Rizal Ramli: inilah Waktunya Menyetop Semua Proyek Infrastruktur Besar, Termasuk Pemindahan Ibu Kota
Rizal Ramli: inilah Waktunya Menyetop Semua Proyek Infrastruktur Besar, Termasuk Pemindahan Ibu Kota
- Rizal Ramli: inilah Waktunya Menyetop Semua Proyek Infrastruktur Besar, Termasuk pemindahan ibu kota
TRIBUN-TIMUR.COM - Ekonom Senior Rizal Ramli mengkritik sikap Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) dalam menangani wabah virus corona.
Dengan nada keras, Rizal Ramli pun berujar bahwa penanganan pemerintahan Jokowi relatif lamban kala menangani kasus virus yang tengah mewabah ini.
Karenanya, Rizal Ramli pun memberikan saran kepada Jokowi dari segi ekonomi guna menangani krisis atas kasus virus corona.
Dilansir TribunnewsBogor.com dalam tayangan Indonesia Lawyers Club ( ILC) edisi Selasa (17/3/2020), Rizal Ramli balk-blakan menyebut pemerintah terlambat menangani kasus virus corona.
"Kita lihat pengalaman kita, Indonesia's respons, saya mohon maaf, awal-awalnya respon pemerintah relatif lambat dan terlambat," ungkap Rizal Ramli dilansir TribunnewsBogor.com, Rabu (18/3/2020).
Tak cuma memberi penilaian, Rizal Ramli juga mengurai sindiran.
• ILC TV One Seru Meski Tanpa Penonton, Gubernur Ridwan Kamil Minta Lockdown Corona ke Jokowi, Anies?
• VIDEO Rocky Gerung Sebut Pemerintah Terlalu Rakus Paksa Turis ke Indonesia di Tengah Wabah Corona
Yakni soal dugaan adanya rasa sungkan dari pejabat Indonesia kepada Tiongkok.
"Mungkin karena sungkan sama Tiongkok. Karena itu terjadi di Wuhan. Tiongkok banyak pejabat takut nyinggung Tiongkok. Pada dasarnya sungkan," imbuh Rizal Ramli.
Sebab menurut Rizal Ramli, ada jeda waktu selama dua bulan lebih untuk Indonesia mempersiapkan kemungkinan virus corona.
Namun sebelum virus corona tersebut terdeteksi, pemerintah justru menyia-nyiakannya.
"Yang kedua terjadi proses solved denial selama 2,5 bulan. Padahal waktu yang 2,5 bulan itu sangat critical. Banyak hal yang bisa dilakukan monitoring, screening, testing," pungkas Rizal Ramli.
Termasuk dengan cara membayar influencer dan subsidi ke maskapai penerbangan.
"Bayar influencer Rp 79 miliar padahal kita alat testingnya aja kurang. Kedua subsidi airline, padahal negara lain menutup turis internasional, kita malah mau meningkatkan," ujar Rizal Ramli.
Atas tindakan pemerintah tersebut, Rizal Ramli pun memberikan saran.