Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mahathir Mohamad Resmi Mundur dari Jabatan Perdana Menteri Malaysia, Pernah Akui Sifat Diktator

Secara mengejutkan, Mahatir Mohamad mundur dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Malaysia.

Editor: Anita Kusuma Wardana
Ist
Mahatir Mohamad Resmi Mundur dari Jabatan Perdana Menteri Malaysia, Pernah Akui Sifat Diktator 

TRIBUN-TIMUR.COM- Secara mengejutkan, Mahathir Mohamad mundur dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Malaysia.

Surat pengunduruan dirinya sudah dikirimkan kepad Raja Malaysia, Sultan Abdullah sejak Senin (24/2/2020) pukul 13.00 waktu setempat.

Dikutip Kompas.com dari malaysiakini.com, kantor Mahathir Mohamad membenarkan perihal pengunduran diri perdana menteri berjuluk Dr M ini

Pengunduran diri Mahathir tentunya tidak diduga sama sekali karena tidak ada indikasi politisi berusia 94 tahun ini berencana lengser.

Pekan lalu, dia mengatakan akan melanjutkan kekuasaannya hingga Malaysia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) pada November 2020.

Drama politik Malaysia

Mahathir Mohamad mundur dari jabatan Perdana Menteri Malaysia
Mahathir Mohamad mundur dari jabatan Perdana Menteri Malaysia (Bernama)

Berita pengunduran diri ini menjadi klimaks dari kemelut politik yang mengguncang Malaysia sejak Minggu kemarin.

Ketidakpastian politik melanda Malaysia setelah muncul kabar Mahathir akan mengumumkan pembentukan koalisi baru.

Koalisi yang disebut-sebut bernama Pakatan Nasional ini akan didukung oleh kubu oposisi Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan Partai Islam se-Malaysia (PAS).

Pembentukan koalisi baru berarti bubarnya koalisi berkuasa Pakatan Harapan serta batalnya kesepakatan transisi kekuasaan antara Mahathir dengan politisi senior Anwar Ibrahim.

Seperti diketahui, Pakatan Harapan telah sepakat Anwar akan menggantikan Mahathir pada Mei 2020.

Namun rencana penyerahan kekuasaan ini terus dilanda ketidakpastian yang berpuncak pada drama politik yang saat ini sedang berlangsung.

Anwar sendiri sudah bersuara mengecam pengkhianatan politik ini di mana dia secara tidak langsung merujuk ke mantan orang kepercayaannya Menteri Ekonomi Azmin Ali.

Azmin yang mengincar kursi PM adalah sosok yang dipercaya memotori upaya untuk membentuk koalisi baru serta menggagalkan Anwar menjadi orang nomor satu Malaysia.

Perkembangan terakhir menyebut Anwar telah memecat Azmin dari Partai Keadilan Rakyat (PKR). Anwar bertemu dengan Mahathir di kediamannya siang ini.

Dia berujar pertemuan berjalan dengan lancar dan Mahathir tidak akan mengkhianati mandat yang telah diberikan rakyat.

Politisi berusia 72 tahun itu tidak menyinggung sedikitpun mengenai pengunduran diri Mahathir.

Belum diketahui jelas apakah Anwar akan menggantikan Mahathir atau sosok lain akan muncul untuk menjadi perdana menteri ke-8 Malaysia.

Janji-janji Mahatir Mohamad

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com 11 Mei 2018 lalu, Mahathir Mohamad (92) telah resmi menjadi perdana menteri ketujuh sekaligus yang tertua di Malaysia.

Para pendukungnya bersuka ria karena sang petahana Najib Razak terguling dan sang pengganti diharapkan membawa suasana baru bagi Malaysia.

Namun, banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan Mahathir untuk memenuhi janji kampanyenya.

Apa saja pekerjaan rumah Mahathir?

1. Mengusut Skandal 1MDB

"Saya memang diktator tetapi bukan pencuri," kata Mahathir dalam salah satu kampanyenya.

