Ular Sanca Gegerkan Warga di Bantaeng
Ular Sanca yang Ditangkap Damkar Bantaeng Berasal dari Jeneponto
Pasalnya, Desa Tino, tempat ular ini ditangkap, telah masuk dalam wilayah administratif Kabupaten Jeneponto, di Kecamatan Tarowang.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Ansar
TRIBUNBANTAENG.COM, BISSAPPU - Ular sanca yang ditangkap oleh Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bantaeng, diduga berasal dari Jeneponto.
Pasalnya, Desa Tino, tempat ular ini ditangkap, telah masuk dalam wilayah administratif Kabupaten Jeneponto, di Kecamatan Tarowang.
Wilayah Desa Tino dan Bonto Jai Bantaeng memang berbatasan, kedua wilayah ini bahkan hanya dipisahkan oleh sungai.
"Karena berbatasan memang Bantaeng. Kami duga ular ini berasal dari rawa-rawa di Desa Tino," jelas Kasi Ops Damkar Bantaeng, Irfan Nurmin.
Saat ditangkap, Jumat (3/1/2020) siang, ular tersebut sudah dalam keadaan loyo dan sulit bergerak.
Kulitnya terkelupas, seperti sedang mengalami proses pergantian kulit.
Namun, Damkar Bantaeng menduga, terkelupasnya kulit ular ini akibat terkena air asing, karena lokasi tak jauh dari pantai.
"Biasa memang begitu karena kena air laut," tambah Irfan.
Setelah menggegerkan warga, Damkar Bantaeng tak tinggal diam. Mereka kembali melakukan penyisiran di sekitar lokasi.
Namun, mereka sudah tak menemukan lagi ular lainnya.
Sekadar diketahui, Warga di Desa Tino Kabupaten Jeneponto, Sulsel, digegerkan dengan kemunculan ular sanca yang masuk di pemukiman warga.
Ular sanca yang memiliki panjang mencapai dua meter itu masuk kedalam rumah warga.
Kemunculan ular itu sontak membuat warga panik dan menghubungi tim Damkar Kabupaten Bantaeng.
Usai menerima laporan, anggota Damkar langsung bergegas menangkap ular tersebut agar tak membahayakan warga. (TribunBantaeng.com)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi, IG: @arisandifirki
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow Instagram Tribun Timur
Subscribe akun Youtube Tribun Timur
(*)