PSM Makassar
Liga 1 Usai dan Jadwal Play-off AFC Cup Kian Dekat, Manajemen PSM Diminta Bentuk Tim Lebih Cepat
Sayangnya hingga kini belum ada pergerakan berarti dari manajemen untuk segera membentuk tim.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Ilham Mulyawan Indra
Liga 1 Usai dan Jadwal Play-off AFC Cup Kian Dekat, Manajemen PSM Diminta Bentuk Tim Lebih Cepat
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Kompetisi Liga 1 2019 telah berakhir. Bagi PSM, tak ada waktu istirahat mengingat babak Play-off AFC Cup mulai Januari 2020 mendatang.
Sayangnya hingga kini belum ada pergerakan berarti dari manajemen untuk segera membentuk tim.
Bahkan kursi pelatih pun masih kosong setelah ditinggal Darije Kalezic.

Padahal, pendaftaran pemain untuk play-off akan ditutup pada 7 Januari 2020, atau menyisakan 12 hari lagi.
Besar harapan para suporter, PSM mengukir prestasi di AFC Cup, setelah “babak belur” selama 34 pekan Liga 1, yang mana di akhir musim justru finis di peringkat 12.
Seperti diutarakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Red Gank, Sadakati Sukma.
Menurutnya, dibandingkan dengan tim yang tidak lolos AFC Cup, PSM kalah start.
"Jangan telat lagi, berkaca dari musim sebelumnya," ujar Sadat.

Ia bilang pergerakan manajemen terbilang lambat, sebab beberapa tim lain bahkan sudah ada yang mengumumkan pelatih baru.
Sebut saja, Madura United memilih Rahmad Darmawan.
"Rampungkan secepatnya kerangka tim, mulai pelatih, pemain dan buat target pasti ," ia menambahkan.
Senada disampaikan mantan pelatih PSM, Assegaf Razak. Ia menilai persiapan sebuah tim sepak bola idealnya dua hingga tiga bulan.
Namun melihat agenda PSM di babak play-off, tentu saja persiapan lebih bagus dilakukan sejak dini.
“Tentu dengan pertimbangan komposisi pemain tidak banyak berubah, “ ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, CEO PT Persaudaraan Suporter Makassar Munafri Arifuddin belum ingin bicara banyak.
Ia berharap, tidak ada spekulasi yang beredar terkait pelatih dan pemaij PSM musim depan. (*)
Selama Putaran ke-2, PSM Hanya Raih 15 Poin
Selama putaran pertama Liga 1 2019, PSM bercokol di peringkat keempat dengan poin 29.
Namun di akhir musim, malah merosot ke posisi 12 dengan torehan 44 poin.
Hasil dari 13 kali menang, 5 kali imbang dan 16 kali kalah.
Namun bila di khususkan pada putaran kedua saja, maka PSM hanya meraup 15 poin.
Bila dibandingkan 17 klub lainnya, Rizky Pellu menjadi tim dengan poin terendah ketiga terbawah.
Tira-Persikabo tercatat paling sedikit meraih poin di angka 9, disusul Kalteng Putra 11 poin. Bahkan, jumlah poin yang diraup PSM lebih sedikit dari 2 tim yang terdegradasi.
Keduanya, Badak Lampung 16 poin dan Semen Padang 18 poin.

Merosotnya posisi PSM di akhir kompetisi, tidak lain dari hasil minor di laga away.
Tercatat, dari 17 laga away yang dijalani, PSM tak sekalipun memenangkan laga. Pun prestasi tertinggi hanya imbang 3 kali, sisanya kalah. (*)
PSM Dikaitkan dengan Milomir, Appi: Heran Saya
Manajemen Arema FC sudah memutuskan untuk tak menggunakan jasa Pelatih Milomir Seslija dalam gelaran Liga 1 musim depan.
Pelatih asal Bosnia itu dinilai gagal mendongkrak performa Singo Edan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Hingga pekan ke-34 Liga 1 2019, Arema FC tak mampu menembus posisi lima besar dan hanya menempati peringkat kedelapan dengan nilai 46.
Tak ayal, desas desus eks pelatih Arema FC itu menunggangi beberapa tim di Liga 1 berhembus kencang. Salah satunya PSM Makassar.
Tak ingin kabar itu merebak luas. CEO PT Persaudaraan Sepakbola Makassar (PSM) Munafri Arifuddin membantah hal tersebut.

Lewat sebuah kolom komentar di salah satu akun sosial media Instagram, Appi sapaan karib Munafri membuat klarifikasi.

"Kenapa heboh sekali, siapakah yang lagi nego dengan Milo?" tulis @appi_mika akun resmi Instagram Munafri.
Ia menambahkan, "Coba telepon Milo, apakah saya pernah hubungi dia, untuk ajak dia ke PSM?".
"Heran tong ka saya ini, ribut-ribut dengan kabar yang tidak jelas sumbernya". (*)