Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Anies Baswedan

Formula E Jakarta Batal Digelar? Megawati: Gubernur DKI Tahu Apa Tidak Itu Cagar Budaya?

Formula E Jakarta Batal Digelar? Megawati: Gubernur DKI Tahu Apa Tidak Itu Cagar Budaya?

Instagram DPP PDIP @pdiperjuangan
Mantan Presiden Megawati 

Formula E Jakarta Batal Digelar? Megawati: Gubernur DKI Tahu Apa Tidak Itu Cagar Budaya?

TRIBUN-TIMUR.COM,- KETUA Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Sukarnoputri mengingatkan Monumen Nasional (Monas) merupakan cagar budaya.

Megawati menyayangkan rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar balap mobil Formula E di kawasan Monas.

Sebab, Monas merupakan cagar budaya. Artinya, tidak boleh digunakan untuk Formula E.

Namun, Megawati meminta untuk tidak dibenturkan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Monas itu di dalam keputusan peraturan itu adalah cagar budaya. Jangan dibentur-benturkan saya sama Pak Anies."

"Saya ngomong Monas itu adalah sudah pasti peraturannya cagar budaya."

"Apa artinya? Tidak boleh dipergunakan untuk apapun juga," ujar Megawati, di hadapan para calon kepala daerah yang diusung oleh PDIP, di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2020).

Megawati pun sempat menceritakan saat Presiden Pertama Republik Indonesia Sukarno menghendaki Monas dibangun di Lapangan Merdeka, yang berada tepat di depan Istana Merdeka.

Sehingga, ketika ada tamu negara yang datang, simbol kemegahan Bangsa Indonesia itu langsung terlihat.

"Sekarang jadi kebanggaan nasional," kata Megawati.

Menurut Megawati, Monas memiliki nilai sejarah Indonesia.

Karena itu tidak seharusnya Formula E diadakan di Monas, yang merupakan cagar budaya.

"Kenapa sih Formula E itu, kenapa sih harus di situ? Kenapa tidak di tempat lain?"

"Peraturan itu ya peraturan. Kalian meski tahu, jangan sampai melanggar aturan, alasan apapun," tegas Megawati.

Megawati pun menyinggung sikap Gubernur DKI Anies Baswedan yang seakan ngotot menyelenggarakan balap mobil Formula E di kawasan Monas, Jakarta Pusat.

Megawati heran dan merasa aneh dengan sikap Anies Baswedan.

Padahal, sudah jelas kawasan yang berstatus cagar budaya, tidak boleh digunakan dan dikomersialisasikan.

"Monas itu adalah sudah pasti merupakan cagar budaya. Apa artinya? Tidak boleh dipergunakan untuk apapun juga."

"Nah ini, heran deh, kenapa ya, aneh buat saya."

"Kalau mau kompetisi nanti, tapi kalau di dalam peraturan yang memang ada, jangan coba langgar," bebernya.

Pentolan parpol pemenang Pemilu 2019 ini pun mempertanyakan pengetahuan Anies Baswedan soal aturan cagar budaya.

Anies Baswedan disebut terlalu kukuh menggelar balapan mobil listrik di Monas.

Padahal, masih ada tempat lain yang bisa digunakan sebagai lintasan balap internasional itu.

"Tapi kenyataannya begitu. Gubernur DKI ini tahu apa tidak?" Tanyanya.

Ia pun mencontohkan kediamannya di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, yang juga berstatus cagar budaya DKI.

"Rumah saya, di Teuku Umar itu masuk cagar budaya DKI."

"Saya kalau betulin mesti minta izin, karena ada hal-hal yang tidak ada di dalam arsitektur rumah lain," ungkapnya.

DPRD Bakal Panggil Gubernur

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi bakal memanggil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, soal rencana pembangunan sirkuit Formula E di kawasan Monas.

Prasetio memandang keterangan Anies Baswedan sangat diperlukan untuk menjawab polemik surat rekomendasi pemakaian Monas sebagai lintasan Formula E.

“Saya akan memanggil (Anies Baswedan), saya hari ini masih punya palu (pengambil keputusan) dan kalau dia (Anies Baswedan) kan punya uang."

"Kalau palu itu enggak saya ketok, enggak akan terjadi apa-apa."

"Saya akan seperti itu, dan kalau dia keras, saya juga akan keras,” tegas Prasetio.

Hal itu dikatakan Prasetio di Kementerian Sekretaris Negara, Kamis (13/2/2020).

Kedatangan Prasetio ke sana untuk melaporkan dugaan manipulasi surat rekomendasi Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) DKI Jakarta.

“Bukan masalah tak ada larangan Formula E, tapi di Monas memang enggak boleh karena itu cagar budaya."

"Lihat makanya Monas dikelilingi pagar tertutup, itu karena adalah situs sejarah yang dilindungi,” ujarnya.

“Kita kalau ke luar negeri juga ada kok taman begini dan dijaga."

"Sampai dulu di zaman Pak Sutiyoso (Gubernur DKI Jakarta) mungkin ya, ditaruh rusa. Keindahan itu yang perlu dilakukan,” paparnya.

Menurut dia, Pemprov DKI Jakarta harusnya jangan memaksakan kehendak ajang balap bergengsi itu digelar di Monas.

Apalagi, DKI memiliki tempat tersendiri yang aman dari aktivitas masyarakat, seperti Ancol, Jakarta Utara.

“Coba balapan di Ancol. Diperbaiki sama aja kok, masih ada waktu. Gitu loh."

"Di GBK (Gelora Bung Karno) dulu pernah coba (balapan), lalu viral dan berhenti. Itu enggak boleh karena peninggalan sejarah juga,” jelasnya.

Bakal Kerja Cepat

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengapresiasi sikap Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka, yang mengizinkan pembangunan sirkuit Formula E di Monas, Jakarta Pusat.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyebut, DKI terus menjalin koordinasi dengan FIA/FEO, lembaga yang berkompeten mengenai balap formula.

“Pihak DKI komunikasi intensif dengan pihak pengelola Formula E, sekaligus juga dengan FIA."

"Dari target waktu ketat, makanya kami bekerja cepat karena waktu relatif terbatas,” kata Anies Baswedan di Balai Kota DKI pada Kamis (13/2/2020).

Anies Baswedan mengatakan, pihaknya bakal mengerahkan sumber daya yang ada untuk penyelenggaraan ajang balap Formula E.

Dia menyebut tidak ada perubahan perencanaan yang harus dilakukan, seperti pemilihan tempat dan jadwal penyelenggaraan Formula E.

“Tidak ada perubahan perencanaan yang harus dilakukan, baik dari ukuran jalan, konstruksinya, itu semua siapkan berbulan-bulan bisa terlaksana,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Anies Baswedan enggan menjawab soal polemik surat rekomendasi dari TACB kepada Pemprov DKI.

Anies Baswedan menyebut, persoalan itu sudah dibahas oleh Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana.

“Itu kan sudah dari Kepala Dinas Kebudayaan dan sudah selesai juga soal detailnya (Formula E kepada Mensesneg),” imbuhnya. (Danang Triatmojo)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Heran Formula E Digelar di Monas, Megawati: Gubernur DKI Tahu Apa Tidak Itu Cagar Budaya?, https://wartakota.tribunnews.com/2020/02/20/heran-formula-e-digelar-di-monas-megawati-gubernur-dki-tahu-apa-tidak-itu-cagar-budaya

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved