Breaking News
Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sandiaga

Sindiran Sandiaga untuk Ahok Masuk Calon Pemimpin Ibu Kota Negara: Gimana Hasil Rekam Jejaknya?

Sindiran Sandiaga untuk Ahok Masuk Jadi Calon Pemimpin Ibu Kota Negara: Gimana Hasil Rekam Jejaknya?

Instagram Sandiaga @sandiuno
Sandiaga komentari Ahok masuk calon Pemimpin Ibu Kota Baru 

Sindiran Sandiaga untuk Ahok Masuk Jadi Calon Pemimpin Ibu Kota Negara: Gimana Hasil Rekam Jejaknya?

TRIBUN-TIMUR.COM,- Ahok Jadi Kandidat Calon Pemimpin Ibu Kota Baru, Sandiaga Uno: Bukannya Baru Jadi Komut Pertamina?

Menurutnya, Ahok baru saja menduduki posisi tersebut dan memiliki tugas yang berat.

"Bukannya Pak Ahok baru jadi Komut Pertamina? Tugasnya berat Pak Ahok kita cek dulu nih gimana hasil rekam jejaknya dia berbulan-bulan ini di Pertamina seperti apa," ujarnya dikutip dari Kompas.com.

Ia menambahkan jika tugas Ahok di Pertamina cukup berat karena dituntut untuk memperbaiki kinerja sektor migas nasional.

Meskipun begitu, Sandiaga Uno mengaku akan mendukung apapun keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Ibu kota negara ini penting harus dilakukan segera, karena ini sudah menjadi keputusan presiden dan siapapun yang nanti ditunjuk punya tugas yang berat," ujarnya di Jakarta, Sabtu (7/3/2020).

Lebih lanjut, Sandi beharap siapapun nantinya yang terpilih sebagai Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru mampu merealisasikan visi pemerintah, yakni mendorong pemerataan ekonomi.

Sebelumnya Presiden Jokowi mengumumkan empat calon kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru.

Selain Ahok, ada juga Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyana.

"Kandidat memang banyak. Satu, Pak Bambang Brodjonegoro, dua Pak Ahok, tiga Pak Tuniyana, empat Pak Azwar Anas," ujar Jokowi dilansir melalui YouTube Kompas TV, Rabu (4/3/2020).

Menurut Jokowi, keputusan akan diambil dalam pekan ini.

"Untuk Badan Otorita Ibu Kota Negara, kami akan segera tanda tangani perpres di mana nanti ada CEO-nya."

"Sampai sekarang belum diputuskan. Akan diputuskan dalam minggu ini," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020) dikutip dari Kompas.com. 

Badan Otorita akan bertanggung jawab memimpin proses pemindahan dan pembangunan ibu kota baru di Penajam Paser Utara-Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon juga menaggapi munculnya nama Ahok dalam kandidat Kepala Badan Otorita Ibu Kota ini.

Menurut Fadli Zon, Jokowi memiliki rasa sayang dan percaya terhadap Komisaris Utama PT Pertamina ini.

Ia menambahkan, ibu kota baru bukanlah sebuah prioritas yang harus dikerjakan pemerintah melihat situasi ekonomi yang kacau sekarang.

Fadli Zon berharap Jokowi memprioritaskan menepati janji-janji kampanye 2019 dan masalah ibu kota baru menjadi tanggungjawab Presiden teripilh 2024.

Hal ini diungkapkannya dalam akun Twitter @fadlizon, Kamis (5/3/2020).

Berikut isi cuitannya :

Luar biasa P @jokowi ini memang percaya n sayang pd Ahok.

Dlm situasi ekonomi kacau n virus corona, ibukota baru bukanlah prioritas.

Sama sekali bukan prioritas.

Serahkan saja urusan ibukota baru pada Presiden baru 2024.

Sekarang tunaikan janji2 kampanye 2019 yg begitu banyak.

Berikut profil singkat empat calon  pemimpin Ibu Kota baru.

1. Basuki Tjahaja Purnama

Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok menjawab pertanyaan wartawan saat tiba di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019). Kehadiran Ahok di Kementerian BUMN untuk menerima surat keputusan (SK) menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Tribunnews/Jeprima
Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok menjawab pertanyaan wartawan saat tiba di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019). Kehadiran Ahok di Kementerian BUMN untuk menerima surat keputusan (SK) menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Dirangkum dari pertamina.com, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) lulus dari jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik Universitas Trisakti dan mendapatkan gelar Insinyur pada tahun 1989.

Setelahnya, Ahok menyelesaikan pendidikan magister pada Tahun 1994 dengan gelar Master Manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya.

Dirinya tercatat pernah menggeluti tambang sebagai Kontraktor di PT. Timah Persero. 

Sedangkan karir politik Ahok dimulai saat dirinya menjadi Anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode (2004), Bupati Belitung Timur periode (2005) dan Anggota DPR RI (2009).

Perjalanan Akoh dipanggung politik semakin bersiras saat menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta (2012), dan Gubernur DKI Jakarta (2014).

Kini pria yang lebih suka dipanggil BTP ini ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) sejak tanggal 22 November 2019 berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero) No.SK-282/MBU/11/2019 tanggal 22 November 2019.

2. Azwar Anas

Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas saat cuti dan berbicara dalam pidato sambutan di Temu Relawan dan Kader Partai Politik Koalisi Indonesia Kerja (KIK) untuk Pemenangan Pilpres 2019 di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (28/1/2019).
Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas saat cuti dan berbicara dalam pidato sambutan di Temu Relawan dan Kader Partai Politik Koalisi Indonesia Kerja (KIK) untuk Pemenangan Pilpres 2019 di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (28/1/2019). (Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com)

Bernama lengkap Abdullah Azwar Anas merupakan pria yang menjabat sebagai Bupati Banyuwangi.

Dikutip dari tribunnewswiki.com, Azwa kecil dilahirkan di Banyuwangi pada 6 Agustus 1973.

Tecatat Azwar sering berpindah-pindah daerah ketika menempuh pendidikan.

Pendidikan tingkat SD ia tempuh di tiga sekolah yang berbeda, yakni MI Karangdoro, Tegal Sari (1980), MI An-Nuqoyyah, guluk-guluk, Sumenep, Madura (1982-1983) dan MI Kebunrejo Genteng, Banyuwangi (1983-1986).

Sedangkan pendidikan tinggkat tingginya ia jalani di S1 Fakultas Sastra Universitas Indonesia (UI), Jakarta (1994-1999), S1 Falkutas Tekhnologi Pendidikan IKIP Jakarta (1992-1998), dan S2 Falkutas Ilmu Sosial & Politik UI Jakarta (2002-2005 )

Azwar memulai karir politiknya pada tahun 2001-2005 di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan jabatan terakhir Wakil Sekjen.

Kemudian, ia berlabuh di partai berlogo kepala banteng, PDI Perjuangan.

3. Bambang Brodjonegoro

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro saat berfoto diruang kerjanya di Gedung BAPENAS, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (24/6/2019). Bambang Brodjonegoro ditemui tim Tribunnews saat wawancara khusus mengenai wacana pemindahan Ibu Kota Indonesia. Tribunnews/Jeprima
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro saat berfoto diruang kerjanya di Gedung BAPENAS, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (24/6/2019). Bambang Brodjonegoro ditemui tim Tribunnews saat wawancara khusus mengenai wacana pemindahan Ibu Kota Indonesia. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Sebelum terjun ke birokrasi, Bambang Brodjonegoro merupakan akademisi tulen.

Dirangkum dari kemenkeu.go.id, Brodjonegoro lahir di Jakarta pada tanggal 3 Oktober 1966.

Dirinya menempuh pendidikan sarjana di bidang Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Regional pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1985-1990.

Kemudian dirinya melanjutkan pendidikan di University of Illinois at Urbana-Champaign, Amerika Serikat, dan meraih gelar Master pada tahun 1995.

Sedangkan gelar Ph.D diraih dari universitas yang sama pada Agustus 1997.

Brodjonegoro merupakan akademisi tulen, karirnya dihabiskan sebagai dosen di almamaternya, Universitas Indonesia.

Ia pernah menjadi dosen tamu pada The Department of Urban and Regional Planning, University of Illinois at Urbana-Champaign, Amerika Serikat, pada bulan November 2002.

Di tahun  2005 hingga 2009 dirinya ditunjuk sebagai  Dekan FE-UI.

Kemudian menjadi Director General Islamic Research and Training Institute, Islamic Development Bank hingga tahun 2011.

Pada tanggal 27 Oktober 2014, Presiden Jokowi melantik Brodjonegoro sebagai Menteri Keuangan pada Kabinet Kerja Tahun 2014 sampai dengan 2016.

4. Tumiyana

Ir. Tumiyana, M.B.A
Ir. Tumiyana, M.B.A (Investor-id.wika.co.id)

Ir. Tumiyana, M.B.A lahri 10 Februari 1965 di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Dikutip dari investor-id.wika.co.id, Tumiyana menempuh pendidikan Sarjana Teknik Sipil Universitas Borobudur tahun 1994.

Sedangkan gelar magister manajemen ia peroleh dari Jakarta Institute of Management Studies tahun 1997.

Kini menjabat sebagai Komisaris PT Kereta Cepat Indonesia China (2018 - sekarang).

Sebelumnya, Tumiyana pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan - PT PP (Persero) Tbk. (2008 - 2016), dan Direktur Utama - PT PP (Persero) Tbk. (2016 - April 2018)

Tumiyana diangkat pertama kalinya sebagai Direktur Utama Wika sejak keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2017.

Rapat tersebut diselenggarakan pada tanggal 24 April 2018, berdasarkan Akta Keputusan RUPS Tahunan Nomor 94 Tanggal 26 April 2018.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Ahok Jadi Kandidat Calon Pemimpin Ibu Kota Baru, Sandiaga Uno: Bukannya Baru Jadi Komut Pertamina?, https://jakarta.tribunnews.com/2020/03/09/ahok-jadi-kandidat-calon-pemimpin-ibu-kota-baru-sandiaga-uno-bukannya-baru-jadi-komut-pertamina

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved