Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

FTI UMI

Dekan: Hand Sanitizer Buatan FTI UMI Prioritas untuk Petugas Medis, Mohon Pengertiannya

Dekan Fakultas Teknologi Industri pada Universitas Muslim Indonesia ( FTI UMI ), Zakir Sabara H Wata menanggapi

Editor: Edi Sumardi
DOK FTI UMI
Dekan FTI UMI, Zakir Sabara H Wata 

TRIBUN-TIMUR.COM - Dekan Fakultas Teknologi Industri pada Universitas Muslim Indonesia ( FTI UMI ), Zakir Sabara H Wata menanggapi banyaknya permintaan penyemprotan cairan disinfektan dan hand sanitizer kepada dirinya, pimpinan FTI UMI, dan Tim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan Mahasiswa FTI UMI.

Permintaan itu disampaikan secara langsung maupun melalui Direct Message (DM) di media sosial, dari mahasiswa, dosen, dan karyawan UMI.

Juga dari luar UMI.

Namun, permintaan tersebut tak bisa langsung dipenuhi.

Dalam penjelasan yang disampaikan pada Ahad atau Minggu (22/3/2020), Zakir Sabara H Wata mengatakan, hand sanitizer produksi Laboratorium Teknik Kimia FTI UMI diproritaskan untuk petugas medis di rumah sakit rujukan pasien terinfeksi Virus Corona ( Covid-19 ).

Juga untuk petugas atau pekerja yang bekerja di ruang publik dan bersentuhan dengan banyak orang.

"Kita dengar tim medis kekurangan hand sanitizer, Alat Pelindung Diri (APD). Itu sudah terjadi sejak lama," kata Zakir Sabara H Wata.

Di sejumlah rumah sakit rujukan pasien terinfeksi Virus Corona, sejumlah dokter harus menangani pasien menggunakan APD seadanya dan kekurangan hand sanitizer.

Nyawa pun jadi taruhannya.

 Duka Cita Mendalam Daftar Nama 6 Dokter Meninggal Karena Tugas Mulia Rawat Pasien Corona Indonesia

Zakir Sabara H Wata memohon rasa pengertian dan maklum kepada pihak yang tak diprioritaskan mendapatkan hand sanitizer gratis dan penyemprotan cairan disinfektan cuma-cuma.

Produksi hand sanitizer dan disinfektan di Laboratorium Teknik Kimia FTI UMI kini terkendala bahan baku.

"Mohon pengertiannya, mohon permakmulannya di tengah keterbatasan bahan baku. Jangankah di kampus UMI, saya ingin menyemprot di seluruh Kota Makassar. Saya ingin membagikan hand sanitizer kepada seluruh warga Kota Makassar, andai ada alkohol dan asam asetat untuk disinfektan dan alkohol dengan gel aloe vera untuk hand sanitizer," kata Zakir Sabara H Wata.

 Kewalahan Terima Pesanan, FTI UMI Kini Kekurangan Bahan Pembuatan Hand Sanitizer dan Disinfektan

 Warga Luar Sulsel yang Dikarantina karena Virus Corona Pun Minta Hand Sanitizer ke FTI UMI

Lebih lanjut, kata Zakir Sabara H Wata, Laboratorium Teknik Kimia FTI UMI siap memroduksi sebanyak-banyaknya hand sanitizer dan disinfektan, namun bahan baku utama berupa alkohol kini sangat langka di pasaran dan harganya sangat mahal.

Sabun Lebih Baik dari Hand Sanitizer 

UMI saat ini memberlakukan lockdown dengan cara meniadakan aktivitas akademik di kampus.

Lockdown berlangsung 2 tahap.

Tahap pertama, lockdown parsial, Senin - Ahad (16-22/3/2020).

Tahap kedua, lockdown total, Senin (23/3/2020) hingga Ahad (5/4/2020).

Zakir Sabara H Wata meminta kepada mahasiswa yang saat ini kuliah online dari rumah, maupun karyawan dan dosen yang bekerja dari rumah agar memahami penggunaan hand sanitizer.

Bagi yang berada di rumah, penggunaan sabun pencuci tangan dan air mengalir jauh lebih efektif dibanding hand sanitizer.

"Di rumah, jauh lebih efektif memakai sabun dan air mengalir. Bisa membunuh kuman dan daya tahannya bisa 5 - 7 jam. Kalau hand sanitizer yang terbuat dari alkohol dan gel aloe vera (lidah buaya) itu hanya mampu bertahan di tangan 1 - 2 jam. Sangat mubazir dan tidak efektif kalau kita pakai di rumah. Itulah sebabnya kami tidak bagikan secara internal di FTI maupun di UMI," kata dia.

"Jujur, itu dibuat untuk teman-teman paramedis, dokter, perawat di rumah-rumah sakit rujukan," katanya lebih lanjut.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved