Sanksinya Pelaku Asusila di Mamasa
Respon Tuntutan Mahasiswa dan Solidaritas Perempuan, Ini yang Dilakukan DPRD Mamasa
Selain itu, juga menuntut agar pihak terkait memberikan pendampingan pemulihan psikologi terhadap korban kekerasan seksual yang dialami siswi SMP bebe
Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNMAMASA.COM, MAMASA - Sejumlah mahasiswa dan pemerhati sosial di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat menggelar unjuk rasa menyikapi kasus kekerasan seks anak dan perempuan.
Melalui aksi unjuk rasa yang dilakukan, pihak pengunjuk rasa mendatangi kantor DPRD Mamasa, menyampaikan sejumlah tuntutannya.
Salah satunya yaitu, menuntut agar pelaku dihukum seberat-beratnya setimpal dengan perbuatannya.
Selain itu, juga menuntut agar pihak terkait memberikan pendampingan pemulihan psikologi terhadap korban kekerasan seksual yang dialami siswi SMP beberapa waktu lalu.
Menanggapi sejumlah tuntutan pengunjuk rasa tersebut, Anggota DPRD Mamasa, Mangguali yang menerima aspirasi aliansi tersebut, mengatakan akan segera memanggil pihak terkait untuk melakukan dengar pendapat.
"Besok kami akan panggil pihak terkait untuk membicarakan hal tersebut," kata Mangguali, Senin (3/2/2020) pagi tadi.

Ia menuturkan, maraknya kekerasan yang melibatkan perempuan dan anak dibawah umur, perlu untuk segera membicarakan bersama seperti apa langkah untuk menyikapi dan mengantisipasi hal tersebut.
"Ini persoalan yang sangat serius dan harus kita lakukan penanganan secepat mungkin," tuturnya.
"Terlebih semuanya melibatkan anak dibawah umur sebagai korban," pungkasnya.
Laporan wartawan @sammy_rexta
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)