Qasem Soleimani Dibunuh 'Atas Perintah Presiden AS Donald Trump', Iran Segera Perang dengan Amerika?
Jenderal Qasem Soleimani tewas dibunuh 'atas perintah Presiden Donald Trump', Iran segera perang dengan Amerika Serikat?
Apa yang terjadi?
Soleimani dan beberapa tokoh dari kelompok milisi dukungan Iran tengah meninggalkan bandara di Baghdad dengan 2 kendaraan ketika dihantam oleh rudal dari drone milik Angkatan Udara AS.
Ia dilaporkan mendarat dari Lebanon atau Suriah.
Serangan rudal juga menewaskan setidaknya 7 orang dalam konvoi ini.
Garda Revolusi mengatakan, pemimpin milisi Irak, Abu Mahdi al-Muhandis, termasuk di antara korban tewas.
Pentagon mengatakan serangan udara ini atas perintah Presiden Trump.
"Atas perintah Presiden, militer AS telah mengambil aksi pertahanan yang menentukan demi melindungi para personel AS di luar negeri dengan membunuh Qasem Soleimani," papar pernyataan Pentagon.
Dikatakan pula Soleimani dibunuh "karena tengah merancang serangan terhadap warga Amerika".
"Serangan ini ditujukan untuk mencegah rencana serangan Iran di masa mendatang. Amerika Serikat akan melanjutkan menempuh semua aksi yang diperlukan guna melindungi rakyat kami dan kepentingan kami di mana pun mereka berada di dunia."
Serangan terhadap Soleimani terjadi beberapa hari setelah sejumlah demonstran menyerang kedutaan besar AS di Baghdad dan sempat bentrok dengan tentara AS. Pentagon mengatakan Soleimani memberi persetujuan serangan terhadap kedutaan AS.
Garda Revolusi Iran mengatakan pemimpin milisi Irak, Abu Mahdi al-Muhandis, turut tewas dalam serangan AS. Mereka mengatakan serangan tersebut dilakoni helikopter-helikopter AS.
Siapa Qasem Soleimani?
Sejak 1998, Mayor Jenderal Qasem Soleimani memimpin Pasukan Quds Iran - kesatuan elite di dalam tubuh Garda Revolusi Iran yang bertugas menangani operasi rahasia di luar negeri.
Iran mengakui peran Pasukan Quds dalam rangkaian konflik di Suriah. Kesatuan itu bertugas memberi konsultasi kepada pasukan yang setia terhadap Presiden Suriah, Bashar al-Assad, sekaligus mempersenjatai ribuan milisi Syiah di Suriah dan Irak.
Khusus di Irak, Pasukan Quds memberi sokongan kepada paramiliter Syiah yang membantu melawan ISIS.