Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Canda Saudagar Bugis Makassar

Kisah Aksa Mahmud tentang Perokok Subsidi dan Pensubsidi Rokok, Jusuf Kalla dan Alwi Hamu Terlibat

Tapi trik Dokter Sofyan itu tidak manjur pada Aksa Mahmud, Jusuf Kalla, Alwi Hamu, dan Syarifuddin Husain.

Penulis: AS Kambie | Editor: AS Kambie
zoom-inlihat foto Kisah Aksa Mahmud tentang Perokok Subsidi dan Pensubsidi Rokok, Jusuf Kalla dan Alwi Hamu Terlibat
dok.tribun
awner PSM Makassar, HM Aksa Mahmud, foto bareng usai makan durian sambil bahas PSM Makassar di Jl Sungai Saddang, Makassar, Minggu (15/12/2019) malam.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Rokok sudah menggoda sejak dahulu. Merokok menjadi ujian berat bagi yang belum mencicipinya. Berhenti merokok nyaris mustahil bagi yang sudah telanjur menikmatinya.

Teman yang sudah telanjur berasap menjelma menjadi insan penggoda. Dia seakan tak rela melihat bibir teman nganggur tanpa rokok di setiap pertemuan.

Founder Bosowa Corp, HM Aksa Mahmud, digoda merokok sejak 50-an tahun lalu.

Istilah perokok subsidi dan pensubsidi rokok itu diceritakan HM Aksa Mahmud kepada Presiden Direktur Bosowa Media Utama Andi Suruji dan Manager Produksi Tribun Timur AS Kambie usai Salat Jumat, Jumat (21/2/2020) sore di Menara Bosowa, Jl Jenderal Sudirman, Makassar.

Tokoh Saudagar Bugis Makassar itu tetiba menceritakan sepenggal masa lalunya di KAMI bersama Jusuf Kalla dan Alwi Hamu. Cerita itu dilantik berita penangkapan mantan Ketua DPRD Enrekang karena nyabu.

"Orang sabu-sabu itu karena ingin menenangkan diri. Padahal kalau mau menenangkan diri, beribadah saja, Salat saja. Sama juga alasannya orang merokok, katanya supaya bisa lebih tenang dan lebih kreatif berpikir, padahal tidak juga," jelas HM Aksa Mahmud.

"Saya itu kalau lagi banyak masalah, lagi pusing, saya perbanyak Salat. Saya ingat pesan Bapak (HM Aksa Mahmud) yang disampaikan kepada saya waktu saya masih wartawan Pedoman Rakyat, Bapak bilang, kalau lagi banyak masalah dan mau tenang, salat saja. Saya ingat terus itu pesan Bapak dan saya amalkan sampai sekarang," kata Andi Suruji menimpali.

"Jadi istri saya tahu, kalau saya lagi banyak salat, sedikit-sedikit salat oh berarti saya banyak masalah," ujar Andi Suruji menambahkan.

"Iya, harus begitu bos" ujar HM Aksa Mahmud.

"Saya itu kalau ada masalah saya atasi dengan perbanyak Salat. Makanya saya dari dulu tidak gampang tergoda. Orang pakai sabu-sabu itu karena gampang tergoda, orang merokok itu karena gampang tergoda," jelas HM Aksa Mahmud menambahkan.

"Jadi Bapak tidak pernah merokok? Dulu waktu mahasiswa bersama Pak JK, Bapak juga tidak pernah merokok," tanya AS Kambie.

"Biasa juga. Istilahnya perokok subsidi. Kalau ada teman yang kasi, biasa saya ikut merokok. Tapi saya tidak pernah menjadi perokok berat. Pak JK juga begitu," kata HM Aksa Mahmud.

"Sampai sekarang saya belum pernah tergoda untuk menjadi perokok," ujar HM Aksa Mahmud, di sela persiapan akhir Tudang Sipulung & Silaturahmi Bosowa Membangun Impian, Lantai 23 Menara Bosowa, Jl Jenderal Sudirman, Makassar, Jumat (21/2/2020) sore.

Puncak Tudang Sipulung & Silaturahmi dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-47 Bosowa digelar di Masjid Agung 45, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Sabtu (22/2/2020) siang.

"Dulu di Markas KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) di (Jalan) Chaeril Anwar, saya selalu digoda merokok," kata HM Aksa Mahmud.

Hebatnya lagi, penggoda utama bagi yang belum merokok di Markas KAMI era 1970-an itu adalah seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran.

"Setiap kali bertemu, Dokter Sofyan selalu tawari saya rokok," ujar HM Aksa Mahmud.

Sofyan bahkan rela membeli rokok untuk dia berikan ke Aksa Mahmud, Jusuf Kalla, Alwi Hamu, Syarifuddin Husain, dan aktivis KAMI waktu itu.

"Jadi Dokter Sofyan itu rela mensubsidi dulu. Dia menciptakan banyak perokok subsidi. Harapannya, kalau yang disubsidi itu sudah ketagihan dia pasti akan beli rokok dan Dokter Sofyan tidak perlu beli rokok lagi, cukup pakai rokok mereka sebagai 'balas jasa'," jelas HM Aksa Mahmud.

Banyak perokok bersubsidi yang dibuat Sofyan akhirnya menjadi pensubsidi rokok. Sofyan yang awalnya menjadi pembeli subsidi rokok sudah sering menjadi penerima subsidi.

Tapi trik Sofyan itu tidak manjur pada Aksa Mahmud, Jusuf Kalla, Alwi Hamu, dan Syarifuddin Husain.

"Sampai sekarang saya, Pak JK, dan Pak Alwi Hamu tidak menjadi perokok pensubsidi, meski kadang menjadi perokok bersubsidi. Jadi usaha Dokter Sofyan itu tidak berhasil pada kami," jelas HM Aksa Mahmud.

Sofyan memang akhirnya mencabut subsidi rokoknya pada Aksa Mahmud.

Sofyan memutuskan mencabut subsidi rokok HM Aksa Mahmud setelah satu bulan.

Menurut HM Aksa Mahmud, setelah sekitar satu bulan dia menikmati subsidi rokok dari Sofyan, suatu hari di Markas KAMI, Sofyan kehabisan rokok.

Datanglah Sofyan menghampiri HM Aksa Mahmud. "Bos, minta rokok," kata Sofyan ke Aksa Mahmud.

"Saya tidak punya rokok," kata Aksa Mahmud.
"Waduh, saudara ini, sudah satu bulan saya subsidi rokok, belum juga mau beli rokok," ujar Sofyan.
"Maaf, saudara! Saya belum tertarik menjadi pensubsidi rokok, tapi kalau penerima subsidi rokok yang siap. Kalau saudara mau kasi rokok, sini!" jelas Aksa Mahmud.

Prraaakkkkk......
Spontan Andi Suruji menggebrak meja mendengar cerita HM Aksa Mahmud.
"Jadi misi Dokter Sofyan gagal dong, ha...ha..ha.. " teriak Andi Suruji sambil menunjuk HM Aksa Mahmud dengan dua telunjuknya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved