Virus Corona di Sulsel
Nurdin Abdullah Bongkar Penyebab Pasien Covid-19 Baru Diketahui Positif Padahal Sudah Meninggal
Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah mengungkapkan penyebab satu pasien positif Covid-19 di Makassar terlambat diketahui.
TRIBUN-TIMUR.COM-Pemerintah pusat telah mengumumkan adanya dua kasus Covid-19 baru di Sulawesi Selatan, Kamis (19/3/2020) sore.
Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah pun menjelaskan perihal dua kasus Covid-19 di Sulawesi Selatan dalam konferensi pers di rumah pribadinya, di Perumahan Dosen Universitas Hasanuddin ( Unhas ), Tamalanrea, Makassar, Sulsel, Kamis (19/3/2020).
Nurdin Abdullah menyebut dua pasien Covid-19 di Sulawesi Selatan berasal dari Makassar
Bahkan, salah satu di antaranya telah meninggal dunia sejak 15 Maret 2020 lalu, namun baru diketahui positif terinfeksi Virus Corona belakangan.
Sementara satu pasien lain sedang dirawat di RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar.
"Satu telah meninggal dunia, pasien suspect Covid (kasus) ke-285 pada 15 Maret sebelum diambil sampelnya dan 1 pasien suspect lagi masih dalam pemeriksaan dokter," katanya didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Muhammad Ichsan Mustari.
Mantan bupati Bantaeng ini pun mengungkapkan penyebab satu pasien positif Covid-19 di Makassar terlambat diketahui.
Pasien Covid0-19 yang meninggal tersebut baru saja pulang dari menunaikan ibadah umrah.
"Itu pulang dari umrah. Seminggu kemudian, mereka batuk dan demam. Lalu dirawat di sebuah rumah sakit di Makassar dan dia berpulang ke rahmatullah (meninggal dunia)," kata dia.
Saat pasien tersebut dirawat, dilakukan foto thorax dan menunjukkan dia menderita pneumonia.
Sementara, soal terinfeksi Virus Corona, dia baru diketahui positif terinfeksi pada Kamis (19/3/2020), berdasarkan hasil uji sampel di laboratorium, di Jakarta.
"Baru hari ini kami terima hasil lab bahwa dia (pasien yang meninggal dunia) termasuk positif," kata Nurdin Abdullah.
Pasien tersebut meninggal dunia pada Minggu atau Ahad (15/3/2020) dan sampel diambil pada tanggal yang sama.
Namun, hasilnya pun baru diumumkan selang empat hari kemudian.
Nurdin Abdullah sekaligus mantan Bupati Bantaeng mengeluhkan lambatnya hasil uji laboratorium bisa diketahui.
"Kendala kita sekarang ini adalah sampel yang kita kirimkan itu hasilnya kelamaan,"kata Nurdin.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengambil inisiasi dengan meminta salah satu balai laboratorium kesehatan segera difungsikan sebagai tempat uji sampel pasien yang diduga terinfeksi Covid-19.
"Seluruh kekurangannya akan kami penuhi. Yang kedua, satu ada di Wahidin, ini juga pemprov memenuhi seluruh kebutuhan supaya ini bisa berjalan. Ketiga ada di Unhas,"jelas Nurdin.
Namun agar bisa melakukan uji laboratorium sendiri, Pemprov Sulsel meminta kebijakan pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan untuk memberikan ijin kepada RSUP Wahidin Sudirohusodo dan Unhas agar bisa menjadi laboratorium uji sampel pasien Covid-19.
Gejala atau Ciri-ciri dan Cara Mengecegah Infeksi Virus Corona
Virus Corona atau coronavirus (CoV) merupakan keluarga virus yang menaungi virus SARS-CoV-2 yang terjadi saat ini, SARS-CoV pada 2002, dan MERS-CoV pada 2012.
Kata corona sendiri diambil dari bahasa Latin yang berarti mahkota.
Nama ini diberikan karena bentuk Virus Corona menyerupai mahkota.
Sedangkan penyakit yang disebabkan terinfeksi SARS-CoV-2 disebut Covid-19, yang merupakan akronim dari coronavirus disease 19.
Ciri-ciri Virus Corona hampir mirip dengan gejala flu, di antaranya:
* Demam tinggi lebih dari 38 derajat Celsius,
* Batuk kering,
* Lemas,
* Sakit tenggorokan,
* Sesak atau kesulitan bernapas, dan
* Sakit kepala.
Namun, masa inkubasi virus ini sekitar 14 hari.
Berarti, bisa jadi Anda memiliki virus tersebut hingga 14 hari sebelum Anda menyadari gejalanya.
Jika Anda memiliki gejala seperti yang tercantum di atas dalam fase 14 hari, segera periksakan diri Anda.
Virus Corona bersifat zoonotik.
Ini berarti virus pertama kali berkembang di hewan sebelum akhirnya menyerang manusia.
Ketika sudah menginfeksi manusia, penyebaran Virus Corona dapat melalui droplet pernapasan.
Percikan batuk atau bersin dari orang yang terinfeksi Virus Corona akan menempel di permukaan benda atau kulit manusia.
Sehingga virus akan berpindah ketika manusia menyentuh benda atau melakukan kontak fisik dengan manusia lainnya.
Kemudian, virus akan menginfeksi manusia ketika tangan yang terkontaminasi oleh virus menyentuh wajah, seperti mulut, hidung, dan mata.
Lalu, siapa yang berisiko terinfeksi Virus Corona?
Anda akan berisiko terinfeksi virus ketika Anda berdekatan atau melakukan kontak fisik dengan orang terinfeksi Virus Corona.
Namun, ada beberapa faktor yang membuat orang memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi Virus Corona.
Dikutip dari Healthline, Selasa (17/3/2020), Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) pada akhir Januari melaporkan rata-rata orang yang terinfeksi virus berada di usia sekitar 45 tahun dan dua per tiganya merupakan laki-laki.
Hal ini berarti orang tua dan laki-laki rentan terinfeksi Virus Corona.
Selain itu, orang dengan penyakit penyerta juga lebih rentan terinfeksi Covid-19.
Untuk melindungi diri sekaligus menahan penyebaran Virus Corona, Anda dapat melakukan hal-hal berikut, yaitu:
* Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik. Jika tidak bisa mencuci tangan, bersihkan tangan menggunakan hand sanitizer.
* Hindari menyentuh area wajah, seperti mata, hidung, dan mulut sebelum Anda membersihkan tangan.
* Jangan keluar rumah jika Anda merasa kurang sehat atau memiliki gejala flu.
* Hindari atau batasi kontak fisik dengan orang lain. Jika memungkinkan, usahakan berada pada jarak setidaknya satu meter dengan orang lain.
* Tutup mulut dan hidung Anda dengan tisu atau siku bagian dalam ketika batuk atau bersin. Jika Anda menggunakan tisu, segera buang tisu Anda.
* Bersihkan barang-barang yang sering Anda gunakan dengan disinfektan, seperti gawai atau handphone, laptop, meja, dan lainnya.
* Terapkan gaya hidup sehat, mulai dari pola makan, olahraga, serta hindari begadang untuk menjaga kekebalan tubuh Anda.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/nurdin-abdullah-bongkar-penyebab-pasien-covid-19-baru-diketahui-positif-padahal-sudah-meninggal.jpg)