Lagi, TNI Betrok dengan Polisi hingga 7 Luka, Ulah Kapolsek dan Danki Jadi Pemicu
Lagi, TNI betrok dengan polisi hingga 7 luka, ulah Kapolsek dan Danki jadi pemicu. Bentrok antara aparat kepolisian
TRIBUN-TIMUR.COM - Lagi, TNI betrok dengan polisi hingga 7 luka, ulah Kapolsek dan Danki jadi pemicu.
Bentrok antara aparat kepolisian dan tentara atau polisi vs TNI terjadi di Jalinsum Tarutung-Sipirok, Silangkitang, Kecamatan Pahae Jae, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara ( Sumut ), Kamis (27/2/2020) siang.
Akibat kejadian itu, sedikitnya 6 personel polisi, 1 warga sipil mengalami luka-luka dan bangunan Mapolsek rusak.
Dari informasi yang dikumpulkan Kompas.com, bentrokan terjadi saat Kapolsek Pahae Jae Polres Tapanuli Utara AKP Ramot S Nababan bersama beberapa personelnya, sedang mengatur arus lalu lintas akibat kecelakaan tunggal sebuah truk dan membuat kondisi jalan menjadi macet.
Saat itu, datang sebuah mobil dari arah Sipirok menuju Tarutung yang ditumpangi Komandan Kompi (Danki) A Batalyon Infanteri 123 Rajawali Kapten Infanteri Ridwan.
Kemudian, saat mobil yang dikendarai Danki berusaha lewat di tengah kondisi macet, Kapolsek menegur hingga terjadi adu mulut dan memancing pihak lainnya yang sedang membantu mengurai kemacetan.
Keributan pun dilerai oleh petugas Bhabinsa dari Koramil setempat yang juga berada di lokasi dan membawa keduanya untuk ditenangkan.
Tiba-tiba, sekitar pukul 14.00 WIB, sejumlah petugas diduga oknum TNI datang ke lokasi, dan bentrokan terjadi.
Akibatnya, sejumlah polisi dan warga mengalami luka-luka.
Adapun polisi dan warga yang diketahui mengalami luka-akibat bentrokan tersebut yaitu Kapolsek Pahae Jae Polres Tapanuli Utara AKP Ramot S Nababan bersama tiga personelnya.
Yakni Aipda David Marganti Simatupang, Brigadir Dodi Sianturi, dan Brigadir Ricardo Sitompul.
Ditambah lagi 2 personel dari Polisi Resor Tapanuli Selatan, Kapos Lantas Polsek Sipirok Ipda Bangun Siregar, Aiptu Velberik Sitompul bersama satu warga yang kebetulan sedang melintas ikut menjadi korban.
Setelah bentrok, sejumlah diduga oknum TNI tersebut, kemudian meninggalkan lokasi dan kembali ke arah Tarutung.
Rupanya di tengah perjalanan, tepatnya di depan Mapolsek Pahae Julu, mereka turun dan merusak markas polisi sektor tersebut.
Sayangnya, belum ada pihak berwenang yang dapat dikonfirmasi secara detail terkait kejadian itu.