Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pembangunan Manakarra Tower

Anggaran Pembangunan Manakarra Tower Capai Rp 30 M, Aktivis Minta Masyarakat Ikut Kawal

Ketua PMII Mamuju, Muhammad Haasanal mengatakan, pembangunan itu perlu dikawal sehingga tak ada orang yang hanya mencari keuntungan.

Penulis: Nurhadi | Editor: Sudirman
Nurhadi/Tribun Timur
Pembangunan proyek Manakarra Tower di kawasan pantai Manakarra di atas tanah eks kantor DPRD Mamuju 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU - Proyek pembangunan Manakarra Tower memasuki tahap dua. Mega proyek tersebut nilainya fantastis mencapai Rp 30 miliar.

Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Mamuju, Muhammad Haasanal mengatakan, pembangunan itu perlu dikawal sehingga tak ada orang yang hanya mencari keuntungan.

"Penting dikawal dan diadvokasi karena anggaran pembangunan landsacape Mamuju sangat besar. Apalagi Tim Pengawal dan Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) yang diprakarsai Kejaksaan Agung (Kejagung) RI, yang biasa mengawal jalannya proyek sudah dibubarkan,"kujar Haasanal.

Hassanal berharap, semua pihak agar ikut aktif mengawal jalannya pemerintahan dan setiap pembangunan proyek di Sulbar, khususnya Mamuju

"Tak hanya Manakarra Tower saja, tapi semua kegiatan yang bersumber dari uang negara," jelasnya.

Hassanal mengaku, sejak awal menolak rencana pembangunan Manakarra Tower.

Ia menganggap, masih banyak yang perlu diperhatikan. Terutama mengenai pendidikan, kesehatan dan infrastruktur jalan.

Bahkan, beberapa hari lalu di Mamuju masih ada pasien tak dibolehkan keluar rumah sakit karena tidak memiliki biaya dan tidak memiliki jaminan kesehatan.

"Kita semua tahu masih banyak pekerjaan rumah bagi pemerintah," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Mamuju, Awaluddin Latief, memastikan proyek tersebut tetap berlanjut.

Saat ini, prosesnya masih review Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Harga Perkiraan Sendiri (HPS).

"Bulan ini sudah lelang fisiknya Unit Layanan Pengadaan. Insya Allah tidak terlambat karena proses lelangnya cepat,"kata Awaluddin.

Tahap pertama, proyek ini dikerjakan PT Citra Persada Tunggal pada November hingga Desember 2019 dengan tahap pemasangan tiang pancang. Anggarannya Rp 3,390 miliar.(tribun-timur.com).

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved