Artis Lucinta Luna Ditangkap, Apa Itu Narkoba Benzo? Ternyata Obat dan Sederet Manfaatnya
Terbaru, artis Lucinta Luna ditangkap, apa itu narkoba benzo? Ternyata obat dan sederet manfaatnya.
TRIBUN-TIMUR.COM - Terbaru, artis Lucinta Luna ditangkap, apa itu narkoba benzo? Ternyata obat dan sederet manfaatnya.
Deretan artis yang terlibat dalam penyalagunaan narkoba bertambah.
Terbaru, ada Lucinta Luna, artis yang diduga transgender dan diduga pula bernama lahir Muhammad Fatah.
Tadi pagi, Selasa (11/2/2020), penyanyi Lucinta Luna atau pemilik akun Instagram @lucintaluna diamankan pihak kepolisian di apartemen Thamrin City, Jakarta Pusat.
Diamankannya Lucinta Luna lantaran dugaan narkoba.
Lebih lanjut, berdasarkan tes urine, Lucinta Luna positif benzo.
Hal itu langsung disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus setelah dilakukan pemeriksaan di Polres Jakarta Barat.
“Yang bersangkutan dibawa ke Polres Jakarta Barat dilakukan tes urine, inisial LL positif mengandung benzo. Benzo itu masuk ke dalam golongan psikotropika,” ucap Kombes Pol Yusri Yunus.
Sebagaimana diketahui, Lucinta Luna diamankan bersama tiga orang lain yakni staf dan pasangannya di apartemen Thamrin City, Jakarta Pusat dengan inisial H, D dan N.
“Pagi tadi satnarkoba Polres Jakbar telah mengamankan 4 orang diduga. Ini berdasarkan laporan informasi dari masyarakat kemudian dari petugas melakukan survey illance pembututan ke yang bersangkutan,” tutur Kombes Pol Yusri Yunus.
“Kemudian pagi tadi di apartemen Thamrin City berhasil amankan 4 orang dengan inisial pertama LL, ada inisial H, d dan N,” katanya menyambung.
Hingga kini, pihak kepolisian masih mendalami pemeriksaan untuk Lucinta Luna.
Apa Itu Narkoba Benzo?
Disalin dari laman Wikipedia.org, benzodiazepin adalah jenis obat yang memiliki efek sedatif atau menenangkan.
Benzodiazepin diresepkan bagi mereka yang cemas atau tertekan dan dapat digunakan dalam pengobatan jangka pendek pada beberapa masalah tidur tertentu.
Obat tersebut dapat diresepkan oleh dokter untuk mengobati orang yang mengalami mania.
Kebanyakan benzodiazepin berbentuk tablet.
Namun, di rumah sakit, benzodiazepin dapat diberikan dengan disuntikkan kepada pasien.
Benzodiazepin meningkatkan efek zat kimia alami dalam otak kemudian mengakibatkan pasien merasa lebih tenang.
Peresepan obat-obat golongan benzodiazepin umumnya sudah semakin berkurang.
Dalam penatalaksanaan ansietas (kepanikan), pemberian obat tersebut biasanya berlangsung selama empat minggu.
Obat golongan benzodazepin yang bekerja lama seperti diazepam umumnya dipakai untuk mengatasi ansietas (kepanikan).
Sedangkan golongan benzodiazepin yang bekerja lebih singkat seperti temazepam umumnya digunakan sebagai preparat hipnotik.
Penggunaan Benzo untuk Medis
1. Gangguan kecemasan
Banyak penelitian telah menunjukkan penggunaan efektif dari benzodiazepin dalam pengobatan gangguan kecemasan umum dan gangguan kecemasan terkait lainnya.
Studi-studi ini juga menunjukkan bahwa obat golongan benzodiazepin lebih unggul daripada obat lain, seperti barbiturat dan agen antipsikotik, yang telah digunakan pada masa lalu untuk mengobati gangguan ini.
Alprazolam, bila diberikan dalam dosis yang tepat, dapat menjadi obat yang efektif untuk gangguan panik.
2. Gangguan kejang
Benzodiazepin dapat digunakan untuk perawatan dan pengobatan kejang (antikonvulsan konvensional).
Diazepam sering diberikan untuk pengobatan darurat pada pasien kejang dan dapat mengurangi angka kematian yang berhubungan dengan kejang epilepsi.[5]
3. Gangguan tidur
Benzodiazepin juga digunakan dalam pengobatan insomnia dan teror malam hari.
Obat golongan benzodiazepin dapat membantu pasien memulai dan mempertahankan tidur.
Obat-obat tersebut juga kadang-kadang digunakan untuk mengurangi gangguan tidur malam sebelum operasi.
4. Gangguan suasana hati
Benzodiazepin telah digunakan dalam pengobatan depresi ringan atau sedang, seperti kasus-kasus yang terlihat pada orang rawat jalan.
Untuk pengobatan depresi lanjut atau parah, antidepresan yang lebih konvensional diperlukan.
5. Gangguan gerakan
Benzodiazepin dapat digunakan secara efektif dalam banyak kasus sindrom kaki gelisah, beberapa dyskinesias, dan dystonias yang berkaitan dengan penggunaan obat neuroleptik.(*)