Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Perampok

Waspada! Rampok Modus Minta Sumbangan Beraksi, Korban Mahasiswa, Dilarang Menjerit

DS yang telah melaporkan kejadian ini kepada polisi menceritakan kejadian nahas yang dialami pada 22 November 2019 lalu.

Editor: Ansar
istimewa
Ilustrasi penyekapan 

"Saya diancam jangan menjerit, kalau tidak ia (pelaku) akan menusuk saya. Karena posisi mata saya dilakban, saya gak tau senjata apa yang dibawa para pelaku ini. Saya kemudian dipindahkan ke ruang tamu. Sementara dua orang pelaku menggeledah rumah. Satu lagi berjaga sembari mengumpulkan handphone, kuncimotor, dan STNK sepeda motor Honda Scoppy," ungkapnya.

Jadi karena di rumah memang tidak ada emas, uang, lanjut DS, para pelaku seperti kesal dan menodong sesuatu ke dirinya agar memberitahu di mana uang dan emas di simpan.

"Kebetulan saat itu datang paket dari JNE mengantarkan kiriman paket untuk saya. Saat itu saya langsung diseret ke lantai 2, sementara paket kiriman JNE diambil pelaku itu.

Pas di atas saya mau dipukul pakai besi karena saya melawan. Terus saya dimasukkan ke dalam kamar mandi dan salah satu dari mereka hampir melakukan hal tak senonoh samaku, tapi kawannya langsung suruh dia ke bawah," ujar DS.

Setelah itu, karena tidak kunjung memberi kabar, satu orang penjaga DS panik dan langsung turun ke bawah.

"Pas saya ditinggal di kamar mandi. Nggak lama, saya dengar suara motor dihidupin. Jadi saya lari ke bawah berharap ada yang menghadang mereka. Rupanya nggak ada.

Saya keluar dan lari ke bawah dengan keadaan tangan masih terikat lakban."

"Lalu saya ditolong karyawan dekat rumahnya tinggal yang selanjutnya membukan lakban yang mengikat tangan saya. Satpam yang jaga di situ pas kebetulan pas baru masuk dan dia nggak tau harus berbuat apa. Ngejar pun sekedar lewat komplek nggak sampe ke jalan," kata DS.

Akibat peristiwa tersebut DS pun membuat laporan ke Polsek Medan Sunggal saat itu juga, dengan nomor laporan STTLP/1880/ K/XI/2019/SPKT.

Dalam laporan DS mengalami kerugian yang ditaksir Rp20 juta karena dia kehilangan Laptop, Sepeda Motor hingga Hp.

Namun hingga dua bulan lebih berlalu, DS harus gigit jari, pelaku pencurian yang disertai tindakan kekerasan itu belum tertangkap.

"Karena pasti mereka nggak akan berhenti ngelakuin hal yang sama bahkan mungkin bisa lebih daru itu kalau mereka nggak tertangkap.

Saya ngak mau orang lain merasakan kerugian yang saya rasakan dari materi, fisik, hingga mental," pungkas DS

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Rampok Modus Minta Sumbangan Beraksi dan Sekap Mahasiswi di Komplek Perumahan Medan Sunggal, https://medan.tribunnews.com/2020/01/31/rampok-modus-minta-sumbangan-beraksi-dan-sekap-mahasiswa-di-komplek-perumahan-medan-sunggal?page=all.

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp

Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur: 

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved