Umrah Awal Tahun 2020
VIDEO: Jabal Magnet, Bus Melaju 120 KM per jam Tanpa Injak Gas Jamaah Asal Makassar Histeris
Kawasan ini terletak sekitar 60 kilometer dari Masjid Nabawi. Warga sekitar menyebutnya Manthiqa Baidha
IBUN-TIMUR, MADINAH - Puluhan jamaah umrah bersama Nahda berteriak histeris dalam bus ketika mendekati Jabal Magnet di Madinah, Kamis (9/01/2020) siang.
Beberapa di antara mereka berlari ke depan mendekati sopir bus.
"Lihat, kedua kaki Pak Sopir dilipat di kursi, gas tidak diinjak. Wow, kecepatannya sudah 120 kilometer perjam," teriak Muthawif Ustad Muhammad Saidi MA.
Bus yang mereka tumpangi semakin kencang. Beberapa anggota jamah umrah bareng Nahda bahkan memasukkan kepala di bawah lingkaran kemudi untuk memeriksa gas mobil.
"Itulah kekuasaan Allah SWT di Jabal Magnet ini. Mobil bisa jalan sendiri kesedot magnet," kata Ustad Muhammad Saidi.
Kawasan yang dikelilingi gunung bebatuan itu disebut Magnetic Hill. Warga setempat menyebutnya Manthiqa Baidha, yang berarti perkampungan putih.
Namun, banyak yang menamainya Jabal Magnet. Kawasan ini terletak sekitar 60 kilometer dari Masjid Nabawi.
Daya dorong dan daya tarik magnet di berbagai bukit di sebelah kiri dan kanan jalan, membuat kendaraan yang melaju dengan kecepatan 120 kilo meter per jam, ketika memasuki kawasan ini, speed-nya perlahan-lahan turun ke 5 kilo meter per jam. Sehingga, gigi perseneling terpaksa diubah ke posisi dua.
Sebaliknya, jika meninggalkan kawasan ini, mobil tanpa diinjak gas pun, bisa melaju dengan kecepatan hingga 120 km per jam.
Jabal Magnet yang menjadi kawasan wisata penduduk Madinah awalnya ditemukan oleh orang suku Baduy.
Orang Baduy itu menemukan Jabal Magnet secara tidak sengaja. Dia kebelet buang air dan turun dari mobil tanpa matikan mesin dan tidak menarik rem tangan.
Saat buang air, mobilnya bergerak. Awalnya perlahan-lahan. Lama kelamaan semakin kencang dan semakin kencang. Dia berusaha mengejar tapi mobilnya semakin melaju.
Kejadian yang dialami warga Baduy itu jadi buah bibir. Pemerintah Arab Saudi lalu membangun jalan menuju lokasi tersebut.
Di daerah yang terhitung hijau karena banyak ditumbuhi pohon kurma itu, juga dilengkapi sarana wisata lainnya.
Ratusan gokar disiapkan. Onta siap diajak selfie dan ditunggangi. Naik halal, turun bayar.(*)