Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

King of The King

Muncul Raja Baru King of The King Klaim Prabowo Anak Buah dan Pewaris Soekarno, Punya Rp 60.000 T

Muncul Raja Baru King of The King Klaim Prabowo Anak Buah dan Pewaris Soekarno, Punya Rp 60.000 T

Editor: Mansur AM
HANDOVER DAN KOMPAS.COM
King of The King Mr Dony Pedro (baju merah berpeci) mengklaim Prabowo Subianto sebagai anak buah dan ditugaskan membeli alat tempur buatan Eropa 

TRIBUN-TIMUR.COM - Muncul Raja Baru King of The King Klaim Prabowo Anak Buah dan Pewaris Soekarno, Punya Rp 60.000 Triliun

Fenomena munculnya kerajaan baru menjadi trend belakangan ini.

Kali ini kerjaan baru bernama King of The King jadi sorotan karena mengklaim punya duit Rp 60.000 triliun warisan dari Soekarno.

King of The King akan membagikan uang puluhan ribu triliun itu kepada rakyat Indonesia.

Masing-masing kepala dapat Rp 3 miliar. 

Uang juga digunakan melunasi utang luar negeri Indonesia.

Belum berakhir kerajaan Sunda Empire, eh muncul lagi kerjaan baru bernama King of The King.

Kedua kerajaan itu membawa-bawa nama 2 petinggi di negeri ini, Presiden RI Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Muncul "kerajaan" lain seperti Sunda Empire dan Keraton Sejagat bernama King of The King di Kota Tangerang, Banten.

Spanduknya yang dipasang di kawasan Poris sudah ditertibkan oleh Satpol PP.

Kompas.com mencoba mengontak orang terdekat dari King of The King, yakni Pimpinan Ketua Umum IMD (Indonesia Mercusuar Dunia) Juanda yang tertera dalam baliho tersebut.

Juanda mengklaim King of The King merupakan Raja Diraja dari semua raja di dunia.

"Itu adalah Raja Diraja, nanti beliau lah yang akan melantik dari seluruh presiden dan raja-raja di seluruh dunia," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/1/2020).

Juanda juga mengklaim, King of The King menduduki 2 lembaga keuangan tertinggi dunia. Pertama adalah UBS atau Union Bank Switzerland dan IMD (Indonesia Mercusuar Dunia).

King of The King yang sering dipanggil Mister Dony Pedro itu disebut-sebut menjabat sebagai Presiden UBS dan memiliki kekayaan Rp 60 ribu triliun di bank tersebut.

Juanda mengatakan, kekayaan tersebut merupakan aset yang ditinggalkan Soekarno dan resmi diserahkan kepada King of The King.

Ada beberapa surat yang diklaim merupakan surat aset peninggalan Soekarno di Bank Swiss.

Dia mengatakan kekayaan tersebut nantinya akan diambil untuk 3 hal utama.

Pertama melunasi utang-utang luar negeri Indonesia, kedua membagikan kepada masyarakat Indonesia, dan ketiga untuk membeli Alutsista (Alat Utama Sistem Senjata).

"Dibagikan ke rakyat dari Sabang sampai Merauke per kepala Rp 3 miliar," kata dia.

Dia juga menyebut-nyebut Prabowo Subianto sebagai bagian dari King of The King yang akan bertugas membeli alutsista berupa 3.000 pesawat tempur buatan Eropa.

"Itu akan diinikan (dikerjakan) Pak Prabowo nanti," kata dia.

Kerajaan yang berada di Bandung, Jawa Barat tersebut juga mengaku memiliki Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) yang asli sebagai bukti perintah Soekarno yang melimpahkan peninggalannya ke Mr Dony Pedro.

Itu juga yang menjadi alasan pemisahan aset Soekarno kata Juanda, yang diserahkan ke Mr Dony Pedro akan diambil dari Bank Swiss pada Maret 2020 mendatang.

"Rp 60.000 Triliun akan turun ke BI (Bank Indonesia)," kata dia.

Sunda Empire Ultimatum Indonesia Jika Tak Mendaftar hingga Agustus

Tak cuma di Jawa Barat, Sunda Empire rupanya telah menyebar hingga ke Aceh.

Keberadaan Sunda Empire yang sebelumnya menyebar di wilayah Jawa Barat, kini juga sampai di Lhokseumawe, Aceh.

Di Aceh, Sunda Empire disebut-sebut sebagai Kekaisaran Matahari yang memiliki kekuasaan seluas Bumi.

Bahkan ada jabatan Gubernur Jenderal Teritori Pasifik yang dipegang oleh Renny Khairani.

Kabar tersebut mulanya diketahui dari sebuah video yang tersebar di media sosial.

Dalam video tersebut memperlihatkan sejumlah anggota Sunda Empire tengah melakukan kegiatan di sebuah ruangan.

Dikutip dari tayangan melalui channel YouTube tvOneNews yang dipublikasikan (24/1/2020), dalam kegiatan tersebut hadir Renny Khairani.

Renny Khairani menyampaikan bahwa seluruh negara di dunia harus segera mendaftar ulang ke Sunda Empire.

Tak segan-segan Renny mengatakan akan menutup seluruh akses bantuan apabila ada negara yang kedapatan tidak melakukan registrasi ulang, termasuk Indonesia.

Bahkan kelompok Sunda Empire ini memberikan ultimatum pada negara di dunia, akan memberi sanksi berupa sanksi ekonomi jika negara tersebut tidak melakukan daftar ulang.

"Pemberhentian ranah internasional, jadi seluruh bantuan yang datang dari Swiss atau (negara lain) itu semua akan ditutup. Ya akan ditutup, termasuk Indonesia," ujar Renny Khairani saat diwawancarai.

Tak cuma Indonesia, Renny Khairani mengatakan akan menutup akses negara di seluruh dunia jika negara-negara tersebut tidak bergegas untuk mendaftarkan ulang negaranya.

"Indonesia juga, seluruh dunia," ujar Renny.

Lebih lanjut Renny mengungkapkan, meski kini masa pemerintahan Presiden Jokowi belum berakhir, namun jika sampai batas waktu yang ditentukan Indonesia tidak kunjung melakukan registrasi ulang maka mau tidak mau masa pemerintahannya akan berakhir.

"Walau pun sekarang masa pemerintahan Jokowi belum habis, pada saat bulan Agustus 2020 itu suka atau tidak suka pemerintahan akan habis," kata Renny Khairani.

Renny Khairani kembali menegaskan, negara-negara di dunia wajib melakukan daftar ulang dan membuat laporan pertanggungjawaban, serta membayar pajak-pajaknya.

"Mereka wajib mendaftar ulang kembali dan melaporkan pertanggungjawabannya, dan membayar pajak-pajaknya juga," kata Renny Khairani.

Menanggapi hal itu, pihak kepolisian Lhokseumawe telah mendalami keberadaan kelompok tersebut.

Polisi mengatakan telah mengetahui keberadaan Sunda Empire di wilayah Aceh dan telah mengantongi nama-nama para anggotanya.

 "Nah, ini akan kita tindaklanjuti, kita akan telusuri," ujar Wakapolres Lhokseumawe, Kompol Ahzan.

Berdasarkan informasi dari masyarakat, Ahzan mengatakan anggota Sunda Empire di Aceh sudah mencapai puluhan orang.

"Informasi dari masyarakat, acara mereka ada puluhan orang," kata Ahzan.

Meski begitu, Ahzan menyebutkan pihaknya masih terus mendalami keberadaan kelompok tersebut.

"Tapi kita belum tahu, anggota yang sudah mereka rekrut, tapi yang jelas menurut informasi yang kita terima ada puluhan orang yang hadir di acara tersebut," ucapnya.(*)

KOMPAS/WISNU WIDIANTORO

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved