Sedihnya Postingan Rindu Karen Idol ke Zefania Carina, Diposting 3 Hari Sebelum Tewas, 'Rindu Mami?'
Sedihnya Postingan Rindu Karen Idol ke Zefania Carina, Diposting 3 Hari Sebelum Tewas, "We'll be Together Soon"
Sedihnya Postingan Rindu Karen Idol ke Zefania Carina, Diposting 3 Hari Sebelum Tewas, "We'll be Together Soon"
TRIBUN-TIMUR.COM - Buah hati Karen Pooroe dan Arya Satria Claproth, Zefania Carina dikabarkan meninggal dunia.
Anak Karen Pooroe meninggal setelah jatuh dari balkon apartemen di lantai 6.
Karen mengatakan tragedi yang menimpa anaknya adalah sebuah kelalaian.
Hal tersebut disampaikan Karen Pooroe dikutip dari tayangan kanal YouTube Beepdo 'Karen Pooroe Akhirnya Bicara Terkait Putrinya yang Diduga Jatuh dari Balkon Apartemen' Minggu (09/02/2020).
"Apa yang terjadi sama anakku itu kelalaian. Anak bisa ada di balkon jam 9 malem ujan-ujan, kemana bapaknya. Anak ini anak yang masih kecil," ujar Karen Pooroe.
Tiga hari sebelum Zefania Carina meninggal, Karen Idol mengunggah video pendek tentang kerinduannya.
Sudah lama ia tidak bertemu.
Biasanya Zefi selalu kirim Video buat mammie..sudah 3 bulan,mammie gak denger kabar dari Zefi sekarang,gak denger suaranya,gak Tau keadaan Zefi bagaimana,apakah Zefi rindu mammie?!
Doa mammie di setiap hembusan nafasmu,di nadimu.. I promise you,we'll be together soon!! Tuhan Yesus jaga Zefi..
Just hang on a little bit more,Sayang..Kita kuat,Tuhan Yesus sayang Kita,nak!! #missingher #loveofmylife #mydaughter #littleangel
Seperti dipaparkan dalam status tersebut, Karen Idol sudah tiga bulan tak bertemu dengan Zefania
Kronologi Tewasnya Zefania Carina
Kronologi kematian putri semata wayang Karen Pooroe diungkap pengacaranya, Wemmy Amanupunyo.
Wemmy mengatakan, kematian anak Karen Pooroe, Zefania, lantaran terjatuh dari apartemen di kawasan Jakarta Selatan pada Jumat (7/2/2020).
Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, bocah berusia 6 tahun itu jatuh saat tengah bermain air hujan dan naik ke atas kursi.
Kemudian Zefania terjatuh dan nyawanya tidak bisa tertolong lagi.
“Menurut keterangan yang saya dapat, ini anak katanya naik di atas kursi. Kemudian lagi main air hujan, tahu-tahu jatuh,” kata Wemmy saat ditemui di rumah duka RS Fatmawati, Jakarta Selatan, Sabtu (8/2/2020) malam, dikutip dari Kompas dalam artikel "Keluarga Ceritakan Kronologi Jatuhnya Anak Pooroe dari Balkon Apartemen".
Kejadian itu, dikatakan Wemmy, juga tidak diketahui oleh suami Karen, Arya Satria Claporth.
“Bapaknya sendiri memang tidak tahu kejadian waktu anaknya jatuh."
"Ada kursi di situ di atas balkon di apartemen tersebut, berarti logikanya ya anak itu naik ke kursi gitu,” ucapnya.
Kematian Zefania baru diketahui 12 jam kemudian
Parahnya lagi, kabar kematian Zefania ini justru baru didapatkan Karen setelah 12 jam berlalu.
Karen Pooroe mendapatkan kabar kematian putrinya dari polisi yang menghubungi pada Sabtu (8/2/2020) sekitar jam 11 siang.
"Setelah 12 jam anaknya meninggal, mba Karen baru tahu dan tahunya dari polisi," ungkap Wemmy Amanupunyo, kuasa hukum Karen, yang ditemui di rumah duka RS Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (8/2/2020) malam, dikutip dari Wartakota dalam artikel berjudul "Karen Pooroe Baru Tahu Anaknya Meninggal Dunia Setelah 12 Jam Berlalu".
"Mba Karen dan keluarga itu diberitahukan oleh pihak kepolisian. Mba Karen itu dihubungi polisi jam 11 siang tadi," ucap Wemmy.
Ia berujar lagi, hal itulah yang membuat Karen semakin terpukul.
Setelah berbulan-bulan sulit bertemu anaknya lantara dibawa oleh sang suami, Karen malah bisa bertemu putrinya ketika sudah menjadi jenazah.
"Gimana enggak terpukul, kemarin tidak boleh bertemu dengan anaknya. Sekarang anaknya meninggal, suaminya baru menyerahkan anaknya (ke Karen)," ujar Wemmy.
Polemik Karen Pooroe dan suami
Seperti diberitakan sebelumnya, Karen Pooroe sempat bersitegang dengan suaminya.
Hal ini dipicu oleh dugaan adanya KDRT yang dilakukan oleh suami Karen.
Dikutip dari Nakita.id, melalui konferensi (26/11/2019), ia mengungkapkan suaminya Arya Claproth kabur bersama anaknya.
Karen mengungkapkan bahwa ia memergoki suami dan dan anaknya itu berada di apartemen milik Marshanda.
Ia juga mengaku mengalami KDRT yang dilakukan suaminya Arya Claproth.
Peristiwa bermula ketika pada 8 September Karen Poore tengah cekcok dengan sang suami dan mengakami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Karen Poore pun menceritakan bagaimana dirinya mendapatkan perlakuan kasar dari sang suami selama semalaman.
"Pada saat itu, baju saya dirobek, saya dibekap dengan baju yang dirobek dari badan saya.
Intimidasi itu dilakukan dari jam 11 malam sampai jam 5.30 pagi," cerita Karen Poore saat ditemui Grid.ID (jaringan Surya.co.id) di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (26/11/2019).
Kekerasan tersebut berakhir ketika Asisten Rumah Tangga (ART) yang melihat kejadian tersebut langsung membangunkan anak Karen Poore dan Arya Satria Claproth agar kekerasan berhenti.
"Berakhir saat Mbak saya ambil video itu, ada bukti, saya mendapatkan tindak KDRT.
Lalu Mbak saya bangunkan anak saya, anak saya menyelamatkan saya, bangunkan saya dari tangga.
Berteriak minta bapaknya untuk stop aniaya saya," lanjutnya.
Setelah itu, Arya Satria Claproth membawa anak mereka yang dalam keadaan kaget dan tertekan
pergi dari rumah orangtua Karen Poore di Bandung.
Tak tinggal diam, Karen Poore melaporkan kejadian penganiayaan tersebut ke polisi dan mencari-cari sang anak yang dibawa suaminya selama berhari-hari.
Hingga akhirnya pada 28 Oktober diketahui bahwa suami dan anaknya berada di apartemen Aspen di kawasan Fatmawati.
Untuk memastikan hal itu, Karen Poore pun mendatangi apartemen tersebut bersama kerabat dekat, Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), dan pihak berwajib.
"Saya tanya security, 'ada orang ini di sini?' Saya tunjukin fotonya, 'yak ada di sini', di kamar sekian sekian.
Lalu ini apartemen milik siapa .
Saya nggak datang sendiri, ada adik saya, mbak saya, ada dari LPAI, ada polisi juga, saya mau ambil anak saya," ungkap Karen Poore.
Rasa keterkejutan tak bisa ditahan oleh Karen Poore ketika mengetahui siapa pemilik apartemen tersebut.
"Saya telepon intercom di atas, udah tahu itu apartemen milik Marshanda, atas nama ibu Rianti Sofyan, ibunya (Marshanda).
Jadi saya sangat terkejut saat itu," lanjutnya.
Keesokan harinya, Karen Poore kembali ke apartmen tersebut mencari anaknya dan meminta disambungkan komunikasi ke apartemen Marshanda.
Mengetahui sang istri berada di apartemen, Arya Satria Claproth membawa anaknya pergi dari apartemen dan aksi kejar-kejaran terjadi.
Saat itu, Karen Poore menghalangi mobil suami hingga tertabrak dan mengambil sang anak dari mobil tersebut.
Lebih lanjut, mediasi dilakukan tetapi Karen Poore tetap tidak bisa mendapatkan sang anak.
"Pada saat itu dimediasi oleh LPAI dan yang saya jawab pada saat itu saya nggak mendapatkan anak saya di tangan saya.
Saya malah dikasih term and condition yang satu pihak dari suami saya, dia menunjukkan 5 persyaratan.
Lalu plus 1 yang itu adalah melepaskan gugatan, salah satu dan itu syarat dari LPAI demi kepentingan anak," tutup Karen Poor.
Karen merasa kecewa atas tindakan Marshanda yang seakan menutupi dan menyembunyikan suaminya.
Tak hanya itu, Karen Idol marah bukan main dan tak habis pikir.
Karen meminta penjelasan Marshanda mengenai suaminya yang ada di apartemennya.
"Saya kaget banget dia ada di tempat Chacha, yang saya sesali karena kita teman dan Chacha adalah perempuan dan seorang ibu."
"Dia harusnya menempatkan juga di posisi saya tidak termakan omongan dari satu sisi, dan harus lihat bahwa suami saya, Arya sedang proses hukum."
Dia artinya melindungi orang yang sedang masalah hukum. Saya pikir ini ada apa. Karena suami saya berminggu-minggu di apartemen tersebut. Kenapa? itu yang mau saya tanyakan. Enggak habis pikir, enggak pantas dia ada di situ karena dia
Sebagian telah tayang di surya.co.id dengan judul Kronologi Anak Karen Pooroe Meninggal, Penyanyi Jebolan Indonesian Idol Baru Tahu 12 Jam Kemudian,.