WNA Malaysia Bobol ATM di Makassar
WNA Bobol ATM di Makassar, BMPD Sulsel Bilang Begini
Modus pembobolan ATM yang dilakukan WNA asal Malaysia bernama Muhammad Azmi (35) di gerai ATM BNI Jl Penghibur, Makassar, menggunakan metode skimming.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Seorang warga negara asing (WNA) ditangkap polisi lantaran diduga melakukan pembobolan ATM di kawasan Anjungan Pantai Losari, Makassar, Jumat (27/12/2019) pagi.
Modus pembobolan ATM yang dilakukan WNA asal Malaysia bernama Muhammad Azmi (35) di gerai ATM BNI Jl Penghibur, Makassar, menggunakan metode skimming.
Menanggapi kasus ini, Wakil Ketua Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Sulawesi Selatan Andi Hudli Huduri mengatakan, pembobolan yang terjadi bukan berarti sistem keamanan perbankan yang lemah.
Menurutnya, setiap bank telah memiliki sistem yang menjamin kemanan rekening nasabahnya, namun modus kejahatan yang kian beragam juga tak bisa diantisipasi sepenuhnya.
“Kalau dari sisi keamanan, setiap bank itu sudah punya sistem keamanan atau security, tapi memang kita tidak bisa antisipasi kalau ada kejadian seperti ini,” kata dia.
Menurut Hudli, dijebolnya ATM atau rekening seseorang bisa saja disebabkan kelalaian pemilik rekening atau nasabah itu sendiri.
“Perlu diketahui kejadian seperti ini belum tentu dari sistem perbankan yang jebol, tapi bisa kelalaian pemilik kartu atau rekening.
Kalau dari bank sangat aman, Insya Allah saya sangat yakin soal itu, tapi kan kita tak tahu berbagai macam cara yang dilakukan orang untuk kejahatan di perbankan,” kata dia.
Dikatakan Hudli, pelaku kejahatan dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk membobol rekening, seperti PIN atau identitas lainnya, untuk itu pemilik rekening harus waspada.
“Setiap pemegang rekening harus mengetahui bahwa PIN sangat rahasia, tidak boleh orang lain ketahui.
Dalam pembuatan PIN juga jangan yang mudah orang lain ketahui seperti tahun lahir dan sebagainya, antisipasi seperti ini yang harus dilakukan,” imbuhnya.
“Kalau misalnya juga ada tawaran dari pihak luar mengenai bunga menarik atau lainnya, tapi mereka membutuhkan identifikasi.
Ataupun identitas diri dengan menyertkan nomor rekening. Atau nomor kartu dan sebagainya sebisa mungkin itu dihindari, itu berpotensi dibobol rekeningnya,” sambung Hudli. (tribun-tmur.com)
Laporan Wartawan tribun-timur.com @Fahrizal_syam
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: