Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Video Siswi SMA Dilecehkan 3 Pria Viral, Teman Perempuannya Malah Bersorak Bukannya Menolong

Video Siswi SMA Dilecehkan 3 Pria Viral, Teman Perempuannya Malah Bersorak Bukannya Menolong

Editor: Ilham Arsyam
facebook
Video viral pelecehan terhadap seorang siswi SMA 

- Video Siswi SMA Dilecehkan 3 Pria viral, Teman Perempuannya Malah Bersorak Bukannya Menolong

TRIBUN-TIMUR.COM - Aksi tidak pantas di pertontonkan empat orang remaja yang melakukan pelecehan terhadap seorang siswi SMA.

Dalam video amatir yang beredar, terlihat empat orang remaja, tiga laki-laki dan seorang perempuan memegangi kaki dan tangan seorang perempuan berhijab.

Korban yang dilecehkan berada di lantai dengan posisi telentang

Salah seorang pelaku, yang mengenakan pakaian berwarna hitam memegangi area tangan kanan korban.

Tampak beberapa kali laki-laki itu meremas-remas payudara korban.

Korban yang dalam posisi tersudut dan sulit untuk berontak, sempat berusaha melawan dengan menggerakkan badannya.

Video TikTok Nurul Hidayah Viral & Diburu Warganet, Cantik tapi Kelakuannya Disorot

Lantaran korban coba melepaskan pegangan, seorang pelaku yang memegangi tangan kiri korban lantas menahan pinggul korban dengan kaki kirinya yang terlihat menggunakan kaos kaki berwarna hitam.

Mirisnya, seorang teman perempuan yang ikut memegangi korban tampak tertawa lepas.

Dia malah ikut-ikutan meremas payudara temannya yang sudah beberapa kali terdengar minta ampun.

Pelaku perempuan tampak senang dan tidak berempati dengan apa yang dialami temannya sesama kaum hawa

Korban yang mengenakan masker terdengar menangis tersedu-sedu.

Tapi hal itu tidak menyurutkan niat para pelaku untuk melecehkan korban.

Pelaku yang berada di sisi kepala korban, malah terlihat beberapa kali memukuli mulut korban agar jangan menangis dan berisik.

Bahkan pelaku yang tengah tanpa beban meremas payudara korban, sempat berusaha membuka pakaian korban.

Tapi, hal itu dihalangi oleh pelaku yang merekam kejadian itu menggunakan telepon seluler.

"Eh, jangan-jangan," terdengar suaranya.

Setelah puas melecehkan korban selama 20 detik, para pelaku kemudian melepaskan korban sambil tertawa lepas.

Sampai berita ini diturunkan, belum diketahui pasti di mana lokasi kejadian tersebut.(*)

Kisah Lengkap Kasus Pelecehan Mahasiswi di Toilet, Pelaku Dosen

Oknum dosen menambah kasus miring dunia pendidikan. 

Dunia pendidikan kembali mendapatkan sorotan, setelah dosen beraksi.

Bukan sorotan membanggakan. Tapi keburukan.

Seorang mahasiswi melaporkan kasus pelecehan yang dilakukan dosennya sendiri.

Mahasiswi yang menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum dosen Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Padang sempat bertemu dengan istri dosen.

Ternyata, istri pelaku juga dosen di PTN tersebut dan mengajar di jurusan yang sama dengan suaminya.

Sehingga, Korban berinisial T (20) ini tak lain adalah mahasiswi dari kedua pasangan tersebut.

Diketahui, pelaku berinisial FY (29) diduga melakukan pecelehan seksual kepada T di toilet kampus pada 10 Desember 2019 lalu.

Pelaporan Pelecehan ke Polda Sumbar

Korban melaporkan kejadian ini ke Polda Sumatera Barat (Sumbar) pada Rabu (15/1/2020).

Kasus ini terus berjalan, sang oknum dosen ditetapkan tersangka hingga kini ditahan oleh Polda Sumbar.

Setelah melaporkan ke Polda Sumbar, T sempat bertemu dengan istri oknum dosen.

Pertemuan tersebut karena si istri pelaku penasaran dengan cerita yang sebenarnya.

Sebab, selama ini istri oknum dosen itu hanya mendengar cerita dari mulut orang lain.

"Dia pengin tahu cerita sebenarnya. Ya udah aku ceritain,” kata T kepada TribunPadang.com pada Senin (2/3/2020) lalu.

Setelah mendengar penjelasan T, istri oknum dosen tersebut meminta agar kasus ini tidak berlanjut ke ranah hukum.

Ia berharap T bisa menyelesaikannya secara kekeluargaan.

“Dia bilang, apakah tidak bisa diselesaikan secara kekeluargaan?" ujarnya.

T pun langsung menolak permintaan istri oknum dosen itu.

"Gak bisa, Bu. Maaf," ujar T kala itu.

T menyatakan tak ada niat dirinya memberi pelajaran terhadap si dosen.

Bahkan, kata dia, sebenarnya kasihan juga sama istri si dosen.

Tapi dia menilai perilaku si dosen itu memang sudah kelewatan.

"Daripada dibiarin, itu penyakit deh kayaknya. Makanya mutusin jalur hukum," sebutnya.

Istri si dosen menyayangkan karena mendapat informasi tersebut dari orang lain.

"Ibunya nangis, sakit hatinya, dia bilang. Dia dengar cerita itu dari orang awalnya," sebutnya.

"Kenapa gak bilang dulu ke ibu," ujar istri dosen ditirukan T.

T mengaku hubungannya dengan istri si dosen cukup dekat.

"Aku penarinya. Senior aku saat di ISI Padang Panjang."

"Otomatis kasihan kan, kasihannya tu kek gini, gak pantas kakak aku dapat suami yang begitu, sebenarnya tapi itu pilihannya."

"Tapi aku cuma ngasih tahu dia gimana yang sebenarnya.”

“Dia auto kaget. Kasian sebenarnya. Dia tertekan."

"Ya udahlah. Biarkan istrinya berpikir panjang dulu.”

“Mungkin sekarang dia berpikiran, aku pengin jatuhin inilah, tapi gak ada sama sekali niat untuk menjatuhkan," ucap T.

Pertemuan T dengan Dosen Sebelum Tahu Dilaporkan

Sebelum si dosen tahu T melapor ke Polda, T dan si dosen sempat bertemu.

T mengaku sangat emosi. Saat itu, dirinya dipertemukan oleh pihak sekretaris jurusan.

"Aku klarifikasi, yah dari dia ada pembelaan lah. Akhirnya aku ngejawab terus. Dia berkata, di satu sisi dia udah salah."

"(Katanya) emang gak ada cara lain untuk menyelesaikan masalah ini?"

"Oh gak bisa. Pihak kampus harus mengambil tindakan tegas. Kalau nggak, orangtuaku bakalan maju," ujar T.

Awal Pertemuan dengan Dosen

Sebelum kasus ini, T mengaku bertemu dengan si dosen hanya tiga kali.

Pertemuan pertama saat tampil di acara tari di Padang.

Beberapa hari setelah penampilan, pertemuan kedua saat mahasiswa ISI Padang Panjang ke Padang main perkusion.

Saat itu T mengaku sekadar salam saja, antara dosen dan mahasiswa.

 "Aku juga heran, kenapa bisa kek gitu. Nah, pertemuan ketiga saat kejadian," ungkap T.

Kronologi Kejadian

Diberitakan sebelumnya, T bercerita, peristiwa itu bermula ketika ia berada di lingkungan kampus pada malam hari saat dirinya tengah sibuk mempersiapkan penampilan tari.

Saat itu, dia sedang berada di loby kampus, bukan di toilet.

“Depan loby lagi prepare teman-teman untuk mau tampil ujian randai. Terus ada si dosen.”

“Dia manggil, ya udah. Namanya dosen tentu kita salamin kan," ujar mahasiswi itu mulai bercerita.

Setelah salam, ia duduk di sebelah dosen tersebut.

Pengakuan T, banyak hal yang mereka ceritakan ketika itu.

"Cerita tentang nilai lah, disuruh itulah, pokoknya tentang nilai aku yang gagal," ucap T.

T menjelaskan, saat di loby tersebut banyak orang, namun si dosen mengusir orang-orang tersebut dengan cara meminta mereka untuk bersosialisasi dengan senior-senior di kampus.

"Ketika teman-teman aku datang malah diusir sama dia."

"Oi ang lai kenal samo senior ang tu. Pailah kenalan ang situ dulu ha. (Apakah kalian kenal sama senior itu? Pergilah, kenalan dulu ke sana!)," ucap T menirukan suruhan si dosen kala itu.

Menurut T, ada saja cara si dosen tersebut. Bahkan  tak terbesit olehnya alasan si dosen mengusir teman-temannya.

"Aku gak connect sih dia nyuruh teman-teman aku pergi, kenapa. Ternyata itu maksud dan tujuannya."

"Sampai-sampai betis aku dicubit dengan alasan galigaman (gemas). Terus aku diam,” ujarnya.

Saat itu, sang oknum dosen mengajak korban untuk check in hotel.

“Sampai dia ngajakin check in. Terus aku nanya? Rame-rame Pak? Oh gak, katanya. Berdua aja."

"Kalau berdua sama istri bapak aja. Kata dia, dak lamak lai do. (tak enak lagi)."

Saat itu, si oknum dosen sempat menanyakan tentang pacar korban.

"Terus biasanya kek-kek gitu sama pacar di mana?" kata korban menirupak pertanyaan pelaku.

 "Ndak pernah, Pak. Ndak pernah sama sekali," jawab T kepada si dosen.

 T menuturkan, walaupun dirinya anak tongkrongan, serta terlepas dari itu, dia juga tak semudah itu untuk melakukan perbuatan bejat tersebut.

 "Aku juga gak semudah itu untuk digituin (dilecehkan). Mikirnya jangan terlalu kek gitu lah," ujar T.

 Akhirnya, ungkap T, saat itu si dosen minta yang 'panas-panas'. Dia mikir yang panas-panas itu kopi atau teh.

 "Ya udah, aku mikirnya itu yang panas-panas kopi atau teh, karena dia udah pernah minta buatin kopi sebelumnya."

 "Ada chatnya. Pertama kali dia ngechat itu minta buatin kopi ke jurusan. Makanya buatin yang panas-panas itu kopi lagi."

T memenuhi permintaan si dosen. "Ya udah, Pak. Bisa, Pak," tutur T.

T sudah merasakan firasat kurang mengenakkan kala itu.

"Firasat gak enak, tapi ya mau gimana. Dia minta buatin kopi. Mikirnya masih positif," terang T.

T menyebut, di bawah tangga banyak teman-temannya sedang duduk-duduk.

Namun si dosen menyuruh pergi ke Pendopo untuk persiapan ujian.

Kata T, teman-temannya tersebut menuruti perintah si dosen.

"Namanya dosen yang ngomong. Dia mengatasnamakan dirinya dosen lo, bukan mengatasnamakan dirinya abang-abang atau siapa. Orang patuh lah sama dia," kata T.

Ketika sampai di depan dapur, si dosen bilang mau ke toilet dan T pun menyilakannya.

"Terus saya dipanggil, ke sinilah dulu. Apa Pak? Ke sinilah sebentar. Ngapain, Pak? Sini-sini, kata dia. Lalu aku ditarik langsung ke dalam WC. Terjadilah," ungkap T.

T sempat menepis dengan tangan. Seperti ketika si dosen mau buka baju, ditepis dengan tangan. Lalu, dorong-dorong dengan bahu.

Namun, si dosen tetap memaksa.

"Pokoknya, dia paksa-paksa aku. Aku bilang, jangan, Pak. Jangan, Pak. Aku gak bisa, Pak. Aku  gak pernah sama sekali kek gini. Tolong, Pak. Tolong," ujar T.

"Jangan keras-keras ngomong, terdengar sama orang, kata dia. Tolong Pak, udahlah Pak," ujar T.

Kala itu hal yang terbesit di benaknya hanya berusaha membela diri dari perbuatan pelaku.

Kalau dirinya teriak, ungkap T, dia berpikir bisa saja dibunuh atau dilakukan sesuatu yang tak diinginkan di dalam toilet tersebut.

"Pikiran aku kek gitu, karena perdana aku digituin. Aku takut, aku mikirnya gimana keluar dari situasi itu dalam keadaan selamat."

"Aku bilang: Pak ujian randai mau mulai, Bapak dosennya."

"Tunggu sebentar, tunggu sebentar, kata dia. Dia langsung otak-atik ini dan itu. Bajunya atau apanya, beres-beresin."

T mengulangi lagi ucapannya.

"Pak ujian randai mau mulai, Bapak dosennya."

"Oh iya," kata si dosen, T menirukan.

T buka pintu dan keluar terlebih dahulu.

"Gantung bapak ha. Sakit kepala. Pengin bapak masukin,” kata T menirupak ucapan oknum dosen.

“Apalah Bapak ni. Lalu, aku jawab lihatlah besok, Pak."

T menegaskan, dirinya menjawab "Lihatlah besok Pak” itu karena ingin cepat-cepat keluar dari situasi seperti itu.

Kemudian, dia langsung lari ke bawah.

"Intinya saat di toilet dia sempat meraba-raba aku," ungkap T.

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Siswi SMA Dilecehkan, Beredar Video Korban Dikerjai 3 Laki-laki, https://medan.tribunnews.com/2020/03/09/siswi-sma-dilecehkan-beredar-video-payudara-korban-diremas-remas-3-laki-laki?page=all.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved