Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dianggap Ganggu Pembangunan Tol Layang, JPO Pettarani Segera Dibongkar

JPO tersebut terlihat tidak terawat. Sebagian atapnya sudah rusak. Warga yang memanfaatkan fasilitas ini juga tak banyak dalam sehari

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Muh. Irham
Sanovra/tribun-timur.com
Kondisi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Andi Pangeran (AP) Pettarani, Makassar, Rabu (12/2/20). 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang ada di depan Ramayana, Jl AP Pettarani Kota Makasar, segera dibongkar. JPO ini dianggap menghalangi pembangunan tol layang Pettarani.

Selama ini, JPO tersebut terlihat tidak terawat. Sebagian atapnya sudah rusak. Warga yang memanfaatkan fasilitas ini juga tak banyak dalam sehari.

Kepala BBPJN XIII Makassar, Miftachul Munir mengatakan, pembongkaran jembatan ini terkait dengan pelaksanaan pembangunan Tol Layang oleh Bosowa Marga Nusantara.
"Rencananya Maret jembatan ini dibongkar," ujar Miftachul, Rabu (12/2).

Meski begitu, Miftachul mengaku akan menggantikan jembatan tersebut dengan konsep pelican (pedestrian light controlled) crossing.

"Ini baru tawaran, rencana pelican crossing ini dibangun setelah tol layang ini selesai," katanya.
Menurutnya, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) IIX Sulselbar dan Pemkot Makassar juga akan ia libatkan dalam pembangunan pelican crossing ini.

Sementara itu, Direktur PT Bosowa Marga Nusantara (BMN), Anwar Toha mengatakan, selain jembatan, keberadaan papan reklame di beberapa titik ruas Jl AP Pettarani juga akan disterilkan.

"Kita harus bicarakan juga soal penertiban banner iklan. Karena ada beberapa titik itu papan reklame cukup mengganggu pembangunan tol layang," katanya.

Menurut Anwar, jalan tol layang Pettarani pengerjaannya lebih cepat dibandingkan perencanaan.
Sebelumnya BMN merilis bahwa perampungan jalan tol layang ini ditarget selesai pada September 2020.

Anwar mengatakan progres pelaksanaan konstruksi kini sudah memasuki 56 persen pengerjaan.
"Insya Allah semoga bisa dilalui Ramadan nanti," ujar Anwar.

Proyek ini dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (Wika) sebagai pemenang tender proyek milik PT Bosowa Marga Nusantara (BMN).

Dalam rancangan anggaran, proyek ini memiliki total anggaran sebesar Rp 2,2 triliun.
Adapun tol layang ini akan membentang di atas jembatan Fly Over Urip Sumohardjo. Bentangan jalan itu akan menghubungkan Jl AP Pettarani dengan Tol Reformasi.

Proyek yang diground breaking oleh Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono ini, memiliki panjang 4,3 km.(*/tribun-timur.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved