ILC TV One
Kabar Gembira dari ILC TV One Tadi Malam, 97 % Pasien Virus Corona Sembuh, Hati-hati Pakai Masker
Kabar Gembira dari ILC TV One Tadi Malam, 97 % Pasien Virus Corona Sembuh, Hati-hati Pakai masker
Ia memeriksa suhunya yang ternyata cukup tinggi.
Serunya ILC TV One Semalam Alumni Wuhan Cerita Pengalaman Minta Tak Panik, Effendi: 97% Bisa Sembuh
Foto Penampilan Terbaru Bella Shapira, Beda Saat Suami Masih Jenderal TNI Sekarang Bos Emas Antam
Siapa Siswi SMA yang Tabrak Driver Ojol? Lihat Mobilnya yang Harganya Fantastis, Jadi Perbincangan

Namun diberitahukan, virus tersebut sangat mudah menular.
Tengah malam, Ye pergi ke rumah sakit terkenal di kotanya, RS Tongji.
Di ruang tunggu, banyak pasien yang memiliki gejala yang sama dengannya.
Ia pun sadar ia harus menunggu lama untuk akhirnya diperiksa.
"Saya takut... Ada banyak berkas yang ditumpuk di meja, setiap dokter mengenakan pakaian pelindung, sesuatu yang tak pernah saya lihat sebelumnya," ucapnya seperti yang dilansir TIME.
Serunya ILC TV One Semalam Alumni Wuhan Cerita Pengalaman Minta Tak Panik, Effendi: 97% Bisa Sembuh
Foto Penampilan Terbaru Bella Shapira, Beda Saat Suami Masih Jenderal TNI Sekarang Bos Emas Antam
Siapa Siswi SMA yang Tabrak Driver Ojol? Lihat Mobilnya yang Harganya Fantastis, Jadi Perbincangan
Di malam itu, karena gejala yang dialami Ye dinilai tidak tergolong parah, dokter menyuruhnya pulang dan mengarantina dirinya sendiri.
Sebelum pulang, Ye membeli obat dari rumah sakit kecil di dekatnya setelah meninggalkan Tongji.
Dua minggu setelahnya, Ye hidup dengan kegelisahan.
Ye bertanya-tanya tentang penyakitnya yang gejalanya makin parah dari hari ke hari.
Empat hari pertama, penyakitnya itu menyerangnya dengan brutal.

"Saya menderita demam tinggi dan nyeri yang menyiksa di setiap bagian tubuh saya," kata Ye.
Ye menghabiskan hari-hari menonton kartun Jepang untuk mengalihkan perhatian dari ketidaknyamanan itu.
Empat hari kemudian, di hari Ye membuat janji dengan rumah sakit untuk pemeriksaan lanjutan, pemerintah Wuhan telah mengunci kota, melarang siapa pun pergi untuk menghentikan penyebaran virus.
Semuanya berubah dalam sekejap: jalan-jalan kosong, harga buah dan sayuran melonjak, dan penduduk bahkan tidak yakin apakah mereka diizinkan meninggalkan apartemen mereka.