VIDEO: Penyakitnya Belum Jelas, Mahasiswa Maluku yang Diduga Terinfeksi Virus Corona Kian Membaik
kondisi DN, mahasiswa yang menjalani observasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Magretti, terus membaik.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN-TIMUR.COM- Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, mengklaim kondisi DN, mahasiswa yang menjalani observasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Magretti terus membaik.
Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Tanimbar Edwin Tomaso mengatakan, kondisi DN lebih baik dari saat pertama karantina.
"Kondisinya sudah sangat membaik sekarang,” kata Edwin saat dihubungi Kompas.com dari Ambon, Senin, (17/2/2020).
DN tak lagi mengeluh sesak napas, demam, dan sakit pada bagian punggung seperti saat pertama dirawat di rumah sakit.
Mahasiswa jurusan hubungan internasional di salah satu universitas di Bali itu juga aktif berkomunikasi dengan tenaga medis yang merawatnya di ruang isolasi.
“Kondisinya sudah jauh lebih baik dari hari petama dia masuk, dia juga sangat aktif berkomunikasi dengan tenaga medis yang melayaninya,” kata Edwin.
Tapi, Dinas Kesehatan Kepulauan Tanimbar tak mau buru-buru memastikan apakah DN terinfeksi virus corona atau tidak.
Edwin masih menunggu hasil uji spesimen DN yang dikirimkan ke Laboratorium Kementerian Kesehatan di Jakarta.
“Spesimen sudah tiba di Jakarta Sabtu kemarin dan saat ini kita masih menunggu dua sampai lima hari lagi hasilnya seperti apa, kemungkinan DN sehat-sehat saja dan kita berharap seperti itu,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, DN, mahasiswa hubungan internasional asal Kabupaten Kepulauan Tanimbar diduga terinfeksi virus corona karena mengeluh demam dan sesak napas setelah kembali dari Malaysia pada 7 Februari 2020.
Tim medis dan Dinas Kesehatan Kepulauan Tanimbar langsung mengecek kondisi korban di rumahnya. Setelah itu, korban dibawa ke RSUD Magretti untuk diobservasi selama 14 hari.
DN, salah satu mahasiswa asal Maluku, saat ini tengah dikarantina di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Magreti, Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
DN dirawat di ruang isolasi karena diduga terjangkit virus corona.
Peter Ngilawane, paman DN mengatakan, keponakannya itu sempat melakukan studi banding ke sejumlah negara seperti Malaysia, Singapura, Jepang dan beberapa negara lain termasuk China.
Setelah itu, dia kembali ke kampung halamannya di Saumlaki, Kepulauan Tanimbar pada 7 Februari 2020.
Peter mengatakan, negara terakhir yang menjadi tujuan studi banding DN bersama rekan sesama mahasiswa hukum internasional adalah di Malaysia.
”Kebetulan, bulan kemarin mereka harus ke Malaysia dan dalam waktu yang sama virus ini muncul,” kata Peter saat dihubungi, Jumat (14/2/2020).
Menurut Peter, dari pengakuan DN, beberapa temannya yang berasal dari negara luar positif terjangkit virus mematikan tersebut.
Kondisi itu membuat DN dan sejumlah rekannya dari Indonesia harus menjalani karantina di Malaysia.
“Tapi ketika dikarantina di Malaysia, ternyata dia (DN) bersama teman-temannya mahasiswa satu jurusan dari Indonesia negatif corona. Maka mereka harus dipulangkan ke Indonesia,” ujar Peter.
Peter mengatakan, DN masuk ke Indonesia melalui Medan, Sumatera Utara.
Pada saat itu, DN dan yang lain menjalani pemeriksaan secara ketat dan hasilnya DN dan teman-temannya dinyatakan negatif virus corona.
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)