Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Krisis Gula Pasir

Gula Pasir Langka, Gubernur Sulsel: Saya Minum Teh Tak Pakai Gula

NA bahkan memerintahkan jajaran, utamanya Dinas Perdagangan Sulawesi Selatan (Disdag Sulsel) untuk melihat pasokan gula

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
fadly/tribun-timur.com
Gubernur Sulsel bersama istri di sela peresmian perpustakaan lorong di Jl Soppeng Kelurahan Laikang, Kecamatan Biringkanaya Makassar, Kamis (12/3/2020). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, angkat bicara terkait kelangkaan gula pasir di pasaran yang membuat harganya naik dari Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 12.500 per kilogram (Kg).

NA bahkan memerintahkan jajaran, utamanya Dinas Perdagangan Sulawesi Selatan (Disdag Sulsel) untuk melihat pasokan gula yang terus berkurang di Sulsel.

Sekalian menyelidiki apakah ada oknum yang melakukan penimbunan di tengah kelangkaan.

"Makanya, saya mau cek dulu, kelangkaan disebabkan oleh apa. Kalau itu ada penimbunan, kan sederhana, suplainya kita lihat. Kalau suplai lancar saya kira pasti ada sesuatu," ujarnya, disela peresmian perpustakaan lorong. Jl Soppeng. Kelurahan Laikang, Kecamatan Biringkanaya. Makassar, Kamis (12/3/2020).

Menurutnya, selama ini NA jarang mengonsumsi gula. 

"Kalau minum teh, saya tidak pernah pakai gula," kata NA.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Sulsel, Andi Rachmatika Dewi berharap seluruh stakeholder terkait dapat mensosialisasikan kurangi konsumsi gula pasir karena bagus untuk kesehatan.

"Sosialisasi ini diharapkan massif dilakukan lewat pemerintah dan organisasi sosial masyarakat terkait," kata Cicu sapaannya di sela Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Kantor DPRD Sulsel, Kamis (12/3/2020).

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved