Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bukan Karena Virus Corona, Ini Penyebab Kota Wuhan Merah Menyala di Gambaran Satelit

Kota Wuhan China terus menjadi perbincangan publik. Satelit pun merekam kota Wuhan asal virus Corona, sedang merah menyala.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
kolase Windy.com dan Daily Mail via serambinews
Bukan Karena Virus Corona, Ini Penyebab Kota Wuhan Merah Menyala di Gambaran Satelit 

TRIBUNTIMURWIKI.CON- Kota Wuhan di China terus menjadi perbincangan publik.

Usai menyebarnya Virus Corona, membuat banyak pihak ketakutan akan ganasnya virus ini.

Satelit pun merekam kota Wuhan asal Virus Corona, sedang merah menyala.

Namun apakah hal tersebut disebabkan karena Virus Corona?

Ya, foto satelit tersebut menunjukkan kota Wuhan berwarna merah menyala yang artinya tingkat Sulfur Dioksida (SO2) yang sangat tinggi pada Minggu (9/2/2020).

Dilansir dari Tribunnews, selain di kota Wuhan, citra satelit juga menunjukkan tingkat SO2 yang tinggi di kota Chongqing.

Kota Wuhan Dilihat dari Foto dari Citra Satelit Merah Menyala, Ini Maksudnya
Kota Wuhan Dilihat dari Foto dari Citra Satelit Merah Menyala, Ini Maksudnya (Tribunnews)

Para ilmuwan menyebut jika Sulfur Dioksida (SO2) dihasilkan dari kremasi mayat atau pembakaran limbah medis.

Dilansir dari Dailymail.co.uk, citra satelit dari situs Windy.com menunjukan tingkat SO2 di kota Wuhan berada pada 1350 μg /m3 selama akhir pekan lalu.

Padahal menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tingkat SO2 tidak boleh melebihi 500 μg/m3.

Badan perlindunhkan lingkungan AS, menyebutkan bahwa pembakaran limbah medis juga bisa menyebabkan emisi SO2 yang tinggi.

Namun paparan tingkat tinggi dari SO2 dapat berisiko serius bagi kesehatan.

Seperti asma, radang paru-paru, dan penurunan fungsi paru-paru.

“SO2 dapat mempengaruhi sistem pernapasan dan fungsi paru-paru, dan menyebabkan iritasi mata,” kata WHO.

Perlu diketahui, kota Wuhan dan Chongqing sudah ditutup sejak 2 Februari 2020 lalu akibat Virus Corona.

Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan jika mayat-mayat korban Virus Corona harus segera dikremasi.

Hingga saat ini belum jelas apakah ada kaitannya antara Virus Corona dan tingginya tingkat SO2 di kota Wuhan pada akhir pekan lalu.

Dilansir dari Serambinews.com di Windy.com, tingkat SO2 di kota Wuhan pada Rabu (12/2/2020) pukul 12.30 WIB sudah mengalami penurunan dari pekan lalu.

Kosentrasi SO2 di kota Wuhan berada pada level 145.58μg/m3.

Sedangkan di Kota Chongqing berada pada level 107.79 μg /m3.

Update terbaru Virus Corona

Petugas medis membawa seorang pasien yang diduga terinfeksi virus misterius mirip SARS, ke rumah sakit Jinyintan, di Kota Wuhan, China, Sabtu (18/1/2020). Virus misterius mirip pneumonia telah menjangkiti puluhan orang dan menelan korban jiwa kedua di China, menurut pemerintah setempat.
Petugas medis membawa seorang pasien yang diduga terinfeksi virus misterius mirip SARS, ke rumah sakit Jinyintan, di Kota Wuhan, China, Sabtu (18/1/2020). Virus misterius mirip pneumonia telah menjangkiti puluhan orang dan menelan korban jiwa kedua di China, menurut pemerintah setempat. (AFP/STR/CHINA OUT)

Menurut data dari worldometers.info, wabah Virus Corona sudah menjangkit 60.161 jiwa.

Data tersebut menunjukkan 1.365 orang telah kehilangan nyawanya karena terinfeksi Virus Corona.

Dari total kasus Virus Corona, 28 negara telah mengkonfirmasi adanya Virus Corona tersebut.

Berikut data kasus Virus Corona menurut worldometer.info Kamis(13/2/20) :

China 59.638

Jepang 203

Singapura 50

Hong Kong 50

Thailand 33

Korea Selatan 28

Taiwan 18

Malaysia 18

Australia 15

Vietnam 15

Jerman 16

Amerika Serikat 13

Perancis 11

Macau 10

Inggris 9

U.E.A 8

Kanada 7

Filipina 3

Itali 3

India 3

Spanyol 2

Rusia 2

Swedia 1

Sri Lanka 1

Nepal 1

Finlandia 1

Kamboja 1

Belgia 1

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved