Tiga Tahapan Lagi, Jurnalis Asal Makassar Jadi Direktur Utama TVRI Pengganti Helmi Yahya
Boy merupakan salah satu pemrakarsa cikal bakal lahirnya KompasTV. Boy pun dipercaya menjadi General Manager News dan GM Sport di KompasTV.
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Thamzil Thahir
Tiga Tahapan Lagi, Jurnalis Asal Makassar Jadi Direktur Utama TVRI
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM — Jurnalis kelahiran Makassar, Buyung Wijaya Kusuma (49), masuk 16 nominasi direktur utama Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (Dirut LPP TVRI).
Kini Boy, sapaan akrab alumnus Fakultas Ekonomi Unhas ini, sudah dinyatakan lolos 3 dari 6 tahap seleksi.
Jika dinyatakan lolos, jurnalis KOMPAS (1996-2018) ini akan menggantikan posisi yang ditinggalkan Helmy Yahya, Direktur Utama TVRI yang diberhentikan oleh Dewan Pengawas LPP TVRI Januari 2020 lalu.
Jika tak ada aral melintang, pekan depan, mantan General Manager News dan GM Sport di KompasTV ini, akhir Februari hingga awal Maret ini akan mengikuti tiga tahap seleksi akhir; medical check up, psikotest dan penentuan akhir panel fit and proper test di depan Dewan Pengawas TVRI.
“Kita doakan, sepertinya Boy sangat berpeluang. Dia satu-satunya jurnalis asal Makassar bahkan Indonesia timur, yang maju di tahap paling menegangkan,” kata Anno Suparno, mantan Koordinator Ikatan Jurnalis TV Indonesia (IJTI) Indonesia Timur, kepada Tribun, Selasa (25/2/2020).
• Ternyata Segini Gaji dan Fasilitas Direktur Utama TVRI, Ada 30 Nama Calon Pengganti Helmi Yahya
Anno yang juga mantan Kepala Biro Trans TV Makassar ini menyebut, dengan latar belakang jurnalis KOMPAS, pernah menjadi GM Produksi KG Production dan kini menjabat Direktur Utama Tawaf TV, Boy memiliki profil yang kuat untuk lolos tahap berikutnya.
Buyung Wijaya Kusuma atau yang akrab disapa “Boy” ini berkarier Harian KOMPAS, sejak tahun 1995.
Boy adalah alumnus SMA 2 Makassar dan Fakultas Ekonomi Unhas tahun 1990.
Mengawali karier sebagai wartawan Koresponden di Makassar, Boy kemudian diangkat sebagai jurnalis Harian Kompas.
Boy pernah ditugaskan di Cilegon Banten, Batam Kepulauan Riau, dan Palembang Sumatera Selatan sebelum kembali ke Jakarta.
Boy merupakan salah satu pemrakarsa cikal bakal lahirnya KompasTV. Boy pun dipercaya menjadi General Manager News dan GM Sport di KompasTV.

Pria kelahiran Makassar 10 Januari 1970 ini, juga membangun dan menjadi Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi Channel Bola Indonesia dan Otomotif Indonesia di K-Vision.
Boy juga pernah dipercaya sebagai GM Produksi KG Production.
Setelah pensiun dari Kompas, tahun 2018 lalu, Boy mendirikan Tawaf TV sekaligus menjadi Penanggung Jawab dan Pemimpin Redaksi
Hingga pekan lalu, Boy bersaing dengan seniornya dari Kompas TV, Suryopratomo.
Namun, Selasa (25/2/2020) pagi, Tommy sapaan akbar Suryopratomo mengirim surat pengunduran diri dari tahap seleksi.

Suryopratomo Mundur
Ketua Dewan Pengawas TVRI, Arief Hidayat Thamrin, mengatakan Suryopratomo mundur dari pencalonan sebagai Direktur Utama TVRI karena yang ingin tetap aktif di Metro TV.
“Beliau memilih tetap aktif di Metro TV," kata Arief lewat pesan singkat yang diterima Antara di Jakarta, Senin malam, 24 Februari 2020.
Kabar pengunduran diri Suryopratomo dari seleksi Dirut TVRI diketahui setelah munculnya surat yang ditujukan kepada Panitia Seleksi, Ali Qausen, yang beredar pada Senin sore.
Dalam surat tersebut, Suryo mengatakan alasan pengunduran diri karena takut mengganggu kinerja TVRI dengan isu yang beredar di masyarakat terkait dengan jabatannya saat ini sebagai pemimpin di saluran TV swasta.
"Maka saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari pemilihan calon Direktur Utama LPP TVRI pengganti antar waktu periode 2020-2022," ujar Suryo dalam suratnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Pemilihan calon Direktur Utama LPP TVRI pengganti antar waktu periode 2020-2022, Ali Wausen, awal pekan ini menyebutkan panitia sudah menggelar telaah dan penilaian makalah dilakukan Panel Ahli, 19 Februari lalu.
Hari Senin (24/2/2020) kemarin, digelar pendalaman makalah di ruang Dewan Pengawas TVRI di Gedung Penunjang Operasional (GPO) TVRI.
16 Kandidat Dirut TVRI
Sebelumnya, panitia menggelar rapat spenentuan seleksi berkas, penyusunan makalah, dan pendalaman makalah.
Ke- 16 pendaftar calon dirut TVRI yang dinyatakan lulus penilaian makalah adalah;
1. Aat surya safaat
2. Agus Masriantono
3. Aji Haridiantono Erawan
4. Buyung Wijaya Kusuma
5. Charles Bonar MT Sirait
6. Daniel Alexander Wellim Pattipawae
7. Farid Subkhan
8. Hendra Budi Rachman
9. Ida Bagus Alit Wiratmaja
10. Imam Borotpseno
11. R Sudariyanto
12. Slamet Supamaji
13. Sukirman
14. Suryopratomo
15. Widodo Edi Sektiono
16. Wisnugroho.
Pihak panitia juga meminta masukan dari publik tentang track record para kandidat.
Masukan dapat dikirim ke panitia pemilihan melalui email set.dewastvri@gmail.com atau melalui surat yang ditujukkan kepada Sekretariat Dewas LPP TVRI di GPO TVRI lantai 4, Jalan Gerbang Pemuda Senayan, Jakarta, selambat-lambatnya tanggal 1 Maret 2020.

Sebelumnya, pemberhentian Helmy Yahya memantik kontroversi.
Helmi Yahya dilantik jadi Dirut TVRI periode 2017-2022 pada 29 November 2017, dan diberhentikan Dewan Pengawas 16 Januari 2020.
Surat keputusan (SK) pemecatan Helmy dikatakan merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 13 Tahun 2005 tentang LPP TVRI melalui i surat bernomor 8/DEWS/TVRI/2020.
Dewas beralasan, TVRI baru pertama kali dalam sejarah memiliki utang dalam jumlah signifikan, yaitu di era Direktur Utama Helmy Yahya. Total utang anggaran TVRI tahun 2019 yang dilimpahkan ke tahun 2020 tercatat Rp 37,8 miliar. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sebelum dipecat, Helmy sempat dinonaktifkan dari jabatannya pada 4 Desember 2019. Helmy lalu mengirim surat pembelaan yang dikirimkan kepada Dewan Pengawas pada 18 Desember 2019.
Dewan Pengawas (Dewas) Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI:
1. Arif Hidayat (Ketua
2. Made Ayu Dwie Mahenny (anggota)
3. Maryuni Kabul Budiono (anggota)
4. Pamungkas Trishadiatmoko (anggota)
5. Supra Wimbarti (Anggota)