5 Hasil Penelitian yang Membawa Kabar Baik di Tengah Pendemi Covid-19, Uji Vaksin Mulai Dilakukan
Ini dia lima penelitian yang membawa angin segar di tengah pandemi virus corona ini.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
2. Lindungi Diri dari Infeksi di Masa Depan
Sebuah studi menguji paparan SARS-CoV-2 terhadap empat kera rhesus.
Para peneliti menginfeksi kembali dua dari empat kera setelah 28 hari dari infeksi yang pertama.
Sebanyak 96 uji nasofaring dan dubur terbukti negatif pada paparan kedua infeksi yang dikonfirmasi melalui euthasiana dan nekropsi salah satu dari kedua kera tersebut.
Hasil ini menunjukkan terinfeksi SARS-CoV-2 dapat melindungi dari paparan berikutnya dan ini akan berguna untuk merencanakan vaksin virus ini.
Prof. Martin Bachmann, seorang profesor vaksinologi di Oxford University mengatakan, "Bisa saya katakan, jika Anda terkena Covid-19 dan menjadi sangat sakit, saya yakin tubuh Anda akan membuat respons antibodi yang akan bertahan lama."
Akan tetapi, jika virus dalam tubuh Anda hanya mereplikasi dalam jumlah sedikit dan tidak benar-benar mencapai kelenjar getah bening, bisa jadi tubuh Anda tidak langsung membuat antibodi.
"Bagusnya adalah berarti Anda tidak terlalu sakit.
Dan jika ada orang yang benar-benar sakit karena virus ini, saya akan terkejut jika mereka tidak membangun respons antibodi," jelas Bachmann.
3. Uji Coba Vaksin
Sebuah uji coba vaksin tengah dilakukan oleh Institut Kesehatan Nasional (NIH) di Institut Penelitian Kesehatan Kaiser Permanente Washington di Seattle.
Vaksin ini merupakan yang pertama kalinya diuji coba langsung pada manusia.
Dalam uji coba, 45 relawan yang sehat akan diberikan vaksin yang mengandung segmen kode genetik yang meniru SARS-CoV-2.
Namun, vaksin ini tidak mengandung SARS-CoV-2 yang sebenarnya, sehingga para relawan tidak akan terinfeksi Covid-19.
Tim ofisial pemerintah mengatakan mungkin akan membutuhkan waktu 12-18 bulan sebelum vaksin mencapai pasar.