Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Siswi SMP Hamil

Siswi SMP Hamil 6 Bulan, DPRD Mamasa: Pendidikan Seks Terhadap Anak Minim

Perlakuan bejat itu menyebabkan anaK di bawah umur yang masih berstatus pelajar kelas 3 SMP hamil 6 bulan.

Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Ansar
Tribunnews.com
Ibu pergi ibadah, ayah tiri bareng tetangga setubuhi anaknya berkali-kali hingga hamil, janjikan hadiah HP kepada korban. 

TRIBUNMAMASA.COM, MAMASA - Beberapa hari lalu, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat dihebohkan dengan kasus kekerasan anak di bawah umur yang melibatkan ayah, kakak dan sepupu korban.

Perlakuan bejat itu menyebabkan anak di bawah umur yang masih berstatus pelajar kelas 3 SMP hamil 6 bulan.

Korban yang masih berusia 17 tahun menjadi korban keganasan nafsu birahi orang tua dan kakaknya sendiri sejk tahun 2016 hingga 2020.

Beberapa hari berlalu pasca pelaku diamankan dan dijadikan tersangka, kasus ini menjadi perhatian serius bagi semua pihak.

Kejadian ini tentu dianggap mencoreng nama baik Kabupaten Mamasa yang dikenal memiliki tatanan masyarakat yang berbudaya.

Rapat dengar pendapat DPRD Mamasa
Rapat dengar pendapat DPRD Mamasa (semuel/tribunmamasa.com)

Bahkan kasus ini menjadi perhatian sejumlah aktivis perempuan peduli kekerasan perempuan dan anak di Mamasa.

Di tengah hiruk pikuk persoalan itu, salah seorang anggota DPRD Mamasa, Mangguali yang juga adalah Ketua Komisi III mengatakan, terjadinya kasus itu tentu didasari beberapa faktor.

Salah satunya adalah minimnya pendidikan seks terhadap anak usia dini.

Hal tersebut disampaikan Mangguali dalam rapat dengar pendapat yag digelar siang tadi di kantor DPRD Mamasa, Selasa (4/2/2020) siang.

Kata dia, secara umum pemerintah hanya berorientasi pada kegiatan sosialisasi, terkait penegakan hukum dan dampak kekerasan seksual pada perempuan dan anak.

Tetapi menurutnya, pemerintah nyaris melupakan pentingnya pendidikan seksual terhadap anak usia dini.

"Saya menilai pendidikan seksual terhadap anak selama ini, itu sangat minim," ujarnya.

Dengan demikian, ia meminta dinas terkait, baik Dinas Perlindungan Anak, Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan untuk memprogramkan pendidikan seksual terhadap anka usia dini.

Selain pihak dinas terkait, ia juga berharap peran serta lembaga adat dan lembaga keagamaan turut dalam mengedukasi anak usia dini terhadap sesksualitas.

Laporan wartawan @sammy_rexta

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved