Miris! Guru Honorer di Wajo Diupah Rp 250 Ribu Per Triwulan

TRIBUN-WAJO.COM, SABBANGPARU - Kisah honorer selalu saja miris. Salah satunya adalah Suriani, yang sudah 10 tahun menjadi guru honorer di SDN 288 Bentenglompo, Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo.

Sayangnya, upah mencerdeskan anak bangsa tersebut cuma diupah Rp 250.000 per triwulan.

Artinya, cuma diupah Rp 83.000 lebih per bulan, mengajar anak-anak bangsa Pendidikan Agama Islam.

Padahal Suriani memilik 2 anak yang mesti ditanggungnya.

"Sudah 10 tahun jadi honorer di sini, bertahan karena ingin mengabdi sambil menunggu rejeki siapa tahu bisa jadi PNS," katanya, Kamis (16/1/2020).

Di SDN 288 Bentenglompo ada 10 guru, 4 di antaranya adalah honorer.

Gaji guru honorer tersebut pun berasal dari Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), yang berjumlah Rp 29.760.000 per tahun.

Dari dana BOS tersebut, sekitar 15% diperuntukkan untuk upah honorer.

"Kalau mau dipikir sih lebih banyak gajinya tukang batu 100 ribu per hari, tapi ini soal pengabdian," katanya.

Bahkan, pernah sekali waktu Suriani berpikir untuk tidak melanjutkan pengabdiannya.

"Dulu itu ngojek ke sini, 5 ribu sekali ngojek. Lebih banyak ongkos ojek dari pada gaji," katanya.

Ada 38 siswa di SDN 288 Bentenglompo. Sekolah tersebut cukup miris, selain jumlah siswanya yang sedikit, upah honorer hanya Rp 250 ribu per tiga bulan.

Serta kondisi gedung yang sewaktu-waktu bisa mengancam nyawa siswanya (*)

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow Instagram Tribun Timur

Subscribe akun Youtube Tribun Timur

(*)