Perawat di Sulsel Ancam Mogok Layani Pasien Jika APD Tak Terpenuhi

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Organisasi profesi kesehatan, dokter dan perawat mengancam akan mogok melayani pasien covid 19 atau pasien corona jika alat pelindung diri (APD) tidak terpenuhi.

Mereka meminta agar seluruh anggota profesi kesehatan untuk sementara tidak ikut merawat pasien covid 19 demi melindungi dan menjaga keselamatan sejawat.

Permintaan itu tercantum dalam surat pernyataan yang dibuat organisasi profesi kesehatan.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sulawesi Selatan (DPW PPNI Sulsel), Abdul Rakhmat membenarkan surat pernyataan bersama itu.

"Sesuai kesepakatan 5 OP tidak melayani pasien tanpa APD (Alat Pelindung Diri) sudah sesuai prosedur," kata Abdul Rakhmat kepada Tribun.

Abdul Rakhmat mengaku banyak tenaga medis yang mengeluhan dalam penangan pasien suspect virus corona karena menggunakan APD tidak sesuai standar. Tenaga medis hanya menggunakan jas hujan.

"Tugas pemerintah adalah melengkapi sarana termasuk APD. Kami siap mati di garda terdepan tapi bukan mati konyol hanya karena persoalan APD," tegasnya.

Rahmat menyampaikan dalam surat pernyataan bersama organisasi profesi menyebutkan beberapa poin. Pertama, dalam kondisi wabah saat ini kemungkinan pasien yang dirawat adalah orang dalam pemantauan (ODP) , pengawasan atau pasien covid 19.

Kedua, jumlah tenaga medis yang terjangkit covid 19 semakin meningkat bahkan meninggal dunia. Setiap tenaga medis beresiko tertular covid 19.

"Makanya, kami meminta terjaminya alat pelindung diri (APD) yang sesuai setiap tenaga kesehatan. Jika ini tidak terpenuhi, maka kami meminta anggota profesi kami untuk sementara tidak merawat pasien covid 19 demi melindungi dan menjaga keselamatan sejawat," kata Abd Rakhmat. 

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)