Jembatan Desa Pana Enremang Putus
Jembatan Gantung di Desa Pana Enremang Putus, 10 Orang Terluka
Akibatnya puluhan warga jadi korban karena terjatuh ke sungai dan luka-luka dalam kejadian tersebut.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG-Sebuah jembatan gantung di Desa Pana, Kecamatan Alla', Kabupaten Enrekang terputus dan ambruk kemarin, Minggu (19/1/2020) sore.
Akibatnya puluhan warga jadi korban karena terjatuh ke sungai dan luka-luka dalam kejadian tersebut.
Informasi yang dihimpun TribunEnrekang.com, Senin (20/1/2020) Jembatan tersebut putus karena over kapasitas sehingga tidak bisa menahan beban di atasnya.
Hal itu terjadi lantaran, beberapa warga menyaksikan proses pencarian warga yang diduga tenggelam di sungai Pana dari atas jembatan gantung tersebut, Minggu (19/1/2020) sore.
Sebelumnya, pada sabtu (18/1) malam sekitar pukul 22.00 Wita, salah seorang warga asal Ponrangae Desa Bendoro Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidrap, atas nama Iwan (25).
Ia berprofesi sebagai sopir mobil pengangkut dedak dikabarkan hanyut terbawa arus sungai di Desa Pana.
Itu terjadi ketika Iwan bersama rekannya dengan mobil pick up membawa Awang/jagung halus dari Sidrap menuju ke Toraja.
Iwan mampir di warung desa Pana untuk istirahat kemudian pamit ke kamar mandi karana alasan sakit perut.
Sejam kemudian, Iwan tidak kembali. Karena khawatir, rekannya kemudian mencari korban.
Namun, di dalam kamar mandi tidak didapati Iwan, tapi air dari kran tetap mengalir, serta sandal korban yang ditemukan mengarah ke arah sungai.
Maka, dilakukanlah pencarian oleh warga setempat. Sementara, personil TRC BPBD Kabupaten Enrekang setelah mendapatkan laporan langsung pada Minggu (19/1) pagi, langsung ke lokasi dengan membawa satu perahu karet.
Namun, kejadiaan naas terjadi ketika jembatan gantung yang ditempati warga menyaksikan proses pencarian itu putus dan membuat puluhan orang terjatuh ke dalam sungai.
Alhasil, pencarianpun terpaksa difokuskan dengan menyelamatkan warga yang jatuh tersebut.
Proses evakuasi warga yang terjatuh ke sungai melibatkan personil koramil Kecamatan Alla, Polsek Alla, TRC Dinas Kesehatan, Tagana dan Tim SAR Palopo dan Makassar.

“Untuk membantu evakuasi mereka kami melibatkan unsur TNI dan kepolisian ditambah personil dari TRC Dinas Kesehatan dan Tagana," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Enrekang, Syamsul Bahri, Senin (20/1/2020).