Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

WNA Malaysia Bobol ATM di Makassar

Selain Makassar, WNA Asal Malaysia Juga Pernah Bobol Bank di Balikpapan

"Sebelum di sini, dia (Azmi) pernah beraksi di Balikpapan. Dia bekerjasama dengan orang Bulgaria yang ada di Malaysia yang dia panggil bro itu,"

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Ansar
Muslimin/tribun-timur.com
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Yudhiawan Wibisono didamping Kasat Reskrim AKBP Indratmoko dan tersangka pembobol ATM Muhammad Azmi (tengah baju orange tertunduk) saat menggelar konferensi pers di Mapolrestabes Makassar, Jumat (27/12/2019) sore. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Selain membobol ATM bank di Kota Makassar, WNA asal Malaysia Muhammad Azmi (35) juga pernah melakukan hal yang sama di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Hal itu Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Yudhiawan Wibisono saat menggelar konferensi pers di Mapolredtabes Makassar, Jumat (27/12/2019) sore.

"Sebelum di sini, dia (Azmi) pernah beraksi di Balikpapan. Dia bekerjasama dengan orang Bulgaria yang ada di Malaysia yang dia panggil bro itu," kata Yudhiawan Wibisono.

Ia pun menduga, Azmi merupakan pembobol ATM jaringan internasional. Pasalnya, dari pengakuan Azsmi ke polisi, ia bekerja sama dengan pria disapa Bro, warga Bulgaria yang saat ini berada di Malaysia.

"Ia (Azmi) bekerja sama dengan seseorsng yang disebutnya Bro, warga Bulgaria yang saat ini berada di Malaysia. Jadi kita duga ini meruoakan jaringan internasional," ujarnya.

Secara detali, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko, menjelaskan mofus operandi yang dijalankan Azmi.

"Jadi dia (Azmi) ambil kartu itu dengan si Bro itu dengan sistem terputus. Ketemu dimana ambil barang (kartu debit yang telah diskrimming)," kata Indratmoko.

Setelah mengantongi kartu yang telah diskimming dari tangan Bro, Azmi pun berangkat ke Makassar.

"Dia (Azmi) berangkat ke sini (Makassar) ambil duit, pulang (ke Malaysia) hasilnya dibagi berapa persen (ke Bro)," ujarnya.

Lanjut Idratmoko, Azmi pernah melakukan aksi yang sama di Kota Balikpapan, Klimantan Timur.

"Kalau dari paswordnya, di Balikpapan terakhir, bukan November kemarin. Berarti dia (Azmi) sudah kedua kalinya, karena dari Balikpapan dia pulang ke sana (Malaysia) baru ke sini (Makassar) lagi," terang Indratmoko.

Saat polisi melakukan penggeledahan di kamar hotel tempat Azmi menginap di Makassar, ditemukan uang tunai ratusan juta rupiah.

Barang bukti itu berupa uang tunai Rp 100.300.000 (seratus juta tiga ratus ribu), uang tunai 50 ringgit Malaysia tiga lembar.

Uang tunai 10 ringgit Malasya satu lembar, uang tunai 20 ringgit Malaysia satu lembar dan uang tunai 1 ringgit delapan lembar.

Namun, kata Indratmoko, pihaknya belum dapat memastikan barang bukti uang tunai itu hanya diperoleh dari satu ATM bank.

Pasalnya kartu skimming yang digunakan Azmi dapat digunakan di sejumlah berbagai ATM bank berbeda.

"Kita masih dalamin bank mana saja yang pernah dia (Azmi) pakai. Karena itu kan kartunya dia universal, jadi bisa semua bank. Sementara yang tertangkap tangan tadi di BNI," ujarnya.

Selain pecahan mata uang ringgit Malaysia, polisi juga menemukan barang bukti uang tunai Rp 5,5 juta yang diduga hasil pbobolan di ATM BNI di kawasan Pantai Losari pagi tadi.

Selain itu lanjut Yudhiawan, pihaknya juga menemukan barang bukti sejumlah kartu debit bank berbeda.

Seperti debit CIMB Niaga, CIMB Niaga Syariah, My Bank dan 42 kartu debit warna silver (hasil skimming) dan tiga kartu debit warna ping.

Tidak hanya itu, polisi juga menemukan selembaran peta atau atlas, dua ponsel berbeda dan satu SIM (Surat Izin Mengemudi) C terbitan Provinsi Bali.

Paspor yang digunakan Azmi selama berkunjung ke Indonesia ialah pasword wisata. (*)

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved