Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Unibos

Program E-learning Kini Hadir di Unibos, Cek di Sini

Kali ini, Unibos membentuk sebuah program yang dapat memudahkan anak bangsa Indonesia untuk mendapat pendidikan.

Penulis: Wahyu Susanto | Editor: Ansar
wahyu/tribun-timur.com
Universitas Bosowa (Unibos) meluncurkan program E-Learning, sebuah program perkuliahan 60% online dan 40% tatap muka di Ruang Rapat Senat lantai 9 Gedung II Unibos, Jumat (14/2/2020). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -  Langkah inovatif dalam pengembangan pendidikan kini kembali dibangun Universitas Bosowa (Unibos).

Kali ini, Unibos membentuk sebuah program yang dapat memudahkan anak bangsa Indonesia untuk mendapat pendidikan.

Yakni melalui aplikasi E-Learning, sebuah program perkuliahan 60% online dan 40% tatap muka.

Launching program E-Learning ini diselenggarakan di Ruang Rapat Senat lantai 9 Gedung II Unibos.

Peresmian dilakukan Rektor Unibos Prof Saleh Pallu M Eng bersama Kepala LLDikti Wilayah IX Prof Jasruddin M Si.

Acara peresmian disaksikan Managing Director Bosowa Education Cahyo Winarto maupun jajaran pimpinan Unibos.

Rektor Unibos Prof Saleh Pallu mengatakan tujua program E-Learning ini merupakan solusi dalam mengatasi permasalahan pendidikan seperti keterbatasan akses dan biaya.

"Ini juga merupakan terobosan yang inovatif mengikuti era teknologi ini," ujarnya, Jumat (14/2/2020).

Dengan dadanya program E-Learning ini tidak mengurangi kualitas pembelajaran di Unibos.

Sebab materi dan kurikulum itu sama dengan program reguler dan hanya metode yang berbeda.

"Kami berharap semoga program ini bisa berjalan dengan baik. Apa lagi belum banyak perguruan tinggi di Indonesia Timur yang memiliki program perkuliahan online" harap Prof Pellu Saleh.

Sementara itu, Prof Jasruddin M Si berharap program E-Learning menjadi pioner.

Selain itu, program ini sebagai bentuk aksi yang revolusioner dalam bidang pendidikan agar membantu para generasi mendapatkan pendidikan yang layak.

"Kita lihat banyak masalah dalam aspek pendidikan masa kini seperti keterbatasan akses di pulau dan pedesaan yang jauh dari perguruan tinggi bisa tetap berkuliah. Saya harap output dari program ini setara dengan berkuliah offline tetapi dengan," imbuhnya.

Ia menambahkan jika kampus tidak menggunakan tekhnologi maka kampus tersebut tergolong buta huruf.

"Dengan demikian kampus harus bersahabat bersama tekhnologi dan itu tantangan perguruan tinggi itu bisa," jelasnya.

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @wahyususanto_21

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved