PDAM Gowa
Cuaca Buruk, PDAM Gowa Pastikan Kualitas Suplai Air Terjamin
Suplai dari dari Bili-bili mengalami kekeruha sebagai dampak dari tingginya curah hujan. Banyaknya sedimen lumpur bekas longsoran Gunung Bawakaraeng i
TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA -- Hujan mengguyur turut wilayah Kabupaten Gowa dalam beberapa hari terakhir pada awal tahun 2020.
Suplai dari dari Bili-bili mengalami kekeruha sebagai dampak dari tingginya curah hujan. Banyaknya sedimen lumpur bekas longsoran Gunung Bawakaraeng ikut terbawa arus sungai.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa ikut mendapat tantangan.
Hingga saat ini kondisi pengolahan air baku di musim hujan mencapai 521 nephelometric turbidity unit (NTU) atau dikenal dengan satuan kekeruhan air.
Meski demikian, PDAM Tirta Jeneberang memastikan kualitas suplai air untuk masyarakat Kabupaten Gowa tetap terjaga.
Humas PDAM Gowa Nurdiansyah mengakui kekeruhan terus meningkat dalam kondisi curah hujan yang tinggi seperti saat ini.
"Namun air ke pelanggan alhamdulillah tetap jernih," katanya ketika dikonfirmasi wartawan, Senin (6/1/2020) hari ini.
Ia mengungkapkan, curah hujan yang tinggi mengakibatkan lumpur semakin tebal. Air yang masuk dalam pengolahan lebih banyak lumpur dari pada air.

Meski demikian, PDAM Tirta Jeneberang sudah bisa mengantisipasi kondisi kekeruhan terus.
PDAM Tirta Jeneberang telah menyiapkan bahan kimia dua hingga lima kali lipat.
Mulai dari PAC, tawas, kaporit hingga magnaflog. Produksi air pun, katanya, masih kondisi normal.
PDAM Tirta Jeneberang juga tidak henti menyiagakan petugas laboratorium untuk melakukan pemeriksaan tingkat kekeruhan setiap jam. Pemeriksaan itu dilakukan dengan mencocokkan dengan bahan kimia. (*)
Laporan Wartawan Tribun Timur @bungari95
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow Instagram Tribun Timur
Subscribe akun Youtube Tribun Timur