Penyeludupan Sabu
Ngaku Sakit, Tukang Pijat ini Tetap Selipkan Paket Sabu ke Kelamin, Berangkat dari Malaysia
Adalah wanita cantik bernama Lin Ayunda (28), yang menjadi tersangka usaha peyelundupan serbuk haram itu.
Paket sabu itu dibuntal dengan lakban berwarna hijau itu terdiri dari tiga poket masing masing berisi 57,9 gram, 59,91 gram dan 95,00 gram.
Lin mengatakan, sehari-hari ia bekerja sebagai terapis pijat di Batam.
Janda satu anak itu nekat masuk ke jaringan narkoba karena kebutuhan hidup.
Wakasat Resnarkoba Polrestabes Surabaya, Kompol Heru Dwi Purnomo mengatakan jika tersangka sudah dua kali ini mengirim paket sabu dengan imbalan sebesar Rp 15 juta.
"Di sini dikirim terus ditinggal pergi. Sampai ada konfirmasi barang diterima. Nanti upahnya per kirim itu dapat Rp 15 juta," kata Heru kepada Tribunjatim.com, Senin (10/2/2020).
Lin Sudah Diintai
Wakasat Resnarkoba Polrestabes Surabaya, Kompol Heru Dwi Purnomo menuturkan, awal mula terbongkarnya kasus penyelundupan narkoba itu setelah polisi melakukan pengembangan terhadap jaringan narkotika yang sebelumnya pernah diungkap.
"Berdasarkan hasil pengembangan, akan ada penyelundupan sabu dari Johor Malaysia dengan tujuan Surabaya sebagai penerimanya," beber Heru kepada Tribunjatim.com, Senin (10/2/2020).
Setelah melakukan penyelidikan, polisi mencurigai seorang perempuan di terminal kedatangan bandara Juanda.
"Kami lakukan pengintaian sampai di sebuah apartemen di Jalan Kedung Baruk Surabaya. Disana kami lakukan penangkapan dan penggeledahan," tambah Heru kepada Tribunjatim.com.
Usai digeledah, tersangka tak dapat mengelak lantaran polisi menemukan 2 ons sabu yang dibuntal menggunakan lakban berwana hijau.
Di Solo, Sabu Dikirim Pakai Sandal Jepit
Akal penyelundupan sabu yang tak kalah bikin petugas keamanan geleng-geleng kepala, juga terjadi di Solo.
Petugas Rutan Kelas 1A Solo menggagalkan penyelundupan sabu-sabu yang dilakukan seorang istri tahanan.
Modus yang dilakukan ES yakni menyembunyikan sabu-sabu dalam sendal jepit miliknya.