Pernyataan ini dilontarkan Mahathir untuk menyindir PM Najib Razak yang terlibat mega-skandal 1MDB yang bernilai hampir 700 juta dolar AS atau lebih dari Rp 9 triliun.

Skandal ini diketahui ketika harian The Wall Street Journal pada 2015 mengungkap dokumen yang menunjukkan aliran dana dari perusahaan investasi 1MDB ke rekening pribadi Najib Razak.

Najib dan manajemen 1MDB membantah telah melakukan tindak pidana korupsi dan investigasi yang dilakukan aparat Malaysia justru membersihkan tuduhan terhadap Najib.

Di masa kampanye, Mahathir berjanji akan mengusut tuntas kasus ini dan menyeret mereka yang terlibat ke pengadilan.

Warga Malaysia dan dunia internasional menanti janji sang politisi gaek.

2. Pencabutan pajak GST

Goods and Services Tax (GST) adalah pajak pertambahan nilai yang dibebankan ke hampir sebuah komoditi hasil produksi di Malaysia.

Pajak ini diberlakukan sejak 1 April 2015 dengan besaran 6 persen.

Pemerintahan PM Najib Razak beralasan pajak ini diberlakukan untuk menghindari krisis finansial terkait anjloknya harga minyak dunia.

Namun, kelompok oposisi saat itu menentang penerapan pajak GST sebesar 6 persen karena dianggap terlalu tinggi.

Selain ini, penerapan pajak ini, pendapatan masyarakat miskin Malaysia akan terdampak dan mereka akan semakin berhati-hati dalam membelanjakan uang.

Pajak GST ini oleh sebagian kalangan dituding sebagai biang menurunnya standar hidup masyarakat Malaysia.

3. Mengevaluasi investasi China

Di masa kampanye Mahathir mengatakan, jika memenangkan pemilu dia akan mengevaluasi investasi China di Malaysia untuk memastikan besarannya tetap proporsional.

Mahathir menilai, investasi China di Malaysia tidak memberikan dampak positif bagi negeri itu baik dari sisi penyerapan tenaga kerja atau alih teknologi.

Komentar ini merefleksikan keprihatinan Mahathir atas meluasnya investasi China di berbagai negara Asia hingga ke Australia.

Namun, masalah yang harus dihadapi Mahathir adalah nilai investasi China di Malaysia tidak kecil.

Negeri Tirai Bambu ini tahun lalu menjadi investor terbesar di Malaysia dengan kontribusi 7 persen dari seluruh total investasi asing atau sekitar 54.7 miliar ringgit atau sekitar Rp 194 triliun.

4. Lengser dalam dua tahun

Mahathir pernah mengatakan, jika dia memenangkan pemilu dia hanya akan menduduki jabatan perdana menteri selama dua tahun dan menyerahkannya kepada Anwar Ibrahim Hubungan Mahathir dan Anwar Ibrahim ini amat unik.

Anwar sempat digadang-gadang untuk menjadi suksesor Mahathir tetapi kemudian kariernya hancur setelah dipenjarakan mentornya itu.

Mahathir menuding Anwar melakukan korupsi dan sodomi.

Anwar akhirnya dipenjarakan pada 1998 karena dianggap terbukti melakukan sodomi.

Menjelang pemungutan suara 2018, Mahathir menyambangi Anwar yang untuk kedua kalinya dipenjara karena kasus sodomi.

Mahathir pun rela berdamai dengan musuh lamanya itu dan Anwar pun memberi dukungan serta menyeru pengikutnya agar membukakan jalan bagi kembalinya Mahathir.

Kini Mahathir memenangkan pemilu, pengampunan Anwar juga sudah disetujui Yang Dipertuan Agung Malaysia, ditunggu apakah Mahathir akan menepati janji untuk lengser dalam dua tahun.

(*)

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad Mengundurkan Diri", https://www.kompas.com/global/read/2020/02/24/135013370/perdana-menteri-malaysia-mahathir-mohamad-mengundurkan-diri?page=all#page2.
Penulis : Kontributor Singapura, Ericssen
Editor : Ardi Priyatno Utomo

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved