Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bank Sulselbar

Bank Sulselbar Sasar Nasabah Tabungan Valas Low-Medium

Berbeda dari bank konvensional lainnya, Bank Sulselbar menyasar nasabah kelas menengah ke bawah (low to medium) untuk menyimpan mata uang asingnya

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Ansar
iva
Bank Sulselbar cabang Malili beralamat di Jl Sam Ratulangi, Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Setelah resmi menyandang status sebagai bank devisa, Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Barat (Bank Sulselbar) kini mulai gencar menggaet nasabah tabungan valuta asing (valas).

Berbeda dari bank konvensional lainnya, Bank Sulselbar menyasar nasabah kelas menengah ke bawah (low to medium) untuk menyimpan mata uang asingnya di bank milik pemerintah Sulsel dan Sulbar itu.

Pelaksana tugas Direktur Utama Bank Sulselbar, Irmayanti Sultan mengatakan, sebelumnya tabungan valas sangat segmentif, dan tak banyak dikenal masyarakat menengah ke bawah.

"Sebelumnya kan tabungan valas sangat segmentif. Orang tertentu saja yang mau menabung valas. Nah, sekarang kami mencoba untuk menjamah ke segmen low to medium," kata Irmayanti, Senin (23/12/2019).

Ia menjelaskan, untuk menggaet nasabah segmen menengah ke bawah ini, Bank Sulselbar menawarkan program double benefit berupa bebas biaya admin bulanan, dan setoran awal rendah.

"Kami mencoba untuk memberikan yang lain kepada masyarakat. Itu sebabnya saldo awalnya kami buat serendah mungkin, beda dengan bank lainnya. Sebisa mungkin masyarakat dapat jangkau," katanya.

Lanjut dijelaskan, jika biasanya bank lainnya memasang saldo awal di kisaran USD 100 atau lebih, maka di Bank Sulselbar jauh lebih rendah.

"Intinya setoran awal kita lebih rendah dari bank lainnya, karena segmen kita kan memang beda," imbuhnya.

Lanjut Irmayanti, jumlah penabung valas saat ini hanya ada di kisaran 1,3 persen dari total nasabah penabung rupiah, sehingga Ia harapkan dengan program yang ditawarkan Bank Sulselbar dapat mendongkrak jumlah nasabah tabungan valas.

"Jumlah penabung valas secara industri itu sekitar 11 ribuan, kalau tabungan biasa atau rupiah sekitar 9 jutaan. Itu hanya 1,3 persen tabungan tabungan valas. Nah kami mau ubah dengan melakikan shifting. Dari sangat segmentif menjadi yang lebih low to medium," bebernya.

"Itulah sebabnya kami sasar jumlah rekeningnya supaya naik, dan kami harapkan masyarakat lebih inklusif lagi dalm menabung," sambungnya.

Dikatakan Irmayanti, setelah mulai menerima tabungan valas, respon masyarakat, khususnya nasabah Bank Sulselbar cukup baik.

"Jumlah kenaikan new entry lumayan, termasuk outstanding dan jumlah tabungannya juga sejauh ini cukup baik. Nanti kita menyasar market sharenya di kisaran 5-7 % untuk tabungan valas," tutur dia.

Terkit proyeksi tabungan valas di 2020, Babk Sulselbar menargetkan bisa tumbuh di atas pertumbuhan industri.

"Tentunya kami harap bisa tumbuh di atas pertumbuhan Industri. Kalau industri tumbuhnya 6-7 persen, kami harap tumbuh 8-10 persen. Tahun ini kami sasar dulu 5-7 persen, mungkin tahun depan kami naikkan market sharenya," pungkasnya. (tribun-timur.com)

Laporan Wartawan tribun-timur.com @Fahrizal_syam

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved