Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bikin Pesawat Ultralight, Pemuda Pinrang Haerul Diangkut Pakai Hercules TNI AU ke Jakarta

Bikin pesawat ultralight, pemuda Pinrang Haerul diangkut pakai Hercules TNI AU ke Jakarta pagi tadi.

Editor: Edi Sumardi

TRIBUN-TIMUR.COM - Bikin pesawat ultralight, pemuda Pinrang Haerul diangkut pakai Hercules TNI AU ke Jakarta pagi tadi.

Apa tujuan Haerul dibawa ke Jakarta?

Pada tahun 2002, seorang montir asal Pinrang, Sulawesi Selatan, yang bernama Haerul (34) membuat helikopter.

Namun, helikopter yang ia rakit gagal terbang.

Pantang menyerah, Haerul meneruskan mimpinya.

Ia ingin membuat pesawat karena penasaran rasanya terbang naik pesawat.

Sebab, ia belum pernah menaiki pesawat terbang.

Setelah 17 tahun kemudian, tepatnya September 2019, Haerul kembali merancang pesawat terbang dari barang bekas.

Pesawat buatan Haerul.
Pesawat buatan Haerul. (TRIBUN PINRANG/HERY SYAHRULLAH)

Sayap pesawat dibuat dari parasut bekas yang biasanya dijadikan penutup mobil, sedangkan mesin pesawat ia buat dari mesin motor Kawasaki Ninja RR 150 CC.

Ia mengaku menghabiskan dana sekitar Rp 25 juta untuk merakit pesawat.

Biaya terbesar dihabiskan untuk membeli mesin sepeda motor.

Menggunakan barang bekas yang terdiri aluminium, kain parasut, roda gerobak pengangkut pasir, Haerul kemudian merakit body pesawat.

"Baling-balingyna dari kayu, badannya dari besi dan aluminium, dan sayapnya terbuat dari pembungkus parasut mobil. Jadi kebanyakan bahannya dari barang rongsokan," ujar Haerul menyebutkan.

Uji coba pertama dilakukan pada 29 November 2019, tetapi pesawat tersebut gagal terbang.

Tak putus asa, Haerul dan 2 montir di bengkelnya, Muh Yusuf dan Wawan, kembali memperbaiki pesawat rakitannya.

Mereka bertiga lebih banyak mengerjakan pesawat rakitan pada malam hari.

Saat siang, mereka menggarap pesanan motor dirt bike pengangkut gabah.

Selama merakit pesawat, Haerul didampingi mantan penerjun Kopassus Kapten Halid yang memiliki pengetahuan tentang pesawat jenis ultralight.

Haerul juga menonton video tutorial membuat pesawat udara melalui YouTube.

Baginya, pengetahuan bisa didapatkan melalui beragam media.

"Termasuk pengetahuan soal pembuatan pesawat ini. Saya hanya belajar otodidak lewat YouTube," ucap Haerul.

Pesawat rakitan Haerul telah uji terbang sebanyak 5 kali, tetapi selalu gagal.

Uji terbang yang mendapat perhatian publik adalah di Lapangan Malimpung, Kecamatan Patang Panua, Kabupaten Pinrang, Minggu (12/1/2020).

Haerul sendiri yang mengemudikan pesawat rakitannya.

Sayangnya, uji coba terbang hari itu juga gagal.

Kapten Halid, mantan penerjun Kopassus yang mendampingi Haerul, mengatakan, Haerul belum menguasai cara menerbangkan pesawat.

"Dari hasil uji terbang, kami akan melakukan revisi. Uji coba tadi yang gagal terbang, termasuk pada Haerul jadi pilot, belum terlalu menguasai cara terbang pesawat," kata Halid.

Setelah beberapa kali melewati perbaikan, pesawat rakitan Haerul berhasil terbang.

Uji coba terakhir dilakukan di Pantai Langga, Kelurahan Pallameang, Kecamatan Mattiro Sompe, Pinrang, Rabu (15/1/2020).

Bukan hanya terbang setinggi 20 meter, pesawat kecil buat Haerul tersebut sempat bermanuver sebanyak 2 kali disaksikan oleh puluhan warga Langga, Kabupaten Pinrang.

Haerul mengaku perasaannya bercampur aduk saat pesawatnya akhirnya bisa melayang di udara.

"Pesawat dicoba terbang dengan landasan pasir pantai. Saya terbang dengan perasaan waswas dan juga senang," ujar Haerul.

Pria putus sekolah atau hanya duduk hingga bangku kelas V SD ini mengaku bangga mampu mewujudkan mimpinya bisa terbang menggunakan pesawat rakitannya.

"Yang membuat saya terus semangat adalah obsesi saya ingin menaiki pesawat terbang. Sejak kecil belum pernah naik pesawat," kata Haerul.

Dapat Nyinyiran

Haerul pun menceritakan suka duka selama merakit pesawat.

Tak jarang dirinya dihantui komentar nyinyir dari orang-orang sekitar kala bertekad terbang menggunakan pesawat udara buatan sendiri.

Kebanyakan di antara mereka tak yakin bahwa pesawat itu akan berhasil diterbangkan.

"Mungkin karena beberapa kali dicoba, lalu gagal. Jadi mereka menganggap proyek ini mustahil," kata Haerul.

Meski beragam nyinyiran hadir, Haerul tetap teguh dan semangat untuk menyempurnakan karyanya sesuai harapan.

"Apalagi, proyek ini hanya sampingan. Kalau ada waktu luang, baru dikerjakan. Jadi proses pengerjaannya santai," ujar Haerul.

Yang membuat Haerul semangat mengerjakan proyeknya adalah dirinya mendapat dukungan dari keluarga dan rekannya.

Ke depan, ia akan mencoba membuat pesawat lebih bagus dari saat ini.

"Itu harapan saya. Saya akan coba buat yang lebih bagus. Misalnya, bisa memuat 3 orang," katanya.

Dipanggil KSAU

Setelah sukses menerbangkan pesawat ultralight buatannya, Haerul mendapat apresiasi dari berbagai pihak.

Warganet misalnya, memuji pria putus sekolah itu.

Warganet menjuluki dia sebagai "The Next Habibie".

Haerul berasal dari Pinrang, kabupaten yang bertetangga dengan Kota Parepare.

Parepare adalah kota tempat kelahiran almarhum BJ Habibie, Presiden RI ketiga dan pembuat pesawat.

Haerul juga mendapat apresiasi dari Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman hingga diundang datang ke rumah jabatan wakil gubernur.

Dia juga telah diwawancarai sejumlah stasiun televisi.

Saat Haerul ramai diberitakan, perhatian juga datang dari TNI Angkatan Udara "penguasa" langit Indonesia.

Kepala Staf TNI AU (KSAU), Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengundang Haerul datang ke Mabes AU, di Jakarta.

Haerul telah berangkat, Ahad atau Minggu (19/1/2020) pagi melalui Pangkalan Udara ( Lanud ) TNI AU Hasanuddin di Mandai, Maros, Sulsel.

Didampingi dosen Fakultas Tekik Universitas Hasanuddin Rustan Tarakka dan Bastian Jabir Pattara.

Haerul sebelum berangkat ke Jakarta.
Haerul sebelum berangkat ke Jakarta. (TRIBUN TIMUR/MUSLIMIN EMBA)

Ketiganya terbang ke Jakarta menggunakan pesawat Hercules bernomor registrasi A-1330 yang diterbangkan Komandan Skadron Udara 33 Wing Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin, Letkol Pnb Agus Rohimat.

Pesawat tersebut take-off pada pukul 08.30 Wita.

Haerul mengaku senang mendapat pengalaman pertama menaiki pesawat Hercules.

Impian Haerul pun tercapai.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved