Aneh dan Menyeramkan, Ada Daerah di Mexico dan Jepang Hanya Dihuni Boneka, Bagaimana Kisahnya?
Isla de las Munecas adalah sebuah pulau yang dihuni ratusan boneka-boneka terlihat "menyeramkan" yang digantung di berbagai sudut.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUNTIMURWIKI.COM- Pernahkah terbayang jika ada sebuah lokasi berpenghuni benda mati seperti boneka?
Tentunya, bagi sebagian orang ini merupakan hal yang sangat menyeramkan. Seperti di dua tempat ini.
Isla de las Munecas
Isla de las Munecas adalah sebuah pulau yang dihuni ratusan boneka-boneka terlihat "menyeramkan" yang digantung di berbagai sudut.
Isla De Las Munecas terletak jauh di Xochimilco, atau sekitar 28 km ke arah selatan dari Mexico City.
Pulau ini merupakan bagian dari kota Aztec, yang merupakan sebuah kanal dan pulau buatan.
Boneka-boneka yang digantung tampak mengerikan karena seolah-olah seperti boneka korban mutilasi.
Boneka-boneka tua yang tampak seperti berpenyakitan, terlihat kotor, serta beberapa sudah tak utuh lagi.
Oleh masyarakat sekitar, pulau ini dikenal angker dan berhantu.

Konon beberapa pengunjung sering mendengar boneka tersebut berbisik-bisik satu sama lain, sementara yang lain di atas kapal di dekat pulau mengatakan boneka-boneka itu membujuk mereka untuk turun ke pulau.
Cerita yang beredar menyebutkan awalmula Pulau Boneka ini adalah Don Julian Santana Barrera, yang merupakan juru kunci pulau menemukan seorang gadis kecil tenggelam dalam keadaan misterius.
Tak lama setelahnya sebuah boneka yang kemungkinan besar milik gadis kecil itu ditemukan mengambang di dekat kanal.
Ia selanjutnya menggantung boneka tersebut di atas pohon sebagai bentuk penghormatan kepada si gadis.
Setelahnya, Julian mulai menggantungkan lebih banyak boneka untuk menyenangkan roh si gadis dan menggantungnya di berbagai sudut pulau.
Masyarakat sekitar percaya, bahwa Julian kerap dihantui roh si gadis yang membuatnya bersemangat untuk terus mengumpulkan boneka.
Tempat ini semakin horror dan terkenal, ketika kemudian Julian ditemukan tewas pada tahun 2001 setelah 50 tahun ia mengumpulkan boneka.
Julian ditemukan tewas di tempat saat ia menemukan gadis yang dulu ditemukan tenggelam.
Banyak orang di pulau itu yang meyakini bahwa Julian telah bergabung dengan roh-roh lain di pulau itu.
Isla de las Munecas selain dipenuhi dengan misteri para boneka, juga merupakan sebuah pulau yang cantik dan terlihat asri.
Tempat ini banyak terdapat pohon-pohon teduh, dengan disekelilingnya merupakan perairan
Jepang

Tak hanya di Isla De Las Munecas, Jepang juga memiliki sebuah desa yang berpenghuni boneka.
Dilansir dari Tribun Kaltim, desa Nagoro yang berada di Jepang justru memiliki penduduk yang semuanya adalah boneka.
Ini dikarenakan boneka tersebut dibuat seolah-olah 'hidup' dan menghuni wilayah tersebut.
Dilansir TribunTravel dari Unsual Place, Desa Nagoro berada di Pulau Shikoku dan berjarak sekitar 550 kilometer dari barat daya Tokyo Jepang.
Jika traveler berkunjung ke Desa Nagoro yang ada di Jepang ini jangan kaget, pasalnya di sini traveler akan lebih banyak melihat penduduk berupa boneka dibandingkan manusia.
Ini dikarenakan penduduk Desa Nagoro memang lebih banyak berupa boneka yang mencapai 270 buah.
Sedangkan penduduk manusia hanya terdiri dari 27 orang.
Menurut informasi yang ada, sebelum era reformasi, Desa Nagoro adalah salah satu wilayah tambang dan industri yang ramai penduduk.
Terletak di tengah-tengah lembah barisan pegunungan di Pulau Shikoku yang dilintasi oleh aliran sungai berarus deras membuat Desa Nagoro sempat menjadi primadona wisata dan industri di masanya.
Namun, seiring bertambah majunya teknologi dan perekonomian rakyat Jepang, Desa Nagoro lambat laun mulai kehilangan kilaunya.
Satu per satu tambang dan pabrik industri yang sempat menjadi jantung utama Desa Nagoro mulai gulung tikar karena terkendala masalah finansial.
Para penduduk pun secara perlahan mulai meninggalkan Desa Nagoro demi masa depan yang lebih baik.
Pernah ditempati lebih dari 500 penduduk, kini Desa Nagoro hanya ditempati oleh 27 orang penduduk saja.
Salah seorang penduduk asli Desa Nagoro, Ayano Tsukimi memutuskan untuk menghabiskan masa hidupnya di Desa Nagoro.
Karena menemukan kampung masa kecilnya yang tidak seramai dulu dan kematian Ayahnya, Ayano bertekad mengusir rasa sepu dengan membuat boneka kain mirip Sang ayah.
Berawal dari itulah, Ayano akhirnya perlahan mulai membuat boneka lainnya yang mirip dengan tetangganya.
Alasan Ayano melakukan hal ini adalah untuk mengusir rasa sepi.
Boneka-boneka ini dibuat seukuran aslinya dengan tongkat kayu, koran untuk mengisi tubuh, kain elastis untuk kulit dan wol rajut untuk rambut.
Setelah jadi boneka-boneka ini disusun Ayano di seluruh pelosok Lembah Nagaro dalam berbagai aktivitas yang membuat mereka tampak hidup.
Mulai dari orang-orang sawah berbentuk boneka, toko yang dijaga boneka hingga boneka yang duduk di tepi sungai seperti orang sedang memancing.(*)
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)