Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tes SKD

Hari Pertama Tes SKD CPNS Kemenag Sulsel, 12 Peserta Dinyatakan Gugur

Sesi pertama tahapan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Lingkup Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan berjalan lancar.

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Hasriyani Latif
saldy irawan/tribun-timur.com
Suasana Tes SKD CPNS Kemenag Sulsel di Asrama Haji Sudiang, Kota Makassar, Rabu (4/3/2020). 
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sesi pertama tahapan seleksi atau proses rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Lingkup Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan berjalan lancar.
"Alhamdulillah sesi pertama berjalan lancar, semoga ini berlangsung hingga Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) ini selesai," ujar Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Hukum Kanwil Kemenag Sulsel H Burhanuddin.
Lokasi SKD dipusatkan di Asrama Haji Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Rabu (4/3/2020). Hingga kini tidak ada kendala teknis dalam pelaksanaan seleksi sesi pertama.
Hanya saja, disesi pertama ini panitia memutuskan untuk menggugurkan 12 peserta tes SKD.
"Mereka (peserta) lupa membawa tanda identitas diri dan terlambat hadir di tempat ujian. Selain itu di lupa membawa KTP atau kartu identitas lainnya dan terlambat hadir. Ini tidak bisa kita ikutkan karena sistem CAT mewajibkan untuk mengisi NIK dan pelaksanaan ujian harus on time pukul 8 tepat. Makanya bagi peserta sesi selanjutnya harus memperhatikan ini," tegasnya.
Ia mengungkapkan tidak ada toleransi atau dispensasi waktu bagi peserta tes yang terlambat memasuki ruangan ujian. 
"Ruangan ujian ditutup tepat pukul 8.00 Wita. Yang ada dalam ruangan cuma pengawas dari BKN dan Aparat Kepolisian. Tidak ada toleransi atau dispensasi waktu bagi peserta yang terlambat," tambahnya.
Ujian sesi pertama hari ini diikuti juga peserta penyandang disabilitas dan satu peserta yang sedang hamil.
Sebagaimana diinformasikan sebelumnya bahwa tahun ini sebanyak 16.796 pelamar akan memperebutkan kuota CPNS untuk Kanwil Kemenag Sulsel dan 8 Satker lainnya.
Panitia menyiapkan 500 unit komputer untuk pelaksanaan Computer Asissted Tes (CAT).
Adapun proses seleksi digelar selama tujuh hari, dimana setiap harinya 2.500 pelamar akan mengikuti seleksi dalam 5 sesi. 
Sementara itu, Rahmawati S, wanita kelahiran Ujung Pandang yang bertempat tinggal di Gowa yang mendaftar pada formasi Analisis Kebijakan di Balai Litbang Keagamaan Makassar, adalah salah satu dari 12 Peserta yang terlambat dan tidak bisa ikut tes sesi pertama berharap masih ada keajaiban berupa kebijakan dari BKN meskipun ditempatkan ujiannya di sesi terakhir. 
"Soalnya kalau saya tidak bisa ikut tahun ini, kemungkinan besar tahun depan sudah tidak bisa lolos mendaftar lagi karena faktor usia yang lewat dari 35 tahun," katanya.(*)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Saldy

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved