Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Virus Corona

Warga Luar Sulsel yang Dikarantina karena Virus Corona Pun Minta Hand Sanitizer ke FTI UMI

Warga luar Sulsel yang dikarantina karena Virus Corona pun minta hand sanitizer ke FTI UMI.

Editor: Edi Sumardi
TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD ABDIWAN
Mahasiswi Program Studi (Prodi) Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri (FTI), Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, memperlihatkan hand sanitizer buatannya di Laboratorium Pengantar Teknik Kimia (PTK), Prodi Teknik Kimia FTI UMI Makassar, kampus FTI UMI, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Sulsel, Kamis (12/3/2020). Hand sanitizer ini digunakan untuk pencegahan penularan Virus Corona. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Warga luar Sulsel yang dikarantina karena Virus Corona pun minta hand sanitizer ke FTI UMI.

Kelangkaan hand sanitizer di pasaran diiringi dengan harga yang makin mahal masih terus terjadi dalam beberapa hari terakhir di tengah pandemi Virus Corona di Indonesia.

Seorang dengan status OdP (Orang dalam Pemantauan) dengan kerabatnya berstatus PdP (Pasien dalam Pemantauan) infeksi Virus Corona harus merasakan bagaimana sulitnya mendapatkan hand sanitizer.

Padahal, mereka sangat membutuhkan dan prioritas harus mendapatkan hand sanitizer demi keselamatan jiwanya dari ancaman virus mematikan itu.

OdP dan PdP tersebut berada di luar Pulau Sulawesi.

Karena statusnya, dia pun sedang menjalani karantina medis.

Pada Kamis (19/3/2020), melalui WhatsApp, dia menghubungi seorang dosen Jurusan Teknik Kimia pada Fakultas Teknologi Universitas Muslim Indonesia ( FTI UMI ), Rismawati Rasyid sekaligus koordinator pembuatan hand sanitizer di kampus FTI UMI.

Dia menguhubungi sang komandan pembuatan cairan pencengah infeksi melalui tangan, setelah mendapat kiriman video melalui WhatsApp dari Rismawati Rasyid.

Video tersebut berisi aktivitas pengemasan hand sanitizer yang akan dibagikan secara gratis kepada siapa saja yang membutuhkan.

"Bu, bisa bantu kirim sanitizer ke tempat saya gak, Bu? Saya cari-cari di sekitar susah. Ini sekarang saya, istri, dan anak masuk di karantina, Bu. Anak masuk kategori PdP, saya dan istri OdP," demikian isi pesan WhatsApp OdP tersebut kepada Rismawati Rasyid, Kamis petang.

Belasan menit kemudian, pesan tersebut langsung dibalas Rismawati Rasyid, "Baik, besok saya kirimkan."

OdP tersebut kemudian bertanya soal berapa biaya harus dikeluarkan agar hand sanitizer produksi Laboratorium Teknik Kimia FTI UMI bisa sampai di tangannya.

Rismawati Rasyid membalas, "Gratis, kami buat hand sanitizer untuk dibagikan gratis. Gak usah dipikirkan biayanya. Semoga mimin sekeluarga sehat kembali, aamiin."

Percakapan via WhatsApp antara Rismawati Rasyid dengan OdP kenalannya di provinsi lain pun di-screenshot dan dilaporkan kepada Dekan FTI UMI, Zakir Sabara H Wata.

Zakir Sabara H Wata kemudian mem-posting screenshot di akun Instagram miliknya @zakirsabara_h.wata.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved