Human Interest Story
Sosok Ossong, Penyandang Disabilitas, Main Kecapi di Pasar Hingga Mampu Kuliahkan Anak
Ossong (57) itu namanya. Penyandang disabilitas ini biasa mengais rejeki dengan memetik kecapi di pintu masuk PNP, Palopo
Penulis: Hamdan Soeharto | Editor: Suryana Anas
TRIBUNPALOPO.COM, WARA - Wajahnya nampak selalu serius. Sambil memainkan kecapi. Rambut gondrong, kumisnya juga tebal.
Semua orang pernah melihat nya bagi yang biasa ke Pusat Niaga Palopo (PNP).
Ossong (57) itu namanya. Penyandang disabilitas ini biasa mengais rejeki dengan memetik kecapi di pintu masuk PNP.
Tak banyak yang tahu ternyata ia adalah tulang punggung bagi istri dan lima orang anaknya.
Bahkan kelima anaknya disekolahkan agar memiliki masa depan cerah.
"Dua anak saya sudah kuliah. Satu sekolah di SMA, Satu di SMP, dan anak terakhir saya masih duduk di bangku SD,” jelas Ossong, Sabtu (8/2/2020).
Meski hanya bermain kecapi, Ossong punya semangat tinggi.
Motivasi terbesar agar kelima buah hatinya dapat memperoleh pendidikan yang tinggi
Baginya keterbatasan bukan penghalang untuk mencari nafkah.
Walaupun hasil yang diperoleh tidak seberapa, tapi Ossong akan terus bermain kecapi agar dapurnya terus mengepul dan cita-cita sang buah hati dapat tercapai.
“Sehari, saya bisa menghasilkan Rp 30 hingga Rp 90 ribu. Tapi itu tetap saya syukuri yang penting kami bisa makan dan anak-anak bisa sekolah,” jelasnya.
Doa Ossong saat ini agar anaknya dapat bantuan dari pemerintah untuk menyelesaikan studinya.
Dirinya tak rela jika si buah hati harus menjalani hidup susah seperti orang tuanya.
“Alhamdulillah, Pemerintah rutin memberikan kami bantuan berupa PKH dan Raskin. Dinsos Palopo juga biasa mendatangi kami. Cuma, kami berharap anak kami mendapat bantuan agar mereka dapat menyelesaikan studinya hingga selesai,” pungkasnya.
Laporan Wartawan TribunPalopo.Com, @hamdansoeharto_
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)