Makassar Melawan Corna
Unhas Galang Dana untuk Beli APD Corona, Dinkes Sulsel Bilang Begini
Direktur Komunikasi Unhas, Suharman Hamzah menjelaskan, langkah ini dilakukan sebagai respon
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Hasanuddin (Unhas) berpartisipasi memfasilitasi penggalangan donasi sivitas akademika, alumni, dan warga masyarakat untuk mengatasi Covid-19.
Penggalangan donasi ini diinisiasi oleh Tim Satgas Covid-19 Unhas, sebagai respon atas kelangkaan beberapa kebutuhan mendasar bagi aktivitas tenaga medis di garis terdepan, seperti Alat Pelindung Diri (APD), bahan dan material, serta kebutuhan lainnya.
Direktur Komunikasi Unhas, Suharman Hamzah menjelaskan, langkah ini dilakukan sebagai respon terhadap gerakan sosial yang sedang berlangsung.
Menurutnya, berbagai elemen masyarakat sekarang bahu membahu untuk mengatasi penyebaran Covid-19, yang sudah memakan korban meninggal di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Tim medis membutuhkan dukungan. Mereka alami kelangkaan bahan dan material untuk melakukan pengobatan, terutama alat pelindung diri. Ini sangat mereka butuhkan, agar mereka dapat menangani pasien dengan proper. Maka kami mengambil langkah ini,” kata Suharman.
Merespon penggalangan donasi tersebut, juru bicara (Jubir) Gugus Tugas Penanganan Virus Corona di Sulsel, Muhammad Ichsan Mustari merespon singkat.
"Sementara disiapkan dan dibahas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Sulsel itu.
Sebelumnya, Gubernur Sulsel berupaya mengaktifkan Balai Laboratorium Kesehatan yang dimiliki Kemenkes di Jl Perintis Kemerdekaan Makassar.
"Kita akan melengkapi yang selama ini menjadi kebutuhan mereka," katanya.
"Kita juga punya lab di RSUP Wahidin. Kita sentuh sedikit saja sudah bisa digunakan.
Ketiga, kita akan melengkapi labolatorium di Unhas terpasuk APD. Jadi ada tiga lab yang akan kita gunakan," jelas NA.
Tapi, ketiga kab tersebut masih harus menunggu legitimasi dari Kemenkes.
"Tinggal kita minta legitimasi dari Kemenkes, melalui Litbangkes. Tidak hanya secara lisan oleh Menkes yang memberikan persetujuan. Kita ingin itu tertulis," katanya.