WhatsApp Error
Ada Apa dengan WhatsApp? Error Tak Bisa Kirim Gambar dan Stiker, Tak Cuma di Indonesia #WhatsAppdown
Ada Apa dengan WhatsApp? Error Tak Bisa Kirim Gambar dan Stiker, Tak Cuma di Indonesia #WhatsAppdown
Ada Apa dengan WhatsApp? Error Tak Bisa Kirim Gambar dan Stiker, Tak Cuma di Indonesia #WhatsAppdown
TRIBUN-TIMUR.COM - Apakah Anda hendak mengirim gambar melalui whatsapp lalu gagal?
Ini terjadi di mana saja.
Layanan pesan instan WhatsApp dilaporkan mengalami gangguan secara global, termasuk Indonesia. Gangguan ini dilaporkan mulai dirasakan sejak Minggu (19/1/2020) petang.
Sejumlah pengguna mengaku tidak bisa mengirim pesan multimedia apapun, seperti gambar, GIF, stiker, file, dokuemn, pesan suara (voice note), maupun membuat WhatsApp Status.
Meski demikian layanan lain, seperti mengirim pesan teks, kontak, dan melakukan panggilan suara atau video, masih bisa dilakukan. Pengiriman media masih dimungkinkan dengan cara meneruskan (forward) foto atau dokumen yang berasal pengguna lain.
• Foto-foto Fany Kurniawaty, Pramugari Cantik Calon Istri Sule, Instagram Di-like Ayah Rizky Febian
• Aksi Keren Vin Diesel, Ini Sinopsis Film The Chronicles of Riddick, Big Movies GTV Malam Ini
Menurut pantauan KompasTekno melalui situs Downdetector, pada Minggu (19/1/2020) pukul 16:17 terdapat 176 laporan WhatsApp error. Dilihat dari sebaran peta, WhatsApp error tidak merata terjadi secara global.
Beberapa negara terdampak di antaranya, Arab Saudi, Kuwait, Malaysia, India, dan Indonesia.
Di Indonesia sendiri awalnya hanya terekam di sebagian wilayah Pulau Jawa saja.
Belum ada pernyataan resmi dari pihak WhatsApp atau Facebook terkait gangguan Minggu sore ini.
Pengguna dari berbagai negara mulai mengeluhkan masalah WhatsApp di Twitter.
Tagar #whatsappdown pun mulai banyak bertebaran di linimasa Twitter.
Salah satunya ditulis pengguna asal Pakistan, dengan akun @HamzaKhalid.
"WhatsApp sedang bermasalah sekarang. Tidak bisa mengirim foto dan video. Hanya bisa mengirim teks. Apakah ada yang bermasalah juga?"', tulis pengguna Twitter bernama Hamza Khalid.
Keluhan senada banyak dilontarkan pengguna WhatsApp di Indonesia di berbagai media sosial.
"WA WhatsApp error'.gak bisa kirim stiker, file, foto atau lampiran lain. Efek siap2 WA berbayar?, tulis pengguna Twitter dengan handle @maolan.
"Gabisa bikin status. yawes mlipir twitter, rebahan lalu scrolling. mangtap :) #whatsappdown", tulis akun @annahiza_.
Berikut beberapa keluhan netizen
Keluhan ini tak hanya di Indonesia, melainkan dunia.
Akun twitter stasiun berita diIndia juga mengabarkan
Demikian pula akun berita di Scotlandia ini mengunggah berita Whatsapp Down
Sampai berita ini diturunkan, belum ada penjelasan resmi dari Whatsapp.
• Foto-foto Fany Kurniawaty, Pramugari Cantik Calon Istri Sule, Instagram Di-like Ayah Rizky Febian
• Aksi Keren Vin Diesel, Ini Sinopsis Film The Chronicles of Riddick, Big Movies GTV Malam Ini
Whatsapp Berbayar
WhatsApp berbayar atau tak lagi gratis mulai 2020? Aplikasi dari Facebook itu juga akan pasang iklan, siap-siap.
Berapa banyak duit harus dikeluarkan pengguna WhatsApp?
Aplikasi pesan instan WhatsApp dikabarkan akan mulai memungut biaya kepada penggunanya mulai tahun 2020 ini.
Berdasarkan informasi yang ramai dibicarakan di ranah maya itu, cara monetisasi WhatsApp adalah dengan menyisipkan iklan di fitur "WhatsApp Status" yang fungsinya mirip fitur "Stories" di Instagram atau Facebook.
Jika tidak ingin melihat iklan, maka pengguna disebut harus membayar 1 dollar AS atau kurang lebih sekitar Rp 14 ribu.
Lantas, benarkah kabar itu?
Penelusuran KompasTekno, kabar tentang rencana WhatsApp bakal menarik bayaran itu mengacu pada rencana Facebook yang diungkap pada Facebook Marketing Summit (FMS) di Berlin, Jerman pada 2019 lalu.
Kala itu, pengulas aplikasi Matt Navara sempat membocorkan di jejaring sosial Twitter bahwa Facebook memang berencana untuk menyisipkan iklan di WhatsApp Status pada 2020 sebagai upaya monetisasi platform.
• Foto-foto Fany Kurniawaty, Pramugari Cantik Calon Istri Sule, Instagram Di-like Ayah Rizky Febian
• Aksi Keren Vin Diesel, Ini Sinopsis Film The Chronicles of Riddick, Big Movies GTV Malam Ini
Nantinya, di sisi bawah akan muncul ikon "swipe-up" mirip di Instagram Stories yang akan megarahkan ke situs pengiklan.
Nama perusahaan yang beriklan akan muncul di WhatsApp Status, seperti halnya nama kontak.
Matt juga menguak bahwa Facebook juga menyiapkan alternatif cara menyisipkan iklan lainnya, seperti menempatkan iklan di tengah beranda percakapan, hingga format "chat" baru yang mampu menampilkan katalog produk.
Kendati demikian, belum ada update dari informasi soal rencana tersebut, hingga berita ini ditayangkan.
Kabar terbaru yang muncul justru menyebut Facebook bakal membatalkan rencana menyuspkan iklan di WhatsApp.
Pada Jumat (17/1/2020), sumber yang dekat dengan permasalahan ini justru mengabarkan bahwa tim yang menangani monetisasi WhatsApp via iklan justru sudah dibubarkan oleh Facebook.
Bahkan, kode hasil kerja tim tersebut kabarnya juga telah dihapus dari kode keseluruhan WhatsApp.
Meski begitu, perwakilan Facebook sempat mengatakan bahwa rencana itu sebenarnya tidak sepenuhnya batal, karena masih menjadi rencana jangka panjang yang masih abu-abu.
Belum diketahui juga kapan realisasi iklan di WhatsApp itu.
Facebook, sebagai pihak yang mengakuisisi WhatsApp pada 2014 lalu senilai 22 miliar dollar AS, saat ini disebut masih fokus mengembangkan fitur untuk memudahkan komunikasi antara pebisnis dan konsumen, melalui WhatsApp Business.
Tak terkecuali pengembangan WhatsApp Payment yang sejauh ini masih tersendat uji cobanya di India, karena terkendala regulasi di sana.
WhatsApp Payment sendiri kabarnya juga akan hadir di Indonesia, meski belum ada titik terang.
Soal kabar berlangganan WhatsApp sebesar Rp 14 ribu per tahun yang disebutkan di awal tadi juga sebetulnya masih simpang siur.
Sebelumnya, WhatsApp memang sempat menerapkan biaya berlangganan 1 dollar AS (sekitar Rp 14 ribu) pada 2013. B
iaya tersebut bakal dibebankan kepada pengguna setelah 1 tahun memakai WhatsApp secara gratis.
Namun, WhatsApp menghapus biaya berlangganan tersebut pada 2016, yang berarti layanan WhatsApp bisa digunakan secara cuma-cuma untuk selamanya.
Pengumuman ini dilontarkan pada saat layanan pesan instan tersebut sudah digunakan oleh hampir 1 miliar orang, tepatnya 990 juta pengguna.
Berdasarkan data dari Statista, WhatsApp sendiri saat ini sudah memiliki 1,5 miliar pengguna aktif harian per Desember 2017.
Hingga berita ini ditayangkan, WhatsApp sejatinya masih gratis di seluruh platform, baik untuk iOS maupun Android.
Pihak WhatsApp sama sekali belum mengungkapkan apakah mereka akan kembali ke model bisnis monetisasi lawas, dengan cara berlangganan tadi atau tidak.
Mereka biasanya menyampaikan kebijakan teranyar WhatsApp di beberapa kanal, seperti akun resmi WhatsApp di Twitter atau di laman Blog WhatsApp.
Namun, pantauan KompasTekno di kedua kanal tersebut, Jumat (17/1/2020), tidak ada informasi terbaru soal rencana monetisasi WhatsApp.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WhatsApp "Error" Minggu Sore, Tidak Bisa Kirim Gambar dan Stiker"