Malu-maluin! Bandingkan Booth Unhas dengan Kampus Lain Ikut Pameran, Humas Unhas Ishaq Rahman Kaget
Booth kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) saat mengikuti sebuah pameran pendidikan dinilai 'malu-maluin'
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN-TIMUR.COM- Booth kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) saat mengikuti sebuah pameran pendidikan dinilai 'malu-maluin' sebagai salah satu kampus negeri terbaik di Indonesia.
Diketahui pameran pendidikan yang diikuti Unhas tersebut adalah 2nd Indonesia Edutech 2020 di Jakarta Convention Center dari tanggal 6-9 Februari 2020.
Selain Unhas, sejumlah kampus juga ikut dalam pameran ini, seperti Bina
Binus University, Politeknik Negeri Jakarta, Universitas Pertamina, Universitas Sebelas September, dan Universitas Indonesia.
Ada pula Institut Bisnis Nusantara, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi 10 Nopember, dan International Design School.
Segudang prodi yang ditawarkan oleh kampus-kampus yang berpartisipasi dalam acara pameran 2nd Indonesia Edutech 2020.
Tak seperti booth kampus lain yang lebih menarik, booth Unhas tampak sederhana.

Di dalamnya hanya ada tiga meja dan enam kursi.
Pada bagian backdrop terdapat spanduk bertuliskan Welcome Hasanuddin University.
Sementara di bagian samping menampilkan visi dan misi Unhas, serta daftar program studi binaan di Unhas.
"kampus ku dan kampus orang, ketinggalan kelasnya jaaaaaauuuuuuuuuuuh pake banget. padahal event gede :((,"tulis Fachrul Reza
Menanggapi cibiran dari netizen, Humas Unhas, Ishaq Rahman memberikan jawabannya.

"Sebagai Humas Unhas, saya kaget juga. Waktu undangan ini datang, kami rekomendasikan tidak ikut. Entah kenapa tiba-tiba ada booth disitu.
Ini akan jadi bahan masukan kami,"tulis Ishaq Rahman.
Ishaq menilai, selama ini penanganan event serupa ada di beberapa unit. Pihaknya pun menjadikan kritikan tersebut sebagai masukan.
"Akan secepatnya kami jadikan bahan utk merancang model kordinasi yg lebih baik,"tulisnya lagi.
10 Universitas dengan Kinerja Penelitian Terbaik
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) baru saja merilis penilaian kinerja penelitian perguruan tinggi periode tahun 2016-2018.
Penilaian tersebut didasarkan pada data yang sudah dikumpulkan masing-masing perguruan tinggi di Sistem Informasi Manajemen Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat (Simlitabmas).
Dikutip dari akun instagram Ditjen Belmawa Kemendikbud @ditjen_belmawa, berdasarkan dengan analisis data yang telah diverifikasi, terdapat 47 perguruan tinggi yang masuk dalam klaster mandiri. Sepuluh di antaranya, sebagai berikut:
• Selain Unhas, UNM Juga Belum Tetapkan Kuota Penerimaan Mahasiswa Jalur SNMPTN 2020'
• Persyaratan, Tahapan, dan Jadwal Pendaftaran SBMPTN 2020,Wajib Punya Nilai UTBK! Cek Caranya di Sini
• Registrasi Akun LTMPT portal.ltmpt.ac.id, Cara Daftar SNMPTN, SBMPTN, UTBK 2020, Jadwal Pendaftaran
1. Universitas Gadjah Mada
2. Institut Pertanian Bogor
3. Universitas Diponegoro
4. Universitas Andalas
5. Institut Teknologi Bandung
6. Universitas Airlangga
7. Universitas Padjajaran
9. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
10. Universitas Udayana
Dari daftar 47 univeritas yang masuk klaster mandiri, tak ada nama Universitas Negeri Makassar (UNM). Di peringkat ke-47 diduduki Universitas Kristen Petra.
Penelitian perguruan tinggi nantinya akan berdampak kepada kuota anggaran penelitian, pengelolaan dana desentralisasi sesuai dengan rencana induk penelitian masing-masing perguruan tinggi, peta kebutuhan program penguatan kapasitas per klaster, dan mekanisme pengelolaan penelitian.
• Selain Unhas, UNM Juga Belum Tetapkan Kuota Penerimaan Mahasiswa Jalur SNMPTN 2020'
• Persyaratan, Tahapan, dan Jadwal Pendaftaran SBMPTN 2020,Wajib Punya Nilai UTBK! Cek Caranya di Sini
• Registrasi Akun LTMPT portal.ltmpt.ac.id, Cara Daftar SNMPTN, SBMPTN, UTBK 2020, Jadwal Pendaftaran
Pemeringkatan kinerja penelitian perguruan tinggi tersebut berdasarkan sejumlah indikator, yakni:
1. Sumber Daya Penelitian (40 %)
Sumber daya manusia bidang penelitian meliputi peneliti, teknisi, dan staf pendukung lain
-Kelembagaan dan Fasilitas Penunjang Penelitian
Data kelembagaan dan fasilitas penunjang penelitian penelitian mencakup dua kelompok, yaitu lembaga yang menangani pengelolaan penelitian dan unit-unit yang melaksanakan penelitian dan fasilitas penunjang penelitian meliputi pusat studi/kajian, laboratorium, studi, lahan atau kebun percobaan, sentra HKI, dan inkubator hasil riset.
-Sumber Pendanaan
Data sumber pendanaan meliputi semua hibah penelitian yang diperoleh pegruuan tinggi, baik yang bersumber dan Ditlitabmas Ditjen Dikti, dana internal perguruan tinggi, pemerintah, swasta/industri, lembaga multilateral, lembaga nirlaba, atau sumber dana lainnya
2. Manajemen Penelitian (15 %)
Manajemen Penelitian menggambarkan kemampuan lembaga untuk mengelola kegiatan pebelitian, mencakup adanya kelembagaan penjaminan mutu beserta kegiatan yang terkait dengan penjaminan mutu
3. Luaran/Output (50 %)
Luaran penelitian berupa publikasi ilmiah, pemakalah dalam forum ilmiah, hak kekayaan inteletual, dan luaran penelitian lainnya.
4. Revenue Generating
Perguruan tinggi diharapkan dapat menyampakan data revenue generating yang dihasilkan oleh pusat studi/pusat kajian/laboratorium yang berasal dari kegiatan non-penelitian atau oleh unit bisnis hasil riset.(*)
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)