PLTS Pulau Karampuang Sulawesi Barat Diharapkan Jadi Percontohan
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Agung Laksono, berharap Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Penulis: Nurhadi | Editor: Hasrul
Nurhadi/Tribun Sulbar
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Agung Laksono, saat meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Karampuang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) Minggu 8 Maret 2020
TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Agung Laksono, berharap Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Karampuang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) dapat menjadi model percontohan di Indonesia.
"Di Karampuang ini hanya salah satu, program ini masuk di 7.000 desa di Indonesia. Makanya, harus dipeliharan dengan baik, karena ini juga menjadi basis ekonomi masyarakat, jangan hanya digunakan untuk konsumsi rumah tangga, tapi harus produktif,"kata Agung Laksono, saat mengunjungi PLTS Pulau Karampuang, Mamuju, Sulbar, Minggu (8/3/2020) siang.
Pembangkit listrik tenaga terbarukan tersebut, beroperasi sejak 27 Mei 2017 lalu, memiliki kapasitas 598 kWp dan melayani sekitar 800 rumah tangga. PLTS ini dibangun di empat dusun Pulau Karampuang, merupakan proyek kemakmuran hijau Millenium Challenge Account (MCA) - Indonesia.

PLTS tersebut salah satu program yang tercakup dalam perjanjian Compact, sebuah perjanjian antara Pemerintah Indonesia dengan Amerika Serikat, untuk mendukung pembangunan ekonomi rendah karbon di pedesaan dan daerah terpencil melalui enegri terbarukan.
Dewan pakar DPP Partai Golkar itu meminta, keberadaan PLTS dapat digunakan untuk pengembangan wisata dan perikanan di Pulau Karampuang, sehingga bisa menjadi basis pengembangan ekonomi daerah.
"Itu tujuan kita, kalau bisa disini harus sudah ada rumah-rumah makan, menyiapkan kuliner, karena dini panoraman alamnya yang bagus dijual, keindahan bawah lautnya yang luar biasa,"tuturnya.
Direktur Utama PT Sky Energi, Kurniadi mengatakan, dari total energi yang tersedia, yang terpakain hanya sekitar 30 persen. Cadangan energi tersebut diharapkan dapat berguna untuk pengembangan wisata dan industri.
"Kita suplay awal 4.500 watt per rumah tangga, harapan kita cadangan listrik ini bisa dipakai untuk industri sehingga jadi produktif, kalau produktif pasti pendapatan masyarakat juga naik,"ujarnya.
Menanggapi permintaan masyarakat terkait penambahan daya penggunaan rumah tangga, dia mengatakan tidak pungkiri, masih banyak masyarakat yang mengeluh kekurangan daya.
"Kita siap saja lakukan penambahan, tapi prioritaskan penambahan daya untuk hal profuktif, kalau konsumtif saja habis, terus bagaimana mau merawat 20 tahun PLTS ini kalau habis begitu saja, sehingga harapan kita masyarakat diberdayakan, supaya pemuda-pemuda disini (Karampuang) tidak mesti ke daerah lain lagi mencari pekerjaan,"harapnya.
Ia menjelaskan, terkait pembagian saham, lebih banyak dimilik masyarakat, sebanyak 51 persen saham masyarakat setempat dikelolah melalui PT Karampuang Multi Daya (KMD). Sementara 49 persen saham PLTS dimiliki PT SKY Energy Indonesia.
"Jadi memang harapan kita bisa jadi percontohan, dengan harapan 10 tahun yang akan datang PLTS ini sudah dikelola oleh purta-putri yang ada di pulau ini,"ucapnya.
Asisten I Pemprov Sulbar yang mendampingi Agung Laksono melakukan kunjungan mengatakan, terkait pemintaan penambahan daya oleh masyarakat, pihaknya sudah mendiskusikan hal itu.
"Kita akan dorong itu, bahkan kemarin sudah dibahas dalam rakortek di Surabaya bersama dinas ESDM dan Bappenas, memang Karampuang ini prioritas, disamping pengembangan kelistrikan, juga pengembangam wisata,"tuturnya.
Dia berharap tahun ini dapat membawa manfaat yang lebih besar, sehingga dapat meningkatkan tarap perekonomian masyarakat. Utamanya pada industri hasil laut dan pariwisata.(tribun-timur.com)
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
(*)