Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Yasonna Laoly

Yasonna Laoly Sengaja hingga Harun Masiku Belum Ditemukan? Rocky Gerung Beberkan

Yasonna Laoly Sengaja hingga Harun Masiku Belum Ditemukan? Rocky Gerung Beberkan

Ist
Menkumham, Yasonna Laoly 

"Karena tokohnya betul-betul setaraf menteri, presiden tahu tapi presiden tidak bisa menegur secara konkrit sehingga musti pakai bersilat lidah segala macam, dan beliau adalah pimpinan di PDI-P, kan itu problemnya di situ," ucapnya.

Sehingga, menuurtnya, publik dengan mudah membaca bahwa ini adalah persekongkolan kekuasaan untuk menyelamatkan satu dua orang.

"Penyelamatan itu artinya begitu strategis kedudukan Hasto misalnya, sehingga harus dicari cara supaya si Harun diputar-putar sambil berpikir bagaimana gracefull exit dari problem ini," ungkap dia.

Rocky Gerung pun melihat kalau saat ini kekuasaan sedang mencari cara agar kasus ini tidak sampai pada puncak pimpinan partai.

"Yasonna bagian dari ditugaskan susun skenario, tapi skenarionya tidak lengkap sehingga kepergok oleh akal sehat," ujarnya.

Ia pun kembali menegaskan kalau Yasonna Laoly seharusnya dipecat.

"Karena ini bukan keteledoran, ini kesengajaan, melanggar etika politik, melanggar sumpah sebagai public servant, kan pejabat publik berbohong itu kan pelanggaran paling tinggi, sama seperti plagiat di kampus atau korupsi. Itu kan bahaya betul kalau public servant berbohong," tegasnya.

Bahkan ia juga mengatakan kalau Jokowi tidak mungkin memecat Yasonna Laoly.

"Ya Jokowi ya bagaimana, apa dasarnya dia punya keberanian untuk memecat seseorang yang dia perlukan dari awal, dan hanya itu kemampuan Jokowi untuk berunding dengan PDI-P, kan dasar berundingnya dengan memasukkan Yasonna," ungkap Rocky Gerung.

Kemudian Rocky Gerung pun ditanya apa yang akan ia sampaikan jika bertemu dengan Yasonna Laoly.

"Good Evening Mr Eror," kata Rocky Gerung kemudian tertawa.

Bela Yasonna Laoly soal Tanjung Priok, Ketua Komisi III: Ada Salah Persepsi

Ketua Komisi III DPR RI Herman Hery menyebut, protes warga Tanjung Priok terhadap Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly disebabkan karena kesalahan persepsi.

Herman mengatakan, pihak yang tersinggung pada ucapan Yasonna karena ada yang mengutip pernyataan Menkumham itu secara tidak utuh.

"Saya pikir apa yang terjadi, itu ada salah persepsi. Ada pihak yang merasa tersingggung karena mengutip omongan Menkumham sepotong saja, tidak mengutip konteksnya secara keseluruhan," kata Herman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/1/2020).

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved