Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kabar Baik, Vaksin Virus Corona Ditemukan hingga Cerita Pasien Pertama yang Disuntik, Tonton Video

Kabar baik, vaksin Virus Corona ditemukan hingga cerita pasien pertama yang disuntik, tonton videonya.

Editor: Edi Sumardi
KOMPAS TV/SHUTTERSTOCK
Kabar baik, vaksin Virus Corona ditemukan hingga cerita pasien pertama yang disuntik, tonton videonya. 

Cara kerja vaksin RNA bermula pada urutan mRNA (molekul yang memberi tahu sel untuk membangun) yang dikodekan untuk antigen penyakit spesifik.

Sekalinya diproduksi dalam tubuh, antigen tersebut mampu dikenali oleh sistem imun dan mempersiapkannya untuk melawan virus.

Tujuan dari uji coba ini untuk memastikan bahwa vaksin tidak menunjukkan kekhawatiran.

Para sukarelawan akan diberikan dosis berbeda pada uji coba vaksin ini.

Masing-masing diberikan 2 suntikan di lengan secara terpisah dalam 28 hari.

BBC mengabarkan, andai kata tes vaksin ini berjalan dengan baik, tetap butuh waktu hingga 18 bulan agar vaksin bisa tersedia untuk umum.

Identitas Pasien Pertama Terima Suntikan Vaksin Virus Corona

Identitas pasien pertama yang menerima vaksin Virus Corona di Seattle, AS, pada pekan ini terungkap.

Orang pertama yang menerima injeksi itu bernama Jennifer Haller, seorang manajer operasi perusahaan teknologi berusia 43 tahun.

"Kami merasa tidak berdaya. Ini adalah kesempatan bagus bagi saya untuk melakukan sesuatu," kata Haller dikutip dari Associated Press.

Dikutip dari CBS News, Selasa (17/3/2020), 2 anaknya yang masih remaja menganggap keren ibunya yang ikut andil dalam uji coba vaksin Virus Corona.

Institut Kesehatan Nasional AS (NIH) menyatakan, terdapat 45 sukarelawan, berusia antara 18-55 tahun, yang berpartisipasi dalam tes ini.

Tes tersebut didanai oleh Institut Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular (NIAID), bekerja sama dengan perusahaan bioteknologi Moderna.

Dr Barney Graham, Wakil Direktur Pusat Penelitian Vaksin berkata, mereka sudah bekerja sama dengan Moderna karena pendekatan RNA bisa memproduksi obat dalam waktu cepat.

"Menemukan vaksin yang efektif dan bisa mencegah infeksi SARS-Cov-2 (nama resmi virus) adalah prioritas kesehatan paling mendesak sekarang," ujar Direktur NIAID, Anthony Fauci.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved