Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Deretan Bek Asing PSM Makassar Sedekade Terakhir, Siapa Terbaik?

PSM menjadi salah satu klub yang selalu merekrut pemain asing di posisi center back.

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Hasriyani Latif
zoom-inlihat foto Deretan Bek Asing PSM Makassar Sedekade Terakhir, Siapa Terbaik?
ist
Dalam satu dekade terakhir, Juku Eja setidaknya selalu memilih satu pemain asing di posisi bek, dari kuota pemain asing yang disediakan.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM menjadi salah satu klub yang selalu merekrut pemain asing di posisi center back.

Dalam satu dekade terakhir, Juku Eja setidaknya selalu memilih satu pemain asing di posisi bek, dari kuota pemain asing yang disediakan.

Bek asing yang didatangkan pun sejauh ini berasal dari berbagai benua, mulai dari Eropa, Afrika, Asia, dan Australia.

Menurut data yang dirangkum tribun-timur.com dari berbagai sumber, dalam 10 tahun terakhir setidaknya ada delapan pemain asing berposisi bek yang didatangkan PSM.

Pemain pertama yakni Goran Subara. Goran Subara yang didatangkan dari klub Singapura, Gombak United, memperkuat PSM pada tahun 2010-2011.

Goran yang saat itu baru berusia 23 tahun, mampu tampil sebagai benteng kokoh di lini belakang Laskar Pinisi, meskipun pada akhirnya Ia hanya semusim di Indonesia.

Goran menyeberang ke sejumlah klub Singapura dan Thailand, hingga akhirnya diketahui pulang ke kampung halamannya memperkuat klub divisi tiga Australia.

Di tahun yang sama, PSM juga mendatangkan bek asing asal Korea Selatan Kwon Jun. Kwon Jun memperkuat Juku Eja dalam dua kesempatan berbeda.

Yang pertama adalah ketika PSM berlaga di Liga Primer Indonesia pada tahun 2011 hingga 2012. Setelahnya, ia kembali direkrut pada tahun 2016 untuk bermain di Torabika Soccer Championship (TSC) selama setengah musim.

Semasa membela PSM, Jun sempate menjadi idola para suporter. Menurut statistik, dari 44 kali bermain bersama PSM, Jun tak hanya kokoh mengawal barisan pertahanan PSM tapi juga mampuencetak empat gol.

Pada tahun 2014, PSM mencoba peruntungannya dengan mendatangkan bek asal Benua Afrika, tepatnya Pantai Gading, yakni Boman Aime. Boman memperkuat PSM pada tahun 2014-2016.

Namun pada 26 Juni 2016, pelatih PSM saat itu Robert Rene Albert memutuskan untuk mencoret pemain asingnya, termasuk Boman. Boman kemudian pindah ke klub Indonesia lainnya, Perseru Serui.

Setelah merekrut bek asal Afrika, Australia, dan Asia, PSM mengalihkan perhatiannya pada bek asal Eropa.

Pelatih PSM kala itu, Robert Rene Alberts mendatangkan dua pemain Eropa berkewaganegaraan Belanda untuk mengarungi kompetisi Torabica Soccer Championship (TSC).

Mereka adalah Ronald Hiikspor dan Wiljan Pluim. Nama terakhir seperti diketahui hingga saat ini masih membela PSM dan telah menjadi andalan dan roh permainan PSM.

Ronald Hiikspor sejatinya berposisi sebagai gelandang bertahan. Namun saat membela PSM, Robert kerap menariknya ke belakang menjadi seorang stopper.

Ia mencatatkan sembilan penampilan bersama PSM, dengan sumbangan satu gol. Malang bagi Ronald Hiikspor, kontraknya tak diperpanjang oleh manajemen PSM, berbeda dengan rekannya Wiljan Pluim.

Saat Liga 1 mulai bergulir secara resmi di tahun 2017, PSM kembali mendatangkan stopper Eropa asal Prancis, Steven Paulle. Daeng Kulle, begitu panggilannya dari suporter.

Paulle yang direkrut dari klub Prancis, Dijon, membukukan 58 penampilan dalam dua musim, dengan sumbangan dua gol.

Kontribusi Paulle yang saat itu berduet dengan Wiljan Pluim dan Marc Klok sebenarnya cukup baik.

Namun ia harus dicoret lantaran PSM ingin mengalihkan kuota pemain asingnya untuk posisi striker. Paulle pun hengkang ke klub ibu kota Persija Jakarta.

Di tahun 2019, PSM kembali mendatangkan bek asal Australia, Aaron Evans. Aaron didatangkan dari Barito Putra untuk mengisi kuota pemain asing Asia.

Aaron bermain selama 29 kali dan mampu mencetak dua gol. Satu gol bahkan sangat penting, yakni saat PSM menjamu Persija di partai final Piala Indonesia, sekaligus mengantar PSM menjuarai ajang tersebut.

Meski demikian, kontrak Aaron Evans tak diperpanjang, dan kini Ia membela klub Liga 1 lainnya, PSS Sleman.

Musim ini, PSM Mendatangkan dua pemain sekaligus di posisi bek, yakni Hussein El Dor dan Serif Hasic.

Sama seperti Ronald Hiikspor, Serif Hasic bukanlah bek murni melainkan gelandang bertahan. Namun di tangan Bojan Hodak, ia dimainkan sebagai stopper bersama Hussein El Dor.

Masih terlalu dini menilai penampilan kedua bek asing ini, sebab mereka baru melakoni beberapa pertandingan akibat semua kompetisi yang dihentikan.

Meski demikian, Hussein tampaknya sudah menunjukkan penampilan cukup menjanjikan. Pemain asal Lebanon ini telah menjadi pemain tak tergantikan di semua laga resmi PSM musim ini.

Hussein beberapa waktu lalu mengatakan, apa yang dia lakukan adalah sebagai bentuk menjawab kepercayaan yang diberikan pelatih, khususnya manajemen PSM yang telah merekrutnya.

"Siapapun pemain pasti akan senang jika terus diberi kepercayaan bermain. Saya akan menjawab keepercayaan dengan memberi yang terbaik untuk tim," kata Hussein.

Begitupun dengan Serif Hasic, meskipun baru bermin lima kali, Ia sudah memasang target tinggi yakni membawa PSM menjuarai Liga 1.

"Saya bertekad menjuarai Shopee League 1 Indonesia, dan meraih hasil terbaik di AFC Cup," kata Serif baru-baru ini. (*)

Laporan Wartawan tribun-timur.com @Fahrizal_syam

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur: 

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved