Buku Terlaris Gramedia 2019
'Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat' Jadi Buku Terlaris Sepanjang 2019 di Toko Buku Gramedia
Buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat Karya Mark Manson menjadi buku terlaris sepanjang 2019 di Gramedia
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUNTIMURWIKI.COM - Buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat Karya Mark Manson menjadi buku terlaris sepanjang 2019 di Gramedia secara nasional.
Hal ini berdasarkan data langsung yang diterima Tribun Timur dari Gramedia Pusat di Jakarta.
Public Relation (PR) Manager Gramedia Rezza Patria Wibowo mengatakan, Gramedia menutup penjualan di 2019 dengan baik.
“Banyak judul buku baru yang menjadi best seller nasional dan stoknya bisa kami penuhi secara optimal. Di tahun ini kami membuka empat store Gramedia baru agar dapat lebih dekat ke konsumen,” katanya saat dihubungi Tribun Timur, Selasa (31/12/2019).
Lebih lanjut, Rezza Patria mengatakan pihaknya berharap situasi ekonomi dan politik semakin membaik di tahun 2020.
“Semoga ekonomi dan politik semakin membaik sehingga Gramedia dapat terus berkembang dan membagikan inspirasi baru untuk masyarakat Indonesia,” katanya.
Pantauan Tribun Timur, dari tiga toko Gramedia di Kota Makassar, buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat Karya Mark Manson memang kerap menduduki posisi penjualan terbaik setiap bulan sepanjang 2019.
Inilah daftar lengkap buku terlaris sepanjang 2019 di Gramedia secara Nasional;
1. Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat Karya Mark Manson
2. Bicara itu Ada Seninya karya Oh Su Hyang
3. Sd/Mi Detik-detik USBN Tahun 2018/2019 karya Anton Suparyanta, Wigati Hadi Omegawati, Muklis
4. Al Qur`an Cordoba Perkata A5 Al-Ihsan oleh Cordoba International Indonesia
5. Filosofi Teras karya Henry Manampiring
6. Komet Minor Karya Tere Liye
7. Mariposa karya Luluk HF
8. Mantappu Jiwa *Buku Latihan Soal karya Jerome Polin Sijabat
9. Kata Karya Rintik Sedu
10. Garis Waktu : Sebuah Perjalanan Menghapus Luka karya Fiersa Besari
Review Buku

Mungkin kita akan dibuat bingung dan bertanya-tanya ketika membaca judul buku ini. Memang untuk bersikap bodo amat ada seninya?
Memang untuk bersikap bodo amat itu harus berseni ya? Apa sih yang dimaksud Mark Manson dalam bukunya ini?
Bicara tentang penulis, Mark Manson memulai karir di dunia digital sebagai seorang blogger sejak tahun 2009.
New Yorker ini mendulang sukses dengan blog-nya yang telah dikunjungi sekitar dua juta orang setiap bulan.
Mark kembali mencuri perhatian publik saat buku The Subtle Art of Not Giving a F^ck terbit dan masuk dalam daftar buku best seller The New York Times dan Washington Post.
Belum lama ini, akhirnya buku terjemahan dalam Bahasa Indonesia diterbitkan dengan judul Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat.
Lalu, apa hubungannya seni dengan bersikap bodo amat?
Bukan untuk menyuruh para pembaca sepenuhnya masa bodoh terhadap segala sesuatu.
Justru, Mark ingin membuka pikiran kita bahwa ada hal-hal penting yang dirasa tidak perlu dipersoalkan dalam hidup.
Dalam buku bersampul orange ini, Mark akan membantu kita untuk lebih cuek pada hal-hal yang kurang penting melalui tiga seni.
Kunci dari seni pertama adalah masa bodoh terhadap segala halangan dan perjuangan dalam mencapai sesuatu yang kita inginkan.
Seharusnya kita hadapi dan nikmati saja karena dalam mengejar suatu pencapaian, pasti ada saja rintangan yang muncul.
Seni kedua, temukan hal-hal penting dan berarti untuk diprioritaskan sehingga kamu bisa lebih mudah untuk masa bodoh pada hal-hal sepele.
Adapun seni ketiga mempertegas seni sebelumnya, yakni kita mulai dapat memilah mana yang lebih penting saat beranjak dewasa.
Walaupun hal penting itu tampaknya sederhana, tetapi kita bisa tetap bahagia dengan kesederhanaan itu.
Mark Manson menuangkan gagasan dan argumentasinya dengan lugas dan terstruktur. Tidak lupa dipertegas dengan cerita-cerita tentang pengalaman hidupnya.
Mark juga menambahkan sejumlah kisah nyata dari beberapa tokoh yang barangkali belum pernah didengar, seperti Charles Bukowski, Dave Mustaine, dan William James.
Berbagai analogi yang disajikan Mark pun mungkin akan membuat para pembaca berkata dalam hati, “Iya juga ya!”.
“This book will not teach you how to gain or achieve, but rather to lose and let go. It will teach you to take inventory of your life and scrub out all but the most important items. It will teach you to close your eyes and trust that you can fall backwards and still be okay”.
Buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat sangat cocok untuk kamu yang sedang mencari makna hidup atau yang merasa sedang berada dalam titik terendah kehidupan.
Buku self improvement ini sekiranya dapat menyegarkan pandangan kita terhadap segala sesuatu yang lalu-lalang dalam kehidupan. It's just so inspiring!
(Tribun Timur/Gramedia.com)
Follow Instagram Tribun Timur
Subscribe akun Youtube Tribun Timur
(*)