Virus Corona
Jangan Salah Kaprah, Ketahui Perbedaan ODP & PDP, Istilah yang Dipakai dalam Kasus Covid-19
Jangan Salah Kapra, Ketahui Perbedaan ODP & PDP, Istilah yang Dipakai dalam Kasus Covid-19
Berbeda dari ODP, PDP adalah seseorang yang memiliki gejala panas badan dan gangguan saluran pernapasan ringan atau berat, serta pernah tinggal atau berkunjung ke daerah yang diketahui merupakan daerah penularan Virus Corona.

Selain itu, PDP juga diketahui, atau memiliki indikasi pernah berkontak langsung dengan kasus yang terkonfirmasi atau probabel Covid-19.
Mengapa orang-orang dalam kategori ODP dan PDP harus mengisolasi diri?
Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Dr Panji Hadisoemarto MPH mengatakan, orang-orang yang memenuhi kriteria ODP ataupun PDP dianggap berpotensi menularkan Covid-19.
Karena itu, PDP dan ODP harus diisolasi.
Berbeda dari PDP, seseorang yang masuk kategori ODP biasanya menjalani isolasi diri dengan berdiam di rumah selama 14 hari, atau biasa disebut pula dengan karantina mandiri.
• Ternyata Ada Deng Ical! Ketua PMI Bersama Relawan Ikut Semprot Disinfektan di Redaksi Tribun Timur
Mengenal Avigan dan Klorokuin, Obat yang Dipesan Jokowi untuk Pasien Terinfeksi Virus Corona
Kabar bahagia datang di tengah wabah Virus Corona ( SARS-CoV-2) yang tengah melanda Indonesia dan beberapa negara di dunia.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebutkan bahwa pemerintah telah menyiapkan obat yang diyakini ampuh untuk menyembuhkan pasien yang menderita Covid-19.
Obat yang menjadi kandidat kuat adalah Avigan dan Klorokuin.
Pemerintah telah mendatangkan 5.000 butir Avigan dan tengah memesak 2 juta butir obat tersebut.
Lalu, Klorokuin sudah disiapkan sebanyak 3 juta butir.
Avigan merupakan obat antivirus dari Jepang.

Avigan atau Favipiravir dikembangkan oleh perusahaan Jepang, yaitu Fujifilm Toyama Chemical dan diproduksi oleh Zheijang Hisun Pharmaceutical.
Pada dasarnya, Avigan dikembangkan untuk mengobati virus influenza.
Mengutip Live Science, Avigan secara khusus dibuat untuk mengobati virus RNA seperti virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19.
Virus SARS-CoV-2 memang memiliki materi genetik utama RNA bukan DNA